Edzard dan Edrea sedang berada di mall, di sebuah toko baju terkenal. Dan sejak tadi, Edzard lah yang memilih kan baju untuk Edrea.
Rasanya Edrea sangat lelah, apalagi baju yang Edzard ingin kan spesifik sekali. Bahkan Mbak-mbak toko baju nya hingga menghela nafas berulang kali.
"Suami udah dong, aku capek!" keluh Edrea seraya merunduk dan memegang lututnya.
Edzard menoleh ke arah Edrea dan menatap Edrea iba. "Aduh, maaf sayang, kamu capek ya?" tanya Edzard.
Edrea menganggukkan kepalanya lemah.
"Mau pulang aja?" tanya Edzard.
Edrea menganggukkan kepalanya.
Edzard menoleh menatap Mbak-mbak. "Mbak, saya ambil baju-baju yang tadi!" ucap Edzard. "Ini Atm saya, nanti bisa anterin ke basement, kan?" tanya Edzard.
"Soalnya, istri saya capek, nanti saya tunggu di basement ya!" lanjut Edzard seraya menggendong tubuh Edrea ala bridal style.
Mbak-mbak itu tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Lalu, Edzard melenggang pergi. Dalam hati Mbak-mbak itu, dia sangat iri. Apalagi Edzard sesayang itu kepada istrinya.
Edzard dan Edrea sudah sampai di rumah. Tetapi, Edrea tertidur, mungkin karena kelelahan. Edzard mengerutkan kening karena ada dua mobil di halaman rumahnya.
Edzard turun dari mobilnya. "Pak Edi, ini mobil siapa?" tanya Edzard.
"Aduh, tuan maaf, itu tadi temen tuan, datang ke rumah langsung masuk aja!" jawab Pak Edi. "Saya udah larang, tapi mereka tetep maksa masuk!" lanjut Pak Edi.
"Yaudah, gapapa pak." jawab Edzard.
Pak Edi menghela nafas panjang dan mengusap dadanya.
Edzard membuka pintu mobil dan menggendong Edrea secara perlahan. Karena takut Edrea bangun dari tidurnya. Edzard masuk ke dalam rumahnya, melihat Arga dan Lintang sedang asik bersantai di sofa seraya mencemili makan yang ada di meja.
"Ngapain di sini?" tanya Edzard dengan suara pelan.
Arga dan Lintang menoleh. "Woy Zard, lo dari man—"
"Jangan berisik!" desis Edzard menatap Arga dan Lintang sangat tajam.
Arga dan Lintang mengerutkan keningnya.
"Istri gue, lagi tidur!" jawab Edzard.
Arga menunjuk Edrea yang ada di gendongan Edzard. Edzard menganggukkan kepalanya.
"Gak mungkin, sih!" seru Arga seraya menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Lo kapan nikahnya, coba?" tanya Lintang dengan suara keras.
Edzard menatap Lintang dan Arga sangat tajam. "Gue bilang, jangan berisik!" geram Edzard.
Edrea yang mendengar suara bisik-bisik, mengerjap-erjapkan matanya, lalu membuka matanya. Yang pertama kali, ia lihat adalah wajah Edzard. Edrea sadar bahwa Edrea berada di gendongan Edzard.
"Turunin!" suruh Edrea.
Edzard menunduk menatap wajah Edrea. Lalu, menurunkan Edrea dari gendongan nya. Pupil mata Edrea membesar, kala melihat Arga dan Lintang.
"Lo sih, Edrea bangun, kan!" seru Edzard menatap Lintang dan Arga sangat tajam.
"Edrea, kamu emang istrinya Edzard?" tanya Arga.
Edrea diam membisu dan menggigit bibir bawahnya. Edzard yang melihat Edrea menggigit bibirnya seperti itu, nampak tidak suka. Edzard menarik bibir menggunakan jarinya. "Jangan digigit, nanti merah!" seru Edzard.
KAMU SEDANG MEMBACA
ED
RomantikWARNING 17+ Seorang gadis berusia 18 tahun bertemu dengan CEO muda yang malang tapi, angkuh. Hidup CEO itu, selalu menyendiri. Sebuah kesialan atau keberuntungan gadis itu, bisa bertemu dengan CEO angkuh itu. Tetapi, hanya karena ucapan nyeleneh gad...