Drettt drett drett
Baru saja ingin menuju alam bawah sadar, ponsel Ara berdering tanda seseorang menelfon nya. Lalu dengan cepat Ara mengangkat nya karena tertera nama varel di sana.
-"Assalamualaikum, halo bang? Ada apa tumbenan telfon?" Tanya Ara penasaran.
-"Waalaikumsalam, penting Ra kamu bisa izin gak sama sekolah hari ini buat pulang cepat?" Ujar varel terdengar panik diseberang sana.
-"ih abang kenapa? Jangan buat khawatir deh," Ucap Ara wajahnya berubah pucat.
-"Udah cepat kamu ke rumah sekarang juga, kamu izin dulu sama guru," Jawab varel.
Lalu Ara memutuskan sambungan telepon nya. Ray yang berada di sebelah nya sempat mendengar percakapan mereka, Ray menoleh Ara dengan wajah pucat pun mendadak khawatir.
-"Ra lo gapapa?," Tanya Ray memandang wajah Ara.
-"Kak tadi bang varel suruh Ara pulang terus di suruh izin cuma Ara takut izin ke gurunya," Ujar Ara.
-"Yaudah ayo, gue izinin dan gue anter lo pulang lo kan masih sakit," Jawab Ray.
Akhirnya mereka berdua pergi dari UKS lalu menuju ke meja piket untuk izin pulang. Setelah di beri izin Ray mengeluarkan motornya dari parkiran.
-"Ayo cepat naik, Abang Lo suruh buru-buru kan tadi," Perintah Ray kepada Ara.
-"Iya sabar, Ara susah nih pake rok," Gerutu Ara.
-"Nih pake jaket gue tutupin paha lo, gue ga suka paha lo jadi pusat perhatian laki-laki," Ujar Ray sambil membuka jaketnya.
Lalu Ray melajukan motornya dengan kecepatan sedang, Ara yang di bonceng pun tersenyum bahwasanya sikap Ray menurut Ara sangat aneh, kadang lembut kadang kasar ya pokoknya macam-macam.
Setelah menempuh perjalanan 15 menit akhirnya sampai di rumah Ara, dan disana terdapat motor varel.
-"Assalam...." Salam Ara terputus kala melihat bunda nya yang sudah tergeletak di lantai.
-"Astagfirullah bang bunda kenapa? Kenapa gak di bawa ke rumah sakit?" Tanya Ara panik.
-"Udah ayo bawa dulu ke rumah sakit, Abang pulang bunda udah begini mau di bawa ke rumah sakit gak ada mobilnya Abang udah panik duluan, Ray tolong lo telfon ambulance," Jawab varel.
Ray yang sedang berdiri di depan pintu pun terkejut melihat peristiwa itu. Dengan cepat Ray memanggil ambulance untuk segera menolong bunda Ara.
°°°
Kini mereka sudah sampai di rumah sakit. Bunda Ara pun sedang di tangani oleh dokter.
Tak menunggu waktu lama, dokter yang menangani Ardina pun keluar.
-"Dengan keluarga pasien?," Tanya dokter berbicara kepada Ara, Varel dan Ray.
-"Iya dok, saya anaknya," Jawab Ara dan varel bersamaan.
-"Baiklah, saya akan memberi tahu kalau ibu kalian baik-baik saja. Hanya saja karena ucapan seseorang yang membuat dirinya kaget menyebabkan ibu kalian pingsan," Ujar dokter tersebut berbicara kepada Ara dan varel. Sedikit lega karena bunda nya tidak kenapa-kenapa
-"Kalau gitu boleh kami masuk dok?," Tanya Varel.
-"Boleh, tapi kalian jangan terlalu banyak menanya apa yang sudah terjadi pada ibu kalian, takutnya ibu kalian semakin parah," Ujar dokter tersebut.
-"Baik dok, terimakasih banyak," Ucap varel.
Mereka bertiga pun memasuki ruangan bernuansa putih, disertai sofa dan juga tv karena itu permintaan dari varel supaya bunda nya menempati kamar VIP.
Ardina tersadar lalu membuka mata nya melihat anak-anak nya berada di dalam kamar membuat sedikit terkejut karena seharusnya Ara bersekolah.
-"Loh nak, kamu kok gak sekolah?" Tanya Bunda Ara melirik ke arah varel.
-"Bunda kenapa bisa begini? Ara gak perduli sekolah Ara cuma perduli Bunda, Ara gak mau bunda kenapa-kenapa," Ucap Ara menangis memeluk bunda nya.
-"Sutttt, cup cup jangan nangis sayang malu loh ada Ray ngeliatin kamu," Ujar bunda mengelus punggung Ara.
-"Biarin aja, Ara gak malu apalagi sama kak Ray. Ara nangis juga masih kelihatan cantik," Ucap Ara masih menangis.
-"Udah ah jangan nangis, orang bunda nya gak kenapa-kenapa kok," Ujar bunda.
Ardina melepaskan pelukan putrinya. Dengan nafas naik turun dirinya harus siap untuk menceritakan apa yang sudah terjadi selama ini.
-"Rel, Ra anak bunda yang paling bunda sayang ada yang mau bunda omongin sama kalian," Ujar bunda melihat kedua anaknya.
Ray yang melihat pun tak enak hati apalagi ini urusan keluarga orang lain. Lalu Ray memutuskan untuk keluar terlebih dahulu dari kamar. Namun ucapan Bunda Ara memberhentikan langkahnya.
🦋🦋🦋
JANGAN LUPA VOMENT YA SAYANG²KUH 💜 SUN JAUH UNTUK KALIAN YANG UDAH BACA CERITAKU 😚 SEMOGA KALIAN SUKA.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are The Rain [End]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Cerita lengkap. Kehadiran murid baru yang bernama Ara membuatnya kembali mengingat gadis kecilnya. Raynan atau biasa dipanggil Ray. Lelaki tampan yang sedang mencari gadis kecilnya dulu. Ia berjanji akan menikahinya jika sud...
![You Are The Rain [End]](https://img.wattpad.com/cover/256274544-64-k281699.jpg)