"Yaudah, gue mau balik ya!" pamit Lathesia seraya berdiri dari duduknya.
"Balik kemana lo?" tanya Edzard.
"Ke apartement gue, kalau gak ke rumah mommy lah!" sahut Lathesia.
"Kakak, gak mau nginep lagi?" tanya Edrea.
Lathesia tersenyum dan menggelengkan kepalannya. "Mau healing dulu!"
"Yaudah, gue pamit ya! Akur-akur ya, jangan berantem. Maaf ya, udah ngerepotin dan makasih juga!" ucap Lathesia seraya melenggang pergi meninggalkan Edzard dan Edrea.
Edzard menyederkan tubuhnya di sofa, begitu pun dengan Edrea. Edzard menatap wajah Edrea, Edrea menoleh menatap wajah Edzard.
"Kak Lathesia healing? Maksudnya apa?" tanya Edrea.
"Iya, Lathesia itu, lagi healing," jawab Edzard.
"Saya masih gak paham," sahut Edrea menggaruk kepalanya.
Edzard terkekeh kecil. "Lathe tuh, punya trauma." jawab Edzard.
Edrea mengerutkan keningnya, "trauma?"
Edzard menganggukkan kepalanya. "Lathesia tuh, punya trauma masa lalu."
"Ko bisa?" tanya Edrea.
"Panjang ceritanya, nanti saya ceritain." jawab Edzard. "Terima kasih banyak ya, Edrea!" sambung Edzard.
Edrea tersenyum dan menaikkan sebelah alisnya. "Terima kasih, untuk apa?" tanya Edrea.
"Terima kasih, kamu ternyata sangat tulus sama saya." jawab Edzard seraya memegang pipi Edrea.
Edrea tersenyum, lalu mengambil tangan Edzard yang berada di pipinya. "Terima kasih kembali pak, saya yang banyak mengucapkan terima kasih sama bapak!" ucap Edrea.
Edzard tersenyum miring, "tapi ini gak gratis, lho." sahut Edzard.
Edzard menyilangkan kedua tangannya di depan dada. "Oh berarti, saya harus bayar?" tanya Edrea.
"Tapi 'kan, saya emang sudah bayar pak. Bapak gak inget surat perjanjian itu?" tanya Edrea. "Di situ, kan tertera kalau melanggar satu point kena denda, bapak udah berapa kali melanggar, tuh?" lanjut Edrea.
Edzard merotasikan bola matanya. "Gak ada perjanjian-perjanjian!" tandas Edzard.
"Lho kenapa, kan bapak yang buat! Oh iya. surat perjanjian itu, kemana ya, pak?" tanya Edrea.
"Saya udah buang," sahut Edzard seraya mengalihkan pandangan nya.
"Lho ko, di buang?" tanya Edrea. "Berarti, koper saya dan berkas-berkas saya. Bapak yang ambil juga!" tuduh Edrea.
"Iya emang, siapa lagi kalau bukan saya?" sahut Edzard dengan santainya.
Edzard melirik Edzard dengan sinis. Edzard yang melihat itu, bukannya kesal malah menjadi gemas. Edzard mencium pelipis Edrea hingga berulang kali. Edrea hanya diam membisu.
"Gemesin banget sih!" ucap Edzard seraya mengulum bibirnya karena gemas.
"Pak, saya gak enak deh," ucap Edrea.
"Gak enak sama siapa, sayang?" tanya Edzard.
"Sama mommy, daddy bapak, sama kak Lathe juga." jawab Edrea. "Saya kayak orang gak tau diri gitu, saya cuma seorang maid, terus nikah sama bapak yang notabene CE---"
Edzard langsung mengecup bibir Edrea. Edzard langsung menatap mata indah Edrea yang sangat ia kagumi.
"Dengerin saya okey, kamu itu bukan maid saya lagi, kamu itu istri saya!" ucap Edzard.

KAMU SEDANG MEMBACA
ED
RomanceWARNING 17+ Seorang gadis berusia 18 tahun bertemu dengan CEO muda yang malang tapi, angkuh. Hidup CEO itu, selalu menyendiri. Sebuah kesialan atau keberuntungan gadis itu, bisa bertemu dengan CEO angkuh itu. Tetapi, hanya karena ucapan nyeleneh gad...