Pagi ini Ara sudah berada di sekolah keadaan nya saat ini sangat kacau, maka dari itu dia memilih untuk datang lebih pagi supaya lebih tenang pikiran nya, jika berlama-lama di rumah membuatnya semakin dihantui dengan masalah nya. Besok adalah hari pernikahan papi nya entah sanggup atau tidak dia datang ke acara itu. Menidurkan kepalanya di atas meja membuat tenang ditambah sekolah belum terlalu ramai.
-"Hai Ra," Sapa Ray tiba-tiba mengejutkan Ara hingga terbangun.
-"Astagfirullah kak Ray, Ara kaget ih orang mah salam dulu," Ujar Ara kesal.
-"Iya maaf, abisnya lo tidur enak banget sih. Sekolah tuh untuk belajar bukan buat tidur," Ujar Ray menasehati.
-"Yah kak Ray udah tau kan apa yang sekarang Ara rasain, Ara pusing Ara gak sanggup," Ucap Ara lirih meneteskan air matanya.
-"Ayo ikut gue, bawa tasnya buruan keburu rame," Ujar Ray menarik tangan Ara. Lalu Ara mengikuti dari belakang sambil menggendong tasnya.
Sesampainya di parkiran Ray mengeluarkan mobil BMW i8 Roadster berwarna ungu. Sangat jarang Ray membawa mobil mungkin ini sudah ia rencanakan untuk membawa Ara pergi.
-"Ayo naik, cepetan nanti keburu ada yang liat," Ujar Ray sambil membuka kaca mobilnya.
-"Iya sebentar kak," Jawab Ara masuk ke dalam mobil.
Ara pun duduk di depan bersebelahan dengan Ray. Ara pun tidak mengetahui mengapa Ray mengajaknya pergi bolos? Dan dirinya akan di bawa kemana oleh Ray.
-"Hm kak, kita mau kemana ya?," Tanya Ara kepada Ray.
-"Kemana aja asal lo seneng," Jawab Ray tersenyum lalu dibalas senyum lagi oleh Ara.
-"Kita bolos? Aku takut ketahuan kak apalagi sama bunda, kata bunda Ara gak boleh bohong," Ujar Ara sangat cemas.
-"Udah kan sekali ini doang, makanya jangan sampai ada yang tau," Jawab Ray memandang ke depan sambil menyetir mobilnya.
°°°°°
Setelah 2 jam perjalanan mereka sampai di sebuah bukit, bukit yang sangat asri di penuhi tanaman serba hijau.
-"Yuk turun," ajak Ray kepada Ara.
-"Wahhhh bagus sekali bukitnya," Ujar Ara saat turun dari mobil dengan ekspresi kagum melihat bukit tersebut.
-"Araaaa, bantuin gue dulu ambil tenda," Teriak Ray saat Ara menjauh dari Ray karena kesenangan.
-"ih emang kak Ray sendiri aja gak bisa apa? Ara lagi seneng tau," Ujar Ara cemberut saat menghampiri Ray.
Kini Ara dan Ray sedang duduk di bawah tenda bak sepasang kekasih. Angin berhembus sangat kencang membuatnya semakin pikiran nya tenang dan nyaman. Burung-burung berkicau seakan menyambut mereka datang.
-"Seneng?," Tanya Ray memandang wajah Ara.
-"Iya seneng banget kak, Ara sebelumnya belum pernah kesini baru pertama kali sama kak Ray," Jawab Ara dengan senyum merekah.
-"Ra lo panggil gue jangan pake 'kak' ya, kita cuma beda setahun, berasa tua banget gue kalo dipanggil kak," Ujar Ray saat memprotes panggilan Ara kepada Ray.
-"Terus Ara panggil apa? Aku bingung," Jawab Ara menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
-"Ya panggil Ray aja, aku-kamu juga boleh tapi lo doang yang begitu gue mah nggak tetep lo-gue," ucap Ray dengan cengiran.
-"Huft, Yaudah terserah kamu aja,"
Ara pun melamun menikmati semilir angin, tak sadar bahwa Ray sedang memandangi wajahnya dari samping sambil tersenyum.
-"Ra, kok malah ngelamun? Ngelamunin apa?" Tanya Ray dengan lembut.
-"Nggak lamunin apa-apa kok hehe," Jawab Ara.
-"Kalo mau cerita, cerita aja sama gue gak usah takut bunda lo aja percaya gue siapa tau ngurangin beban pikiran lo," Ucap Ray dengan serius menatap ke arah.
-"Menurut kamu besok Ara harus datang gak ke acara pernikahan papi? Tapi Ara gak kuat buat ngeliat semuanya. Dia papi nya Ara, Hero nya Ara, pelindung nya Ara, Ara sayang papi sama besarnya seperti Ara sayang bunda. Kenapa papi tega sama Ara, apa karena Ara manja? Apa karena Ara banyak maunya?" Ucap Ara dengan air mata yang mengalir deras, memandang ke depan dengan pandangan kosong.
-"Iya gue paham lo marah, lo kecewa, hati lo sakit tapi lo gak boleh ngomong begitu Ra, dia tetep papi lo meskipun dia nikah sama orang lain. Gak ada yang namanya mantan anak gimanapun lo tetep anaknya darah dagingnya. Lo harus datang besok Ra, kalo lo ga datang papi lo kecewa banget," Ujar Ray menasehati sambil mengelus rambut ara dan mengusap air matanya.
-"Tapi Ara gak kuat kak, bener-bener gak
bisa ngeliat papi begitu. Sakit kak hati Ara," Ucap Ara menangis sejadi-jadinya.
-"Udah udah Ra, cup jangan nangis lagi ya besok mau gue anter lo kesana?," Ujar Ray bertanya sambil memeluk Ara.
-"Ara gak mau kalo kamu nganter Ara doang, Ara mau kamu ikut juga sama Ara temenin ya," ujar Ara mendongak kan kepalanya.
-"Iyaiya gue besok ikut lo," Jawab Ray tersenyum
Terlalu hanyut dalam pembicaraan sampai mereka tak sadar kalau kini langit sudah mendung tanda hujan akan turun. Tak lama kemudian hujan turun begitu deras.
Gadis mungil itu tiba-tiba keluar dari tenda padahal di luar sedang hujan.
Dan benar saja gadis itu kini sedang menikmati turunnya hujan, tak perduli dirinya nanti sakit. Ray yang melihat Ara bermain hujan pun sedikit marah karena tak seharusnya hujan-hujanan.
-"ARA MASUK LO, JANGAN MANDI HUJAN LO GAK BAWA BAJU GANTI!," Teriak Ray membuka tendanya.
-"BIARIN SOALNYA ARA SUKA HUJAN, NANTI ARA BISA PINJAM BAJU KAMU YANG ADA DI MOBIL," Jawab Ara dengan teriak.
-"TAPI LO BISA SAKIT ARA, BESOK KAN KITA PERGI. AYO UDAHAN,"
-"GAK MAAUUUUUUU," Teriak Ara dari luar sambil memutar badannya menikmati rintik hujan.
-"lo bener-bener seperti dia Ra, dia yang gue cari selama ini. Apa itu lo? Tapi gak mungkin," Batin Ray
🦋🦋🦋
Hayo siapa yang lagi Raynan cari selama ini?
Ditunggu part selanjutnya, semua bakalan terjawab✨
JANGAN LUPA VOMENT YA SAYANG²KUH 💜 SUN JAUH UNTUK KALIAN YANG UDAH BACA CERITAKU 😚 SEMOGA KALIAN SUKA.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are The Rain [End]
أدب المراهقين[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Cerita lengkap. Kehadiran murid baru yang bernama Ara membuatnya kembali mengingat gadis kecilnya. Raynan atau biasa dipanggil Ray. Lelaki tampan yang sedang mencari gadis kecilnya dulu. Ia berjanji akan menikahinya jika sud...
![You Are The Rain [End]](https://img.wattpad.com/cover/256274544-64-k281699.jpg)