You Are The Rain [End]

L I M A P U L U H T I G A 🌧️

_________HAPPY READING_________

Kabar gembira datang kepada Ray karena selama hampir satu tahun ayahnya di Jerman, bunda nya mengabari jikalau ayahnya akan pulang entah esok atau lusa.

Selama ini pasti kalian bertanya kan mengapa ayah Ray tidak pernah hadir di cerita ini. Ya karena ayahnya sangat super sibuk dalam mengurusi perusahaan nya. Tak hanya di Jerman ia berpindah-pindah negara demi mengurus perusahaan nya. Selama ini komunikasi berjalan dengan baik, bundanya yang selalu menanyakan kabarnya lewat video call.

Ray sangat senang karena ayahnya akan pulang karena ini kesempatan bagus untuk dirinya menanyakan tentang gadisnya dan juga identitas Ara.

Dan pasti kalian juga berpikir mengapa sangat sulit mengetahui tentang kehidupan Ara bahkan identitas nya secara lengkap? Yaps, karena semua identitas diri Ara ditutup rapat-rapat bahkan sekolah pun tak mau memberitahukan, Ray sebagai anaknya merasa kecewa karena keputusan ayahnya agar tidak terus menanyakan tentang Ara.

Selama ayahnya di Jerman dirinya terus menanyakan perihal Ara namun semua itu nihil ayahnya selalu mengabaikan pertanyaannya dan selalu sibuk dalam bekerja bahkan pesan nya saja tak di balas jikalau menanyakan perihal Ara.

Apa yang membuat semua orang menutupi identitas Ara? Bahkan bundanya pun menutupi keberadaan gadis kecilnya itu, ayahnya juga sama sekali tak menghiraukan.
Ia bingung kalau seperti ini jadinya, apa mungkin Ara itu adalah Rain, gadisnya?
Entahlah semua yang ada di kepalanya kini mengenai Ara dan gadis kecil nya.

°°°

Hari ini kembali ke sekolah, namun karena sudah mengikuti ujian jadi untuk murid kelas XII free class tidak ada guru yang mengajar. Ray dan kawan-kawan sedang berkumpul membuat meja bundar, dengan tingkah kocak Abi yang selalu membuat seisi kelas tertawa.

Abi naik ke atas bangku,
Tata yang memukul meja agar ada alunan musik nya, Riki menjadi dirigen bak seorang yang sedang memimpin paduan suara.

-"Ya guys gue bakalan nyanyiin lagu 'sebuah kisah klasik' yang dipersembahkan oleh Abimanyu yang ganteng ini," Ucap Abi bersemangat, seisi kelas pun memutar bola matanya malas dan ada juga yang tertawa.

Sebuah kisah klasik

Jabat tanganku mungkin untuk yang terakhir kali
Kita berbincang tentang memori di masa itu
Peluk tubuhku usapkan juga air mataku
Kita terharu seakan tidak bertemu lagi

Bersenang-senanglah
Karna hari ini yang kan kita rindukan
Di hari nanti sebuah kisah klasik untuk masa depan
Bersenang-senanglah
Karna waktu ini yang kan kita banggakan di hari tua

Sampai jumpa kawanku
Smoga kita selalu
Menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan
Sampai jumpa kawanku
Smoga kita selalu
Menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan

Bersenang-senanglah
Karna hari ini yang kan kita rindukan
Di hari nanti

Sampai jumpa kawanku
Smoga kita selalu
Menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan
Sampai jumpa kawanku
Smoga kita selalu
Menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan

Mungkin diriku masih ingin bersama kalian
Mungkin jiwaku masih haus sanjungan kalian.

Abi melambaikan tangannya bak seorang penyanyi terkenal, dengan tulus dan menghayati setiap bait lagu.
Hingga seisi kelas gemuruh bertepuk tangan, sekaligus haru dengan lagu yang Abi bawakan karena lagunya berisi tentang 'perpisahan'

-"Sialan gue terharu banget," Ujar Tata mendrama.

-"Cih! Lebay banget najis," Timpa Riki.

-"Tau, gue yang nyanyi aja biasa aja meskipun pengen nangis tapi gue tahan," Ucap Abi.

-"Ke kelas cewek-cewek yuk, ngapelin mereka," Ucap Riki.

-"Si bucin. Eh tapi yaudah deh ayo!," Titah Ray lalu mereka bangkit dari duduknya.

Riki yang dibilang bucin memutar bola matanya malas, bucin teriak bucin, pikirnya.

Mereka berjalan di lorong sekolah, banyak pasang mata yang melihatnya kagum sampe ada yang syok menutup mulutnya.

-"Yaelah biasa aja kali emang ganteng dari lahir," Gumam Abi.

-"Ho'oh, maklum bi kita kan kembaran one direction haha," Timpa Tata.

-"Ngayal lo ketinggian," Ujar Ray.

Tiba-tiba saja jalan mereka di hadang oleh dua orang perempuan, perempuan yang sering Abi sebut manusia ular. Siapa lagi kalau bukan Dasya dan Triana.

-"Minggir!" Gertak Ray dengan tatapan mata nya yang tajam.

-"Kamu mau kemana sayang?" Tanya Dasya dengan tak tahu malunya.

Entah sejak kapan Dasya menjadi seperti itu, tak malu meskipun banyak yang melihatnya ditambah centil nya yang memanggil Ray 'sayang'

-"Gue yakin ya abis ini Ray langsung gatel-gatel lo panggil sayang," Ucap Abi dengan sinis. Dasya pun acuh tak menanggapi.

-"Gue gak ngomong sama lo!" Ketus Dasya.

-"Ray, ke perpus yuk kita baca buku disana," Tawar Triana. Tetap sama Ray hanya diam tak menjawab.

-"Pftttttt buahahaha, ya ampun udah ke sekian kalinya lo ngomong itu gak di jawab, masih gak malu juga hah?!" Ucap Tata dengan senyum miringnya.

-"Lagian sejak kapan Ray suka baca buku, kalo pun suka gak mungkin juga mau sama lo," Ucap Riki tersenyum remeh.

Dasya dan Triana pun mendengus kesal, baru saja ingin pergi. Abi dengan jahil nya mendorong tubuh Dasya sehingga Triana yang disebelahnya pun ikut terjatuh namun sialnya mereka jatuh dan menabrak seseorang yang sedang membawa semangkuk bakso yang masih panas.

Prangggg

-"AAAAAAAAA PANAS BANGET! SIALAN LO BI MAEN DORONG AJA," Teriak Dasya.

-"Awwwss huf huf, langsung merah astaga," Ucap Triana meniup tangannya yang terkena kuah.

-"Eh sorry, lo gapapa kan?" Tanya Abi kepada murid yang membawa bakso tadi.

-"Iya gapapa ko," Jawab cowok culun itu.

-"Nanti gue ganti ya," Ucap Abi, cowok itupun pergi begitu saja.

-"Sialan lo! Aturan gue yang ditanyain kenapa malah dia," Ucap Dasya tak terima.

-"Teri bawa duka, Dasya bawa sial hingga jatuh bareng," Nyanyi Abi dengan judul jalan datar namun ia ganti liriknya.

-"Teri siapa lol?" Tanya Riki.

-"Triana la siapa lagi haha," Timpa Tata menjelaskan sambil tertawa.

Mereka pun berlalu pergi meninggalkan Dasya dan Triana dalam keadaan tangan yang merah.

Sesampainya di kelas Ara dkk mereka langsung masuk dan melihat pasangan mereka masing-masing tengah tertidur.

Dan

🦋🦋🦋

JANGAN LUPA ⭐
DAN KOMEN 🔥

SUN JAUH UNTUK KALIAN YANG UDAH BACA CERITAKU 💋 SEMOGA KALIAN SUKA, THX U💜

____________NEXT PART____________