Edrea menyipitkan matanya, karena merasakan sinar matahari yang sangat menusuk kulit dan matanya. Edrea mengedip-ngedipkan matanya, untuk mengumpulkan kesadarannya.
Saat sudah bangun sepenuhnya, Edrea merasakan hembusan nafas dikepalanya dan perutnya sedikit berat. Edrea mendongakkan kepalanya dan betapa terkejutnya Edrea. Karena, dirinya tidur di sofa dan berpelukkan dengan Edzard.
Edrea langsung melepaskan tangan Edzard yang memeluknya. Tetapi, bukannya terlepas Edzard malah semakin mengeratkan pelukkannya. Edrea terus berusaha, tapi tidak bisa juga, karena Edzard memeluknya sangat erat. Edrea menyerah dan menghembuskan nafas lelah.
Edzard tersenyum dengan mata masih terpejam dan berkata. "Mau kemana sih, Edrea?" suara Edzard sangat serak dan membuat siapa pun yang mendengarnya langsung jatuh hati.
Edrea berdecak sebal. "Pak saya harus kerja!"
"Ini hari minggu Edrea, apakah kau masih bekerja? Saya saja libur!" ucap Edzard masih dengan mata terpejam.
"Yaaa, lo enak bosnya! Gue kan, pembokat lo!" gumam Edrea.
"Kamu bicara apa, Edrea? Saya tidak mendengarnya?" tanya Edzard seraya membuka kedua matanya.
"Engga pak," jawab Edrea.
"Pak lepasin dong, saya harus buatin sarapan dan rapi-rapi rumah, nih!" ucap Edrea.
Edzard makin memeluk Edrea dengan erat. "Gak mau ahh, saya masih mau tidur!" sahut Edzard seraya memejamkan matanya.
"Pak please, hari makin siang pak!" ucap Edrea gusar seraya menatap Edzard.
Edzard tersenyum miring. "Ok, saya lepasin dengan satu syarat. Gimana?" tawar Edzard.
Edrea menghela nafas lelah. "Pak saya, kan buat sarapan buat bapak sama Pak Edi! Masa pake syarat sih!" protes Edrea.
"Mau apa enggak?" tanya Edzard.
"Ok, apa syaratnya?"
Edzard tersenyum lebar. "Kamu harus ikut saya ke sesuatu tempat, gimana?" tanya Edzard.
"Tapi pak---"
"Saya gak butuh jawaban kamu Edrea, kamu tetap ikut saya!" sela Edzard cepat.
Edzard melepaskan pelukannya. "Cepat buatkan sarapan, lalu sarapan, mandi dan kamu ikut saya!" tegas Edzard.
"Tapi pak---"
"Rapi-rapi rumahnya besok, aja!" potong Edzard.
Edrea tidak bisa melakukan apa-apa, karena, bila ia melawan, Pria angkuh di depannya ini bisa mengamuk macam orang kesurupan. Edrea bangun, lalu melangkah ke dapur. Baru beberapa langkah Edrea dipanggil oleh Edzard.
"Edrea!!!" panggil Edzard.
Edrea menoleh kearah Edzard dan mengangkat sebelah alisnya. Edzard bangun dan mendekat kearah Edrea. Lalu....
Cup
Edzard mencium pipi milik Edrea. "Morning Sun!" bisik Edzard seraya terkekeh kecil.
Edzard langsung berlari meninggalkan Edrea, Edrea bulshing dan membeku ditempat, karena cukup terkejut. Tetapi, Edrea langsung menggelengkan kepalanya cepat dan bergegas ke dapur membuatkan sarapan.
Edzard sudah rapi dengan sepatu Vans berwarna hitam-putih, celana jeans berwarna hitam, kaos berwarna putih dan kemeja berwarna coklat sedang duduk di kap mobil seraya menunggu Edrea sedang rapi-rapi. Karena, Edzard ingin mengajak Edrea ke sesuatu tempat. Tak berapa lama, Edrea keluar dengan baju berwarna putih dan sangat cantik ditubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ED
عاطفيةWARNING 17+ Seorang gadis berusia 18 tahun bertemu dengan CEO muda yang malang tapi, angkuh. Hidup CEO itu, selalu menyendiri. Sebuah kesialan atau keberuntungan gadis itu, bisa bertemu dengan CEO angkuh itu. Tetapi, hanya karena ucapan nyeleneh gad...