17.

12.9K 759 1
                                    

Pagi ini Edzard dan Edrea sedang menikmati sarapannya masing-masing. Sejak kejadian kemarin sore, Edzard dan Edrea sama-sama membisu, tak ada sepatah kata pun. Edzard dan Edrea sibuk dengan sarapannya masing-masing.

Edzard berdiri seraya membawa piring kotor miliknya.

Edrea yang sejak tadi, melihat pergerakkan Edzard langsung menahannya. "Pak!" panggil Edrea.

Edzard menoleh dan mengerutkan keningnya.

"Biar saya yang taruh pak!" ucap Edrea.

Edzard tersenyum kecil dan menjawab. "Gapapa kok, biar saya aja!"

Edrea ingin menahan Edzard, tetapi Edzard sudah berlalu pergi menaruh piring ke wastafel.

Edrea masih sibuk dengan sarapannya.

Edzard kembali duduk dan terus memperhatikan Edrea. Edrea tak mengetahui itu, padahal sejak tadi dirinya diperhatikan oleh Edzard. Edzard menyungging senyumnya, kala melihat Edrea makan dengan lahap.

Edrea yang telah selesai sarapan menoleh menatap Edzard dan pandangan mereka bertemu. Edzard terus memperhatikan mata Edrea yang sangat indah. Tetapi, Edrea langsung memutuskan pandangan, karena ia tidak kuat menatap mata Edzard yang berwarna hitam legam dan sangat tajam.

Edrea berdiri dan menaruh piring kotornya dan langsung mencucinya. Edzard terus memperhatikan Edrea, rasanya Edzard ingin memeluk Edrea dari belakang dan menaruh kepalanya diceruk leher Edrea, lalu mencium aroma tubuh Edrea.

Edzard sampai memejamkan mata, karena saking inginnya memeluk dan mencium aroma tubuh Edrea. Edzard langsung berdiri mendekati Edrea yang sibuk mencuci piring, Edzard berdiri disamping Edrea.

Edrea menoleh menatap Edzard dan mengangkat sebelah alisnya. "Kenapa pak?" tanya Edrea.

Edzard melamun, karena bertemu dengan sorot mata Edrea yang sangat indah, seolah dia masuk kedalamnya.

Edrea mengerutkan alis, lalu melambaikan tangan di depan Edzard. "Hello!" ujar Edrea, "Pak ada apa?" tanya Edrea.

Edzard tersadar dari lamunannya, "E---eh sorry Edrea!" ucap Edzard.

"Gak papa kok, bapak butuh apa?" tanya Edrea.

"Emm---mm... I–itu saya boleh gak, minta kamu buatin saya makan siang, terus kamu anterin ke kantor saya!" pinta Edzard.

"Hari ini?" tanya Edrea.

"Iya Edrea," jawab Edzard.

Tumben. ucap Edrea dalam hati.

"Soalnya, hari ini jadwal saya padat banget! Saya gak sempet buat makan siang." jelas Edzard.

"Kamu keberatan ya, Edrea?" tanya Edzard dengan wajah memelas.

Edrea tersadar langsung menggeleng, "emm... E-enggak kok, pak." jawab Edrea.

Edzard tersenyum lebar.

Edrea membeku baru pertama kali, dirinya melihat Edzard tersenyum lebar seperti itu. Tetapi, Edrea langsung mengenyahkan segala pikirannya tentang Edzard.

"O-oh iya, bapak mau makan siang pake apa?" tanya Edrea sedikit gugup.

Edzard tersenyum, "apa aja, seterah kamu." jawab Edzard.

"Ya udah, oke pak!"

"Ya udah, saya berangkat ke kantor dulu ya, Edrea!" pamit Edzard, "jangan sampai telat, ya!"

Edzard mengangguk seraya tersenyum sebagai jawaban.

Setelah Edzard pergi, Edrea menghela nafas kasar. "Huh! Kerja tambahan!"

EDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang