Edrea masih berada di kantor Edzard dan Edrea benar-benar membantu Edzard. Edrea merasakan sangat lelah. Dirinya juga sangat mengantuk, sejak 5 menit yang lalu, ia terus menguap dan hampir tertidur.
"Pak saya istirahat sebentar, ya!" ucap Edrea yang duduk di samping Edzard.
Edzard yang sedang fokus dengan pekerjaannya hanya menganggukkan kepalanya.
Edrea bangun dari duduknya dan ia berjalan ke sofa. Edrea langsung duduk dan bersandaran di sofa. Edrea memejamkan matanya sebentar, tetapi dirinya sudah sangat mengantuk dan ketiduran di sofa.
Dua jam sudah berlalu Edzard masih fokus dengan komputernya. Sedang kan Edrea sudah masuk ke alam mimpi yang sangat jauh. Dan entah sejak kapan, Edrea sudah tidur meringkuk di sofa. Karena mulai pegal Edzard merenggangkan ototnya. Edzard langsung melihat Edrea yang sedang tidur meringkuk di sofa miliknya.
Edzard tersenyum, lalu mendekat kearah Edrea. Edzard merundukkan badannya. Beberapa rambut Edrea menghalangi wajahnya, Edzard pun menyelipkan rambut Edrea kebelangkang telinganya.
Edzard tersenyum, "Sangat cantik! Kamu milik saya Edrea!" puji Edzard seraya mengusap-usap pipinya.
"Aku tidak menyangka Rea, kamu adalah Gadis kecilku yang ku cari selama ini!" ucap Edzard.
Edzard menatap wajah Edrea sangat dalam. Wajahnya yang cantik dan sangat imut. Kulitnya yang putih, bulu matanya yang lentik, alis yang indah alami seperti diukir, hidungnya yang sedikit mancung, dan bibirnya yang merah alami. Sungguh saat melihat bibir Edrea, Edzard ingin merasakannya dan menyesap bibir Edrea sangat dalam yang pastinya sangat manis. Astaga Edzard menjadi tegang, hanya membayangkan mencium bibir Edrea.
Edzard menoleh menatap jam dinding, masih ada waktu setengah jam lagi untuk pulang. Tetapi, pekerjaan Edzard belum selesai. Akhirnya Edzard memutuskan untuk menerus pekerjaannya. Tidak lupa Edzard memberikan selimut untuk Edrea.
Setelah selesai dengan pekerjaannya, Edzard kembali mendekati Edrea yang masih terlelap tidur tanpa terusik sedikit pun. Edzard mendekati Edrea dan berjongkok dihadapan Edrea yang sedang tidur. Edzard tersenyum karena senang melihat wajah damai Edrea saat tertidur. Edzard mengusap bibir merah Edrea, sungguh Edzard tidak dapat menahannya.
Perlahan-lahan wajah Edzard mendekat ke Edrea. Bahkan hidung mereka sudah bersentuhan, Edzard juga dapat merasakan nafas Edrea yang teratur. Edzard sudah tidak dapat menahannya dan terus mendekat.
Cleck
Edzard langsung jatuh terduduk dilantai, karena sangat kaget. Edzard menatap kearah pintu dengan mata yang penuh ketajaman. Siapa yang berani membuka pintu tanpa mengetuk terlebih dahulu. Dan ternyata dia adalah Irena. Edzard berdiri, lalu mendekat kearah Irena dengan kilatan amarah.
"Kamu gak punya sopan santun! HAH!" ucap Edzard dengan nada rendah yang menusuk hati.
Irena menunduk. "Maaf pak!" jwab Irena.
"Maaf-maaf! Kebiasaan kamu, gak punya tata krama!" sentak Edzard.
Irena menunduk, sedikit mengamati sofa. Dan melebarkan mata menatap Edrea yang sedang tidur di sofa ruang Edzard.
Edzard yang paham arah pandangan Irena langsung menanyakan. "Liat apa kamu!" seru Edzard.
"Pak itu, Gadis itu, tidak sopan sekali!" tunjuk Irena kepada Edrea.
"Apa kamu bilang! Kamu yang tidak sopan, dia Gadis saya! Dia calon istri saya!" sentak Edzard dengan suara sedikit keras.
Irena membolakan mata, karena saking terkejutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ED
عاطفيةWARNING 17+ Seorang gadis berusia 18 tahun bertemu dengan CEO muda yang malang tapi, angkuh. Hidup CEO itu, selalu menyendiri. Sebuah kesialan atau keberuntungan gadis itu, bisa bertemu dengan CEO angkuh itu. Tetapi, hanya karena ucapan nyeleneh gad...