"Hallo!" ucap Edrea.
"Apa bener, ini nomor lowongan mencari seorang Maid?"
"Oh betul... Iya Bu, saya mau melamar, alamatnya apa ya, Bu?"
"Oh, Kompleks Cemara nomor 08!"
"Oh jam 4 sore ini, iya bisa ko. Syaratnya apa aja, Bu?"
"Oh Ktp aja."
"Ok Bu, Terimakasih!"
Edrea langsung menutup Tele.ponnya. Dan meloncat-loncat kegirangan. "Yes Yes Yes!"
Edrea langsung memeluk Azka, saking senangnya.
Deg
Azka terkejut, darahnya berdesir sangat cepat. Ia tersenyum di pelukkan Edrea dan membalas pelukkan Edrea.
"Do'ain gue Ka, semoga gue keterima! Biar kita bisa kuliah bareng-bareng." ucap Edrea setelah melepas pelukkan Azka.
Azka tersenyum manis. "Iya My baby Senjaku!"
"Yaudah Ka, gue pulang dulu ya!" pamit Edrea.
"Ko pulang sih?" tanya Azka.
"Gue mau siap-siap mandi dulu! Biar gak kumel, walaupun nanti gue jadi pembantu. Gue harus rapi!" jelas Edrea,
"Yaudah, mandi disini aja!" suruh Azka.
"Gue gak bawa baju ganti Azka sayang." jawab Edrea. "Udah ah, gue pulang! Udah jam setengah 3 nih." sambung Edrea.
"Makasih Azka sayang, udah mendengerkan keluh kesah ku. Dadah My baby Azkaku! " ucap Edrea. Memberikan kiss bye, lalu menempelkan di pipi Azka.
Darah Azka mendesir cepat, lalu tersenyum. "Bye My baby Senjaku!" teriak Azka.
Edrea tersenyum, lalu bergegas pulang ke kosan untuk rapi-rapi dan setelah itu, ia pergi ketempat yang disebutkan ditelepon tadi.
Dilain tempat Savia baru pulang dari Kantor Rio. Tak lama pembantu rumah Savia atau yang disebut Bi Asih mendekat kearah Savia.
"Nyonya, tadi ada Gadis menelepon ke nomor saya. Katanya, ia ingin melamar, jadi Maid dirumahnya Den Edzard!" ucap Bi Asih.
"Serius Bi!" tanya Savia. "Bibi yakin gak, dia orang baik?" tanya Savia.
"Serius Nyah! Saya gak tau, dia baik apa enggaknya. Tapi, sepertinya dia seorang Gadis baik Nyah. Dan saya udah suruh dia datang kerumah Nyah." jelas Bi Asih. "Nanti jam 4, dia kesini Nyah. Nyonyah seleksi aja!" lanjut Bi Asih.
"Ok deh Bi, saya ke atas dulu!" pamit Savia.
"Iya Nyah,"
Edrea sudah rapi dan bergegas datang ke alamat itu. Setelah menempuh waktu perjalanan selama beberapa menit Edrea pun sampai. Tetapi, nampaknya dia tak asing dengan rumah ini atau kah hanya kebetulan sama.
Edrea memencet bel rumah nya. Lalu seorang Satpam rumah keluar.
"Nyari siapa Dek?" tanya Satpam itu.
"Bi ASih Pak," jawab Edrea.
"Oh... Tunggu sebentar Dek!"
Satpam itu, masuk kedalam. Dan Edrea masih memikirkan ini rumah siapa. Tak lama Satpam itu datang dan menyuruh masuk.
"Ayok masuk!" ajak Satpam itu.
Edrea masuk kedalam rumahnya. Disana sudah ada Bi Asih. Edrea mencium tangan Bi Asih.
KAMU SEDANG MEMBACA
ED
RomanceWARNING 17+ Seorang gadis berusia 18 tahun bertemu dengan CEO muda yang malang tapi, angkuh. Hidup CEO itu, selalu menyendiri. Sebuah kesialan atau keberuntungan gadis itu, bisa bertemu dengan CEO angkuh itu. Tetapi, hanya karena ucapan nyeleneh gad...