L I M A P U L U H S A T U 🌧️

318 50 10
                                    

Assalamualaikum guys untuk kalian yang tetap setia menunggu ceritaku update, mohon maaf yang sebesar-besarnya jikalau nanti jarang banget update karena lagi fokus buat Ujian sekolah🙏😊 Buat kalian readers kuh yang sama lagi melaksanakan Ujian sekolah. Kalian semangat ya, belajar yang giat semoga nilainya memuaskan.🔥

Tetep stay nunggu kelanjutan ceritaku, aku pun kalo ada waktu lenggang bakalan diusahakan karena  digantung itu gaenak iyakan? Yg udah pernah pasti tau rasanya. Ah mantap👍

Terimakasih atas perhatiannya.❤️


__________HAPPY READING_________
.
.
.
.

-

"RAAAAAYYYYYYY DIMANA KAMU HAH," Teriak Ara sambil berjalan mencari keberadaan Ray.

Ya, kini Ara sedang berada di rumahnya. Ia sedang merajuk dengan Ray yang katanya ingkar janji.

-"RAAAYYYY JANGAN NGUMPET KAMU," Teriaknya lagi.

-"Yaallah sayang, ko dateng-dateng teriak-teriak sih. Salam dulu atuh," Ucap bunda menghampiri Ara.

-"Assalamualaikum bunda, ih bunda Ara itu lagi kesel sama anaknya bunda tau," Rajuk Ara melipat tangannya di dada.

-"Waalaikumsalam, kesel kenapa hm?" Tanya bunda.

-"Masa semalem kan Ray video call sama Ara nah dia bilang mau nemenin sampe Ara sampe besok eh pas Ara bangun malah dimatiin terus gak bales WhatsApp nya Ara. Kan Ara jadi kesel," Ujar Ara menceritakan kepada Bunda.
Bunda yang mendengar ceritanya pun terkekeh gemas ada saja kelakuan kekasih anak nya ini, sangat childish bukan?

-"Oh gitu, Yaudah kamu samperin gih ke kamarnya dia masih bobo tuh," Ucap bunda.

-"Huft, pantesan aja," Ara menghela nafas lalu berlari ke kamar Ray.

°°°

Ray baru saja selesai mandi, lalu ia mengambil ponsel. Sudah banyak sekali pesan dari Ara yang memarahi dirinya.

'Woy.'

'Ara ngambek ya.'

'Kamu padahal janji semalem mau nemenin video call sampe besok eh malah dimatiin.'

'Raaayyyyyyy!!! Ara beneran marah nih ya.'

'Ara samperin kerumah Ray sekarang juga! Awas!'

Dan masih banyak lagi pesan yang  Ara kirim, Ray yang membaca pesan tersebut terkekeh geli pasalnya hanya karena hal yang sepele ia merajuk bahkan sampe rela ingin kerumahnya. Namun samar-samar ia mendengar suara teriakan dari bawah dan ia pun mengenal sekali suaranya. Dengan penasaran pun ia mendekatkan telinganya di pintu untuk lebih jelas mendengar siapakah orang yang datang siang-siang dan teriak-teriak dirumahnya.

Setelah mendengarkan suaranya ia mengenal betul. Ara si gadis mungil dengan sifatnya yang childish.
Ia pun menepuk jidatnya, sudah pasti ia akan mendapatkan serangan entah berupa ocehan atau berupa pukulan-pukulan.

Dor dor dor

Suara gedoran pintu sangat keras sudah pasti itu Ara.

-"Mampus gue!," gumam Ray menepuk jidatnya.

Ia pun memiliki ide, pura-pura tidur saja, pikirnya. Atau pura-pura tak enak badan agar bisa menarik simpati dari kekasihnya dan tak jadi mendapatkan serangan.

-"RAAAYYY BUKA GAK PINTUNYA!" Teriak Ara.

-"Nggak wle," Jawab Ray meledeki dari dalam kamar.

You Are The Rain [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang