___________HAPPY READING_________
Di sepanjang jalan ia menangis, baju nya sudah tak karuan, rambutnya acak-acakan, badannya pun lemas bahkan untuk membawa badannya saja tergopoh-gopoh.-"Ayo Ara kamu gak boleh kayak gini, bangkit masih ada bunda yang selalu sayang sama kamu," Ucapnya berbicara menyemangati dirinya sendiri.
Tiba-tiba saja
Brukkkkkk...
Pandangan semua menggelap lalu tak sadarkan diri, ia tak kuasa menahan semuanya mungkin itulah cara satu-satunya, semua terlalu menyakitkan untuk ia rasakan terutama jika ia kehilangan orang yang dia sayangi untuk kedua kalinya. Kalau Tuhan baik dan sayang padanya maka kirimkan sosok yang baik hati dan menyelamatkan diri nya, kalaupun tidak biarkan seperti ini agar ia tenang tak merasakan semua masalah hidupnya. Pikirnya.
-"Selangkah lagi lo hancur Ra," Ucap seseorang yang bersembunyi di balik pohon, memperlihatkan senyum menyeringai.
°°°
Seorang pria sedang mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, karena hujan begitu deras ia memutuskan untuk berhenti di tepi jalan. Mesin mobil masih menyala dan wiper (Pembersih kaca mobil yang berada didepan) masih bergerak, samar-samar pandangan nya tertuju ke depan ia melihat gadis yang sedang tertidur tak sadarkan diri di pinggir jalan.
Dengan perasaan iba dan juga penasaran ia menerobos derasnya hujan dan menghampirinya.-"Astagfirullah, hei bangun," Ucap pria tersebut menepuk pipi Ara berusaha menyadarkan.
-"Dia pasti pingsan, bagaimana ini,"
-"Aku pun tak tahu, bagaimana aku bisa menemui keluarga nya,"
-"Lebih baik aku bawa saja kerumah, supaya ditangani bibi," Ucapnya sedikit panik, lalu menggotong nya dibawa ke mobil miliknya.
Ia pun melajukan mobilnya dengan mengebut, dirinya tak memperdulikan jika banyak pengguna jalan yang mengklakson karena dianggap ugal-ugalan membawa mobilnya dan bisa membahayakan orang disekitar. Ia tak perduli yang ia pikirkan adalah supaya gadis yang sedang pingsan segera ditangani.
Tak lama kemudian sampailah disebuah rumah mewah mungkin bisa di sebut Mension. Terdapat pagar yang menjulang tinggi, pepohonan yang berwarna-warni serta beberapa ekor kelinci yang berkeliaran di teras rumah.
Ia segera menggotong gadis itu ke dalam rumah, dan seorang perempuan membukakan pintu tersebut.-"loh den, ini siapa?" Tanya bi Surti kaget ketika dirinya melihat majikan nya menggotong seorang wanita.
-"Ini bi Ken juga gak tau, tadi Ken mobil berhenti waktu menuju pulang karena hujannya deras terus Ken ngeliat dia pingsan dijalan mana hujan deras," Ujarnya menceritakan kejadian nya. Ya pria itu bernama Ken.
-"Yaudah den keluar sebentar, bibi mau gantiin bajunya dulu. Kasian takut masuk angin," Ucap bi Surti.
-"Ken ambilin minyak kayu putih ya bi," Tawar Ken.
-"Iya den, nanti ketok saja pintunya,"
Ken menuruni anak tangga untuk mengambil minyak kayu putih sementara bi Surti di dalam kamar sedang mengganti baju gadis itu. Tiba-tiba ia dikejutkan ketika melihat tanda lahir di bahu sebelah kanan.
-"Loh saya seperti kenal dengan tanda lahir ini," Gumam bi Surti.
Lalu tiba-tiba Ken mengetuk pintu dan bi Surti menyahut dari dalam agar segera masuk. Ia memberi minyak kayu putih kepada bi Surti lalu mendekati minyak kayu putih itu ke hidung nya.
Ken menatap gadis itu sangat prihatin. Melihat matanya yang sembab seperti habis menangis seharian.
-"Den, bibi keluar dulu ya masih ada pekerjaan," Ucap bi Surti, Ken pun mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are The Rain [End]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Cerita lengkap. Kehadiran murid baru yang bernama Ara membuatnya kembali mengingat gadis kecilnya. Raynan atau biasa dipanggil Ray. Lelaki tampan yang sedang mencari gadis kecilnya dulu. Ia berjanji akan menikahinya jika sud...