T I G A P U L U H E M P A T 🌧️

419 75 9
                                    

Sudah sebulan hubungan antara Ray dan Ara berjalan sangat baik. Sifat Ray berubah 180° menjadi sosok yang lebih perhatian dan lebih banyak bicara namun semua itu ia lakukan hanya ketika bersama kekasihnya.

Gadis itu tentu merasakan bahagia terlebih bunda dan abangnya menyetujui nya jika ia berpacaran dengan Ray. Pertemuan yang sangat singkat ketika dirinya tidak sengaja menabrak tubuh Ray hingga dirinya terhuyung jatuh ke lantai dan disitulah Ara menyukai dan mengetahui kalau Ray mempunyai sifat yang dingin dan ketus. Ara perempuan cantik dan manis kini telah berhasil mencairkan sifat Ray yang seperti es.

Hari ini adalah hari Minggu, dimana kaum rebahan lebih memilih untuk bangun lebih siang. Sama seperti Ara siang ini dirinya sedang merebahkan dirinya ditemani beberapa cemilan sambil menonton kartun di TV nya. Jam menunjukkan pukul 13:00 WIB

Drett drettt drettt

Ponsel Ara bergetar tertera nama seseorang.

Pacar galak💜
Ra udah bangun?
Keluar yuk jalan-jalan
Gue ajak Caca, soalnya dia pengen ketemu lo.

Anda
Sekarang? Aku mandi dulu ya.

Pacar galak💜
Iyalah masa besok, iya mandi terus pake baju yang bagus ya, dandan nya jangan tebal-tebal gue jalan sama gadis bukan tante-tante.

Anda
Siap bos, iya aku makeup nya tipis-tipis soalnya kan aku masih imut.

Ara pun bergegas menuju kamar mandi sambil tersenyum-senyum sendiri. Setelah selesai mandi ia menuju walk in closet untuk memilih baju dan juga sepatu. Ia memilih baju dress berwarna Lilac selutut, sepatu berwarna silver dan membawa tas. Rambutnya di Curly serta memakai makeup natural.

 Rambutnya di Curly serta memakai makeup natural

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ini cerita nya Ara ya)


Tok tok tok

Bunda Ara membuka knop pintu dan masuk ke dalam kamar Ara.

-"Nak kamu udah selesai? Di bawah udah ada Ray nungguin dari tadi loh," Ujar bunda.

-"Iya Bun Ara lagi ngaca dulu, menurut bunda Ara cantik gak?" Tanya Ara pada bunda sambil menunjukkan bajunya dan berputar.

-"Cantik dong, anaknya bunda ini paling cantik," Goda bunda mencolek dagu Ara.

-"Bunda ih Ara malu tau," ujar Ara tersipu malu.

-"Yaudah yuk turun," ajak bunda.

Bunda pun lebih dulu menuruni anak tangga dan di ikuti Ara yang berjalan di belakang nya. Ray yang melihatnya pun tercengang gadisnya itu cantik sangat cantik.

-"Kak araaaa Caca kangen banget, kak Ara cantik loh sama kayak Caca," Sapa Caca menghampiri Ara dan berlari kecil.

-"Kakak juga kangen banget sama kamu sayang, cantikan Caca ah," Ujar Ara.

-"Dulu sering liat kamu sendiri jadi anak tunggal, eh sekarang punya adik cantik pula" Ujar bunda berbicara pelan tersenyum menatap wajah Ray

-"Hah maksudnya bunda?" Jawab Ray tercengang, Ara pun sama terkejutnya.

-"E-h nggak-nggak udah sana kalian berangkat nanti keburu sore loh," Ucap bunda gugup mengalihkan pembicaraan.

-"Yaudah kita berangkat ya Bun," Ujar Ara berpamitan lalu mencium tangan bunda begitupun dengan Ray dan caca.

Lalu mereka menuju mobil yang di bawa Ray, Caca pun seperti biasa duduk di pangkuan Ara.

-"Kita mau kemana ca?" Tanya Ara kepada Caca.

-"Gak tau tuh abang, Caca tadi lagi main sama nayla temannya Caca eh abang ngajak Ara katanya mau ketemu kak Ara," jawab caca, Ara pun melirik ke arah Ray dan Ray pun tersenyum.

-"Hm dasar boong, bawa-bawa Caca lagi bilang aja kamu kangen," Ujar Ara menjulurkan lidahnya.

Ray pun tersenyum mengelus rambut panjang Ara.
1 jam perjalanan sampai di tempat wisata Dufan Caca pun berlari senang, seperti keluarga kecil bukan? Pergi bersama anak kecil.
Ray menggandeng tangan Ara dan Ara menggendong Caca.

-"Kak Caca mau ke istana boneka ya ya ya," rengek Caca menunjukkan puppy eyes nya.

-"Tanya bang Ray, kan dia yang ngajak," Jawab Ara.

-"Bang ya bang," Ucap Ara tangannya memohon.

-"Iyaiya nanti kesana," Jawab Ray.

-"Kita makan dulu ya, abis itu baru main wahana," ujar Ray

-"Oke abang, muachhhh," Jawab Caca girang

Mereka berjalan mencari tempat makan untuk mengisi perutnya. Setelah selesai makan lanjut untuk mencoba wahana yang ada disitu.

Matahari sudah terbenam, siang berganti malam kini mereka berlanjut mengunjungi pasar malam. Menyenangkan dua wanita yang sedang bersamanya

-"Ca kamu mau gulali? Kak Ara suka banget loh," Tawar Ara kepada Caca.

-"Iya Caca mauuuuu banget, Caca suka banget gulali dulu Abang sering beli tapi sekarang jarang," Jawab Caca wajahnya mengekspresikan sedih.

-"Kan sekarang jarang yang jual makanya abang gak pernah beliin kamu lagi," Ujar Ray membenarkan ucapan Caca.

-"Yaudah yuk, kita beli. Kamu tunggu sini aja," Ujar Ara kepada Ray, Ray pun mengangguk. Lalu Ara pergi menggendong Caca menuju penjual gulali.

Saat Ara sudah membeli gulali dan berjalan menghampiri Ray. Dirinya mematung terdiam melihat Ray yang sedang berpelukan bersama orang yang sangat ia benci di sekolah yang mungkin kedepannya akan menggangu hubungan mereka. Ia menahan air mata nya agar tidak jatuh, dadanya merasakan sesak. Ingin lari pergi jauh dari mereka namun ia sadar Caca sedang berada di gendongan nya.

-"Kak jangan nangis, kak Ray jahat ya," Tanya Caca ketika menatap sendu mata Ara, lalu Caca turun dari gendongannya dan menghampiri Ray yang sedang berpelukan dengan Triana. Wanita benalu di hubungan mereka.

-"LEPAS! KAMU SIAPA PELUK-PELUK ABANG, KAMU GAK LIHAT KAKAK CANTIK INGIN MENANGIS. PERGI KAMU JANGAN PELUK-PELUK ABANG! ABANG ITU CUMA BOLEH PELUK AKU SAMA KAKAK CANTIK! MUKA KAMU JELEK SEPERTI SETAN VALAK, UDAH JELEK JAHAT LAGI HUH," Teriak Caca saat menghampiri keduanya dan berusaha melepaskan pelukannya, merekapun melepaskan. Triana pun lalu pergi dan menatap Ara dengan senyuman smirk.

-"Ra, aku bisa jelasin," Ujar Ray menatap wajah sendu Ara.

-"Hehe kamu manggilnya aku-kamu sekarang aku seneng deh. Udah gapapa, yuk kita pulang udah mau malam banget. Pasti pada capek," Jawab Ara dengan senyum terpaksa menahan sesak di dadanya.

Ray pun sangat merasa bersalah karena diam saja menerima pelukan Triana. Akhirnya mereka memasuki mobil dan menuju pulang. Hanya ada suara radio merekapun sama-sama tak bicara. Ara menatap ke arah jendela seketika itu pula air matanya perlahan jatuh di pipi.

🦋🦋🦋

JANGAN LUPA VOMENT YA SAYANG²KUH 💜 SUN JAUH UNTUK KALIAN YANG UDAH BACA CERITAKU 😚 SEMOGA KALIAN SUKA THANK YOU🙏

You Are The Rain [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang