39.

6.3K 445 20
                                    

Hari ini Edrea sedang menyiapkan baju untuk Edzard. Dan hari ini pula Edzard harus menjemput Lathesia. Begitu pun dengan Edrea, Edrea di paksa ikut dengan Edzard.

Padahal Edrea ada kelas hari ini, tetapi di siang hari dan sebenernya Edrea tidak ingin ikut Edzard menjemput Lathesia. Tetapi, Edzard tetap memaksa Edrea untuk ikut.

Jika kalian bertanya mengapa Edrea tidak berbohong? Karena Edzard itu CEO dan dia suami Edrea. Edrea berbohong sedikit pun akan ketahuan.

Setelah menyiapkan baju untuk Edzard, Edrea turun ke bawah untuk sarapan seraya menunggu Edzard bersiap-siap. Tidak lama Edzard turun dengan baju casual nya.

Edzard mendekat kearah Edrea dan mencium kening Edrea. "Pagi!" sapa Edzard.

"Pagi pak!" sahut Edrea.

Edzard duduk disamping Edrea. Edrea mengambil sarapan untuk Edzard. Tidak lupa menuangkan air minum untuk Edzard. Pagi ini, mereka sarapan dengan nasi goreng.

Edzard memperhatikan baju Edrea. "Kalau kita ke bandara, kamu ganti baju ya!"

Edrea mengerutkan kening seraya menyuapkan nasi goreng ke mulutnya. "Kenapa?"

"Apakah saya harus mengulang kalimat-kalimat yang kemarin, Edrea!" geram Edzard.

Edrea memutar bola matanya malas. "Yaudah, saya gak ikut aja pak." sahut Edrea dengan santai seraya terus makan.

"Gak bisa! Ganti baju!" suruh Edzard.

"Gak ganti baju atau gak ikut sama sekali!" jawab Edrea.

Edzard mengetatkan rahangnya. "Fine! Tapi, jangan keluar dari mobil saat di bandara!" putus Edzard.

Edrea hanya menjawab dengan deheman. Mereka pun melanjutkan makannya tanpa ucapan apapun.

Edrea dan Edzard sedang dalam perjalanan untuk menjemput Lathesia. Setelah memakan waktu yang lumayan lama mereka pun sampai.

Edzard membuka sabuk pengamannya. "Kamu tunggu sini, ya!" ucap Edzard.

Edrea menganggukkan kepalanya seraya memainkan ponselnya. Edzard langsung keluar dari mobilnya meninggalkan Edrea.

Saat Edrea sedang asik memainkan ponselnya. Ada yang membuka pintu mobil. Edrea menoleh ternyata itu Lathesia.

"Eh kamu ikut!" ujar Lathesia.

Edrea menganggukkan kepalanya. "Eh iya kak, mau duduk di depan ya?" tanya Edrea.

"Eh gapapa biar aku di belakang aja," jawab Lathesia seraya menutup pintu mobil dan berpindah kebelakang.

Edzard masuk kedalam mobilnya dan menyalakan mobilnya. Saat di perjalanan Edrea sibuk dengan ponselnya dengan sesekali melihat ke arah jalanan. Sedangkan Edzard fokus menyetir sesekali melihat kearah Edrea dan sedikit kesal karena Edrea terus sibuk dengan ponsel nya.

Semua itu tidak luput dari pandangan Lathesia. Lathesia juga merasa ada yang aneh dengan Edrea dan Edzard. Seperti ada yang di sembunyikan.

"Gue nginep rumah lu, Zard!" ujar Lathesia.

Edrea dan Edzard membelalakkan matanya. Tetapi, langsung menetral kan raut wajah nya kembali.

"Ngapain sih?" tanya Edzard dengan tidak santainya.

"Ya gapapa gue males balik ke rumah!" sahut Lathesia.

"Ke rumah Mommy aja, gue anterin!" putus Edzard.

"Gak, gue gak mau!" tolak Lathesia. "Lagian kenapa sih, rumah lo 'kan juga luas banget, Zard!" ucap Lathesia.

Edzard ingin menolak, tetapi Edzard tau Kakaknya ini kepala batu. Kalau dia mau A ya harus A, tidak bisa neko-neko.

EDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang