T I G A P U L U H L I M A 🌧️

412 71 18
                                    

Semenjak kejadian dimana dirinya melihat kekasihnya berpelukan dengan Triana ia tak menggubris nya justru ia lebih mendekatkan diri dengan Ray, memperlihatkan kemesraan, lebih menjadi manja ketika bersama Ray meskipun di sekolah. Terkadang Triana selalu melihat nya dan raut wajahnya berubah kesal karena Ara tau jika Triana mempunyai rencana jahat supaya Ray pergi dari Ara.

Hari Rabu merupakan pelajaran olahraga. Pak Anton guru olahraga taersebut lebih sering mengambil nilai memperagakan di lapangan sesuai dengan materi.

Ara dkk kini sudah siap dengan baju olahraga khas SMA Kencana Bangsa yang berwarna biru laut dan bergegas menuju lapangan karena pak Anton sudah berada disana.

-"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," Salam pak Anton kepada murid IPA A.

-"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh," Jawab anak-anak serentak.

-"Baik anak-anak materi kali ini adalah basket. Bapak akan mengambil nilai passing bawah, passing atas dan juga mendribble bola," Ujar pak Anton, dan mereka mengangguk paham.

Merekapun mempraktekkan dengan baik. Bel berbunyi tanda jam pelajaran telah habis.

-"Guys Ara ganti baju dulu ya di toilet, sekalian Ara mau pipis," Ujar Ara kepada teman-teman nya.

-"Gue temenin ya," Tawar Dara.

-"Gausah Ara bisa sendiri ko," Ujar Ara meninggalkan teman-teman nya menuju toilet.

Sesampainya di toilet Ara mengganti baju dan membuang hajat nya. Lalu berjalan menuju wastafel untuk mencuci mukanya sambil berkaca.
Namun beberapa saat kemudian segerombolan wanita masuk menghalangi jalan keluar dan menutup pintunya.

-"Permisi ya, aku mau keluar," Ujar Ara lembut meminta agar mereka memberi jalan.

-"eh mau kemana lo?" Tanya Triana mencekal lengan Ara, Yap mereka adalah Triana dan antek-anteknya.

-"Aku mau ke kelas, kasih aku jalan," Ujarnya lagi.

-"Eh lo itu emang gak tau diri ya, sifatnya doang childish tapi murahan mau jadi jalang lo! Ngelendot terus sama Ray, gue bilang lo jauhin dia kenapa lo makin nempel terus," Triana menjambak rambut Ara dengan keras hingga Ara meringis kesakitan.

-"Lepasin! Emang kenapa kalo aku dekat sama Ray? Kamu gak berhak ngelarang aku karena Ray pacar aku," Bantah Ara tak terima.

-"Cih dasar jalang, bisa-bisanya Ray mau sama lo jangan-jangan Ray udah make lo lagi ups," Ujar Triana dan teman-temannya tertawa.

Plak

Ara menampar pipi Triana sangat keras hingga pipi nya memerah.

-"Jaga mulut kamu, seenaknya menuduh orang! Ada juga kamu yang seperti jalang mendekati Ray padahal Ray gak mau sama kamu," Ujar Ara dengan emosi.

-"Anjing lo, kasih mereka pelajaran," Perintah Triana kepada antek-anteknya.

Beberapa antek-anteknya memegang badan Ara, Triana membalas tamparan Ara dengan keras hingga meneteskan air mata. Ara memberontak berusaha melepaskan. Namun salah satu dari mereka membawa sapu tangan yang sudah diberi obat bius dan Ara pingsan.
Mereka membawa Ara ke salah satu toilet yang sudah kumuh dan tak terpakai lalu Triana mengguyur tubuh Ara yang sudah pingsan dan mengunci pintu nya.

°°°

Kringggggg

Bel sekolah berbunyi, Dara dan yang lain sangat cemas karena setalah Ara izin pergi ke toilet sampai jam pulang sekolah Ara belom datang.

-"Ara gimana, gue khawatir banget dari tadi dia belom datang gue takut kenapa-kenapa," Ujar Dara dengan raut wajah cemas.

-"Gue juga takut, kita samperin aja ke toilet," Jawab Bulan dan diangguki yang lain.

Akhirnya mereka menuju toilet namun seseorang memanggil nya.

-"Loh Ara kemana? Kok gak sama kalian?" Tanya Ray berjalan menghampiri mereka.

-"Ya itu dia Ray, tadi pelajaran olahraga dia pamit mau ganti baju sama sekalian buang air tapi sampe pulang dia belom balik-balik makanya gue mau ke toilet," Jawab Dara dan mereka menuju toilet.

Sesampainya di toilet tidak ada tanda-tanda ada seseorang di dalam, toilet pun sepi lagi pula kalau di pikir murid-murid sudah pulang kerumahnya masing-masing. Mereka mengecek satu persatu toilet dan tak menemukan juga.

-"Duh yaallah Ara kemana sih, gue khawatir banget hikss..." Ujar Dara menangis bersalah karena sudah membuat Ara hilang dan tidak menemani dia pergi.

-"Dar lo tenang ya gue tau Ara kuat kok," Ucap Bulan menenangkan Dara.

Tiba-tiba mereka mendengar suara di salah satu toilet yang tidak terpakai. Ya itu adalah suara Ara.

-"Hiks tolong siapapun tolong Ara. Ara gak bisa nafas disini," Ucap Ara dengan suara serak.

-"Itu suara Ara, cepat Ray tolong Ara dia pasti kenapa-kenapa di dalam," Ujar Dara kepada Ray, Dara pun semakin terisak.

-"Iyaiya gue tolong dia. Bi, Ta, Ki lo tolong gue dobrak ini pintu," Pinta Ray kepada teman-teman nya dan mereka mengangguk.

Mereka berempat mencoba mendobrak pintu tersebut, setelah dorongan ke tiga pintu itu terbuka dan mereka dikejutkan oleh Ara yang sudah menutup matanya.

-"Astagfirullah Ara yaallah, bangun Ra maafin gue," Ujar Dara menghampiri Ara yang sudah terkulai lemas.

-"Dar, dada Ara sesak sekali," Ucap Ara dengan suara melemah dan Ara pun tak sadarkan diri.

-"Cepat gotong dia bawa ke rumah sakit," perintah Dara dan Ray pun menggotong tubuh Ara menuju rumah sakit menggunakan mobil yang Ray bawa. Mobil dikendarai oleh Abi, Dara duduk di bangku disebelah nya dan Ray memangku Ara di belakang.

-"Sayang bertahanlah, maaf jika aku lalai menjaga mu," Batin Ray karena merasa bersalah.

🦋🦋🦋

JANGAN LUPA VOMENT YA SAYANG²KUH 💜 SUN JAUH UNTUK KALIAN YANG UDAH BACA CERITAKU 😚 SEMOGA KALIAN SUKA.

You Are The Rain [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang