Edrea sudah rapi dengan pakaian yang di berikan oleh Edzard. Baju yang di berikan Edzard memang sangat tertutup tidak seperti baju yang Edrea kenakan sehari-hari. Tidak lama Edzard keluar dari walk in closet. Dengan pakaian casual nya.
Edzard menatap Edrea dan tersenyum. "Nah kan, ini istri Edzard cantik banget! Mau kemana kamu!" kelakar Edzard.
Edrea mengulum bibirnya. "Bapak apaan, sih!" ucap Edrea bulshing.
Edzard terkekeh geli dan mendekatkan wajahnya ke wajah Edrea. "Sun dulu, sini satu!" ujar Edzard.
Cup
"Muahh..." ucap Edzard di bunyikan nyaring suara ciuman itu.
"Udah wangi ternyata, yuk!" ajak Edzard.
Edrea hanya tersenyum malu dan menganggukkan kepalanya.
Setelah memakan waktu di perjalanan yang cukup lama. Mereka sampai dan masuk ke dalam rumah orang tua Edzard.
"Edzard!" sambut Savia seraya memeluk Edzard. "Kamu ko, jarang ke sini sih, Zard!" seru Savia.
"Eh Rea juga ikut!" ucap Savia menatap Edrea.
Edrea menganggukkan kepalanya. "Iya bu," jawab Edrea.
Savia memegang bahu Edrea dan memutar-mutar tubuh Edrea. "Kamu cantik banget!" puji Savia.
"E-eh... Iya bu," jawab Edrea sedikit gugup karena pusing.
Edzard yang melihat itu, menegur Mommy nya. "Mom, jangan di putar-putar gitu, Edrea nya!"
Savia tersenyum. "Eh iya, kalian duduk sini!" ucap Savia seraya duduk di Sofa.
"Eh saya ke belakang aja ya bu, bantu bi Asih." ucap Edrea.
"Eh yau---"
"Sini Edrea!" perintah Edzard dengan tegas memotong ucapan Savia.
"Tapi pak..."
"Kamu Maid saya, bukan Maid Mommy saya!" sela Edzard dengan suara mulai tinggi.
Savia memicing matanya. "Udah Edrea, kamu duduk aja. Benar kata Edzard!" ucap Savia.
Edrea duduk di samping Edzard dan memberikan sedikit jarak.
"Mommy kenapa suruh Edzard ke sini?" tanya Edzard.
"Ya Tuhan... Mommy tuh, kangen kamu Edzard! Masa kamu gak kangen Mommy!" ucap Savia.
Edzard menganggukkan kepalanya dan Edrea hanya diam membisu.
"Kamu kenapa sih, jarang ke sini sekarang!" tegur Savia.
"Edzard sibuk Mom..." sahut Edzard.
"Tapi, kamu biasanya pulang ko, kesini!" timpal Savia.
Tidak lama bi Asih datang membawa nampan berisi minuman dan camilan. Edrea yang melihat itu hendak membantu, tetapi Edzard langsung mencekal tangan Edrea dan menggelengkan kepalanya.
Savia yang melihat itu mengerutkan keningnya dan tersenyum.
Bi Asih menaruh minuman dan camilan itu di meja. "Di minum ya, Den, neng!" ujar bi Asih.
Edrea tersenyum, "Terimakasih ya, bi!"
Bi Asih menganggukkan kepalanya, lalu melenggang pergi ke dapur.
"Oh iya, gimana Perusahaan kamu?" tanya Savia.
"Aman ko, Mom." jawab Edzard seraya meminum, minuman tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ED
RomanceWARNING 17+ Seorang gadis berusia 18 tahun bertemu dengan CEO muda yang malang tapi, angkuh. Hidup CEO itu, selalu menyendiri. Sebuah kesialan atau keberuntungan gadis itu, bisa bertemu dengan CEO angkuh itu. Tetapi, hanya karena ucapan nyeleneh gad...