13.

13K 783 12
                                    

Edzard menuruti permintaan surat
Reina. Edzard pergi ketempat kediaman keluarga Ghino. Rumah itu memang sudah tak ditinggali semenjak Reina meninggal dunia dan Ghino mengidap kelainan jiwa.

Entah bagaimana dan darimana Edzard bisa masuk kedalam rumah keluarga Reina, rumah itu sangat berdebu dan usang. Tetapi, masih banyak barang-barang yang sangat bagus. Memang keluarga Reina pergi ke luar negeri dan meninggalkan rumahnya yang sangat megah dan mewah itu.

Edzard masuk kedalam kamar Ghino yang sangat kotor dan berdebu juga sangat berantakan. Banyak barang-barang berserakan dan pecahan kaca dimana-mana. Edzard berjalan dengan hati-hati dan terus menggeledah kamar Ghino. Edzard menggeledah lemari-lemari dan laci-laci yang berada dikamar Ghino.

Tetapi, Edzard tak menemukan surat yang Reina maksud, Edzard hampir putus asa dan duduk dikasur Ghino yang kotor. Edzard mengusap wajahnya dan mengacak-acak rambutnya. Edzard tak sengaja melihat kertas yang sudah diremas-remas, Edzard berdiri lalu membuka dan membaca sebuah kertas yang sangat lecak itu.

Edzard membolakan mata, saat membaca kertas itu. Karena kalimat pertama kertas itu adalah nama panggilan Reina kepada dirinya. Edzard membaca kertas itu.

Hai Vian...

Kamu sungguh setia Vian, bahkan kamu rela membaca surat ini, surat yang penuh dengan dosa-dosa... Sebelum kamu membaca tulisan ku ini, aku akan memberitahu kamu bahwa tulisanku ini sangat panjang dan aku harap kamu tidak capek dan bosan membacanya...

Vian... Kamu sudah tahu bahwa aku bukanlah anak kandung dari keluarga Rino, maafkan aku Vian yang sudah berbohong. Sejujurnya aku ingin berbicara tentang keluarga ku yang sesungguhnya kepadamu, tetapi aku sangat mencintaimu. Sehingga aku takut kamu meninggalkan ku hanya karena persoalan ini.

Vian banyak hal yang belum kamu ketahui bahkan kamu tidak akan mengetahuinya. Semua ini bermula dari Ghino Kakak angkatku, kamu tahu aku di adopsi sejak aku SMP dan ternyata Ghino sudah menaruh perasaannya kepadaku sejak saat itu, Vian. Kamu tahu sejak SMA Kak Ghino selalu mengekang ku tanpa alasan yang jelas, bahkan ia selalu melarang ku berdekatan dengan lelaki manapun, sekalipun itu sahabatku sendiri. Dan kamu tahu Vian, Kak Ghino selalu memberikan mata-mata saat aku pergi. Aku kira semua itu hanya perlindungan Kakak terhadap adiknya.

Ternyata aku salah Vian, Kak Ghino menaruh perasaan yang sangat besar, bahkan ia terobsesi kepadaku. Dan yang lebih parah, saat kamu mengajak aku bertunangan dan aku menerima dirimu. Dia marah dan dia sangat kalap Vian, kamu tahu dia melakukan apa terhadapku? Dia memperkosa ku Vian, aku hancur Vian, aku bingung, dan aku kehilangan semua harapanku. Aku tidak bisa menjaga apa yang seharusnya aku berikan kepadamu. Tetapi, malah orang yang sudah aku anggap kakakku sendiri mengambilnya secara paksa dan tanpa persetujuanku.

Aku memang tidak hamil, karena aku meminum obat dan aku menyembunyikannya dari semua orang, bahkan kamu dan mamah, papah ku sekalipun. Sejujurnya kejadian itu membuat ku sangat tertekan, rasanya aku ingin mengakhiri semua. Karena aku malu kepadamu Vian. Kamu tahu Vian, saat aku meminta banyak sekali uang, itu semua bukan untuk aku Vian. Tetapi, untuk Ghino si Pria Bajingan. Sampai nama baik ku hilang dihadapan Kak Lathesia.

Saat itu Kak Lathe, melihat diriku menelepon Ghino dan membahas soal uang yang aku minta dari mu. Itu membuat Kak Lathe salah paham terhadap ku dan menganggapku Wanita matre, padahal aku tidak mengharapkan sedikit pun uang darimu.

Sungguh Vian... Aku melakukan semua itu, bukan untuk kepentingan ku. Tetapi, itu semua untuk Ghino, dia juga bahkan mengancam ku Vian... Jika aku tak meminta uang dari mu, dia mengatakan akan membuatku hamil anaknya. Vian dia memang sengaja memaksa ku meminta uang dari mu, untuk membuat nama baikku buruk dihadapan keluarga mu dan kamu tidak akan menikahi ku.

Dan puncaknya, saat dirimu melamar ku menjadi istri mu dan aku menerimanya. Ternyata Ghino sudah tau dan melihatnya. Kamu tahu dia melakukan apa? Dia menarikku dan memaksa ku ke hotel dan melakukan hubungan Seks secara paksa. Dan dia bilang jika aku tak membatalkan pernikahan ku dengan dirimu Vian, dia akan menyebar foto-foto dan video saat dia melakukan Seks denganku secara paksa itu... Aku bingung Vian... Aku Lelah... Aku hilang arah... Aku tidak tau jalan keluarnya apa.

Kamu tahu Ghino terus memaksaku dan menyuruhku membatalkan pernikahan kita, tetapi itu tidak mungkin Vian. Aku tidak bisa melakukan itu, karena aku tidak ingin membuat dirimu kecewa. Bahkan Ghino juga menawarkan kabur saat hari pernikahan kita, tetapi itu lebih tidak mungkin, karena aku juga memikirkan kalau diriku kabur. Kamu pasti akan mencariku Vian dan aku tidak mau mengecewakan mu, saat dirimu tau aku kabur bersama Ghino . Kamu terlalu baik Vian.

Dan jalan satu-satunya aku memilih pergi dari dunia ini... Maafkan aku Vian, Aku sudah banyak mengecewakan mu bahkan berbohong kepadamu, ini murni salah Ghino dan diriku...

Dan Terima kasih Vian, atas Cinta dan kasih sayang mu yang sangat besar serta tulus kepada ku... Aku harap kamu bisa bahagia walaupun tanpa aku Vian... Dan semoga kamu mendapatkan Gadis yang cantik dan baik serta sangat tulus dan cinta kepadamu. Cerita kita usai sampai disini Vian... Semoga kedepannya kamu bisa sangat Bahagia Vian...

JANGAN SEDIH VIAN! INI BUKAN AKHIR CERITA KAMU, TAPI INI AKHIR CERITA KITA...

I love you so much and i love you more♡

Reina Putri♡

Edzard meneteskan air matanya diakhir surat itu, Edzard juga mengepalkan tangan dan mengeraskan rahangnya. Ketika Ghino lah dalang dibalik semua kehancuran hati Edzard selama hampir enam tahun.

Edzard kesal terhadap dirinya sendiri, mengapa lima tahun yang lalu, ia tak mengetahui apapun tentang Reina. Dan selalu menganggap Reina baik-baik saja, padahal Reina sangat terluka dan hancur.

Saking kesalnya Edzard memukul-mukuk kasur. "Bodoh-bodoh! Mengapa engkau bodoh sekali Edzard, Reina hancur dan terluka hampir sangat lama, tapi kau tidak mengetahuinya!"

Edzard mengusap wajahnya kesal. "Semua ini juga salah Gadis pembantu itu, mengapa ia tidak memberikan surat itu sebelum Reina pergi!"

Edzard berdiri menatap langit-langit kamar Ghino dan berteriak. "ARGHHHH!!!"

"Mengapa kamu memilih meninggalkan aku Reina! Mengapa? Harusnya kita sudah hidup bahagia, harusnya kamu berterus terang saja. Aku tidak akan meninggalkan mu, karena aku pun sangat mencintai mu! Mengapa Reina!" teriak Edzard.

"Harusnya kamu cerita dari awal, aku tak akan marah dan kecewa. Tapi, kamu memilih menutupi semuanya sendiri dan memilih pergi meninggalkan ku sendiri... Aku hancur Reina, aku bingung, dan semua ini salah Ghino!" kesal Edzard terus berbicara kepada Reina dan seolah-olah Reina mendengarnya.

Edzard melipat kertas itu, lalu memasukkan kedalam saku celananya dan keluar dari rumah milik keluarga Reina. Entahlah Edzard kemana, mungkin Edzard butuh ruang untuk menjernihkan pikirannya dengan semua kejadian ini.

Sedangkan Edrea terus menangis menatap foto Reina dan dirinya. Edrea masih tidak menyangka Reina sudah meninggal dan mengapa Reina bisa meninggal. Edrea selalu bertanya-tanya, apa ada hubungannya dengan Edzard dan kemana perginya Edzard setelah membaca surat itu. Edrea memang belum membaca surat yang Reina berikan kepada Edzard.

"Kak... Apa benar Kakak sudah pergi? Mengapa secepat ini Kak, bukan kah Kakak ingin aku melihat Kakak menikah dan memiliki anak-anak yang lucu-lucu dan sangat menggemaskan..." lirih Edrea.

"Mengapa Kakak meninggalkan ku? Jika, Kakak sudah pergi untuk apa aku mencari Kakak selama ini..." lanjut Edrea dengan suara lirih.

Karena saking lelahnya Edrea menangis dan memikirkan Reina, Edrea tertidur dengan memeluk foto Reina dan dirinya.


–SAMPAI JUMPA!–
FIKAFISKA





EDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang