Pagi harinya sudah banyak warga berkerumun didepan rumah Edzard. Sedangkan Edrea sedang di rias wajahnya oleh perias pengantin seadanya.
Edzard sudah duduk di ruang tamu didepan penghulu. Edzard sedang menunggu Edrea turun. Jujur Edzard sangat senang sekaligus gugup.
Di sisi lain, Edrea hanya bisa pasrah dan berharap ini hanya mimpi yang suatu saat Edrea bisa bangun dari mimpi nya ini.
Tidak lama Edrea turun dengan kebaya putih yang sangat pas di tubuhnya. Edzard sampai tercengang karena Edrea sangat cantik walaupun hanya di rias oleh perias pengantin seadanya. Edrea duduk disamping Edzard dengan senyum yang di paksakan.
"Bisa kita mulai?" tanya Penghulu.
Edzard dan Edrea menganggukkan kepalanya.
Edzard menjabat tangan Penghulu tersebut dan mengucap janji yang sah di mata negara dan agama. Janji yang sakral dan romantis bagi mereka yang mengharapkan nya. Tapi, apalah daya ini hanya janji karena ke gerebek oleh warga.
"SAH?" tanya Penghulu kepada saksi.
"SAH!!!"
"Aamiin Ya robalalaamiin..."
Setelah penghulu membaca do'a, Edzard memasangkan cincin ke jari tangan Edrea begitu pun dengan Edrea memasangkan cincin ke jari tangan Edzard.
Setelah itu Edrea mencium tangan Edzard dan Edzard mencium kening Edrea. Mereka pun sudah resmi menjadi pasangan suami & istri. Walaupun keluarga Edzard tidak ada yang mengetahui, baik itu Mommy nya dan Daddy nya ataupun Lathesia.
Setelah semua warga memberikan selamat dan mereka pun pulang. Tinggal lah Edzard dan Edrea yang duduk di sofa ruang tamu seraya menatap langit-langit.
Edzard sangat senang dan tidak dapat di pungkiri Edzard sangat-sangat senang melebihi apapun. Tetapi, Edzard tau bahwa Edrea tidak menyukai pernikahan ini. Edzard merasa hanya bahagia sepihak.
Edrea bingung kehidupan nya kedepan seperti apa jadinya. Edrea takut tidak bisa kuliah dan tidak bisa mewujudkan impiannya selama ini. Edrea sangat takut.
"Edrea!" panggil Edzard.
Edrea langsung menoleh ke arah Edzard dan menaikkan sebelah alisnya.
"Maafin saya, Edrea!" ucap Edzard menatap wajah Edrea sangat dalam.
Edrea tersenyum kecil. "Gapapa ko, pak."
"Tapi, saya mau pernikahan ini tetap dirahasia kan dari keluarga bapak maupun teman saya dan publik." sambung Edzard.
Edzard menganggukkan kepalanya.
Edrea bangun dari duduknya. "Saya mandi dan ganti baju dulu ya, pak!" ucap Edrea.
Edzard menganggukkan kepalanya.
Edrea melenggang pergi ke kamarnya. Tetapi, Edzard langsung memanggilnya lagi.
"Edrea!" panggil Edzard.
Edrea berbalik arah ke arah Edzard. "Ada apa, pak?"
"Kita foto dulu, yuk!" ajak Edzard.
Edrea tersenyum dan menganggukkan kepalanya. "Eh tapi, kita siapa yang fotoin?" tanya Edrea.
"Zion," jawab Edzard.
"Tapi---"
"Zion orang kepercayaan saya Edrea, dia tidak mungkin membocorkan pernikahan kita. Dia di pekerjakan untuk saya bukan keluarga saya. Jadi, kamu tenang aja." jelas Edzard.
KAMU SEDANG MEMBACA
ED
Любовные романыWARNING 17+ Seorang gadis berusia 18 tahun bertemu dengan CEO muda yang malang tapi, angkuh. Hidup CEO itu, selalu menyendiri. Sebuah kesialan atau keberuntungan gadis itu, bisa bertemu dengan CEO angkuh itu. Tetapi, hanya karena ucapan nyeleneh gad...