24.

12.4K 794 24
                                    

Edrea sedang sibuk menyetrika pakaian, karena pakaian sudah sangat menumpuk. Seperti biasa, Edrea menyetrika pakaian sambil mendengarkan musik menggunakan Headset. Untuk menghilangkan rasa kantuk dan lelah.

Jujur Edrea masih memikirkan kejadian tadi pagi. Saat Edzard membuatnya membatu, Edrea sangat specheels dengan perlakuan Edzard. Dan semua masih penuh tanda tanya. Apalagi Edzard mencintainya, terhitung sangat cepat dan Edzard mengklaim dirinya dengan seenaknya.

Edrea menyetrika pakaian sambil terus memikirkan hal-hal yang sangat tidak perlu dipikirkan. Tanpa sadar ternyata Edzard memanggil-manggil namanya. Tetapi, Edrea sama sekali tidak mendengarnya.

Edzard baru saja pulang dari kantornya. Dengan senyum yang cerah, Edzard masuk ke dalam rumah miliknya. Edzard mengerutkan alisnya bingung, karena Edzard tidak sama sekali melihat Edrea.

"Kemana Gadis itu?" gumam Edzard seraya membuka Jasnya dan menggulung lengan kemeja nya hingga ke siku.

"EDREA!" panggil Edzard. Tetapi tak ada jawaban.

"EDREA!"

"EDREA!"

"EDREA!"

Edzard mencari ke setiap sudut ruangan, tetapi Edrea tidak ada dan tidak sama sekali menjawab.

Edzard berdecak sebal. "Ck, kemana Gadis itu?"

"Mengapa selalu menghilang!"

Edzard ingat yaitu kamar pembantu, Edzard belum mengunjungi ruangan itu. Edzard langsung masuk ke dalam ruangan itu. Edzard menghela nafas panjang dan langsung menubruk Edrea, memeluknya dari belakang dengan sangat erat.

"Awshhh!!" ringis Edrea.

Edzard langsung melepaskan pelukannya dan menatap Edrea khawatir. "Kamu kenapa?" tanya Edzard panik.

Ternyata tangan Edrea terkena setrikaan, karena Edzard terlalu kencang menubruk Edrea.

"Astaga! Maafin saya Edrea!" ucap Edzard panik seraya memegang lengan Edrea yang terkena setrikaan.

Edrea hanya menunduk menatap langannya dan meniup-niupkan lengannya. Karena, sangat panas dan perih.

Edzard yang melihat raut wajah Edrea sangat kesakitan ikut meringis. "Perih ya?" tanya Edzard.

Edrea menganggukkan kepalanya seraya meniup-niupkan lengannya.

"Sini biar saya tiupkan!" ucap Edzard. Edrea menoleh dan cukup terkejut dengan ucapan Edzard.

Edzard meniup-niupkan lengan Edrea. Edrea hanya membeku melihat perlakuan Edzard. Edzard menoleh menatap Edrea dan pandangan mereka bertemu.

"Masih perih?" tanya Edzard seraya menatap mata Edrea sangat dalam.

Edrea yang gugup menggelengkan kepalanya cepat dan mengalihkan pandangannya.

"Yaudah, kamu berhenti dulu nyetrikanya, biar saya obati dulu, yuk!" perintah Edzard.

"Tap--"

"Ini perintah, Edrea!" ucap Edzard.

Edrea hanya bisa menurut dan duduk di ranjang yang berada dikamar pembantu itu. Edzard merapihkan alat-alat menyetrika, lalu mendekati Edrea dan Edzard merundukkan badannya, lalu menekuk lututnya.

Edzard memegang lengan Edrea dan meniup-niupkan lengannya. Semua perlakuan Edzard tidak luput dari pandangan Edrea sama sekali. Edzard mendongak menatap Edrea.

"Masih perih?" tanya Edzard.

"Sedikit,"

"Yaudah, saya ambil pasta gigi sebentar!" ucap Edzard. Edrea menganggukkan kepalanya.

EDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang