T U J U H 🌧️

1K 166 3
                                        

Di lain tempat kini Ara sudah memasuki halaman rumahnya, sambil berkaca melihat mata nya yang masih sembab membuat dia takut untuk masuk ke dalam rumah, Ara mengatur nafas supaya relax dan tenang.

Ting nong Ting nong

Kini pintu rumah terbuka, menampilkan sosok bunda dengan pandangan yang sulit diartikan.

-"Assalamualaikum bunda," salam Ara sambil menyalimi bundanya.

-"Waalaikumsalam sayang, loh mata kamu kenapa? Kok bengkak sayang?," Tanya bunda terheran heran

-"E-h hm ngga kok bund, Ara gapapa tadi Ara ketiduran di UKS soalnya kepala Ara sedikit pusing terus ara ijin untuk istirahat disana," ujar Ara berbohong.

-"Yaudah langsung masuk ke kamar terus mandi ya, abis itu turun ke bawah kita makan oke," ujar bunda.

Ara pun berjalan menuju kamarnya, Ardina melihat ada yang aneh dengan anaknya tersebut, seperti telah terjadi sesuatu pada anaknya.
Varel yang kini baru saja keluar dari kamarnya langsung bertanya pada Ardina pasalnya Ardina sedari tadi hanya melamun.

-"Bun, bunda?," Sapa varel sambil mengayunkan tangannya tepat di wajah sang bunda agar sadar dari lamunan.

-"E-h iya sayang, kenapa," jawab bunda

-"Bunda kenapa kok bengong?," Tanya varel

-"Hm bunda sedikit aneh sama Ara, tadi dia baru aja pulang sekolah terus mata dia sembab seperti habis menangis, dan bunda yakin dia berbohong dengan alasan abis tidur di UKS," ujar bunda

-"Ntar varel tanyain ke Ara biar Ara jujur sama abang,"

Akhirnya varel bangkit menuju kamar Ara untuk menanyakan apa yang sudah terjadi pada adik semata wayangnya itu.

Tok tok tok

-"Ara ini abang, boleh abang masuk? Ara udah mandi belom," tanya varel

-"Udah bang, abang masuk aja pintunya ga ara kunci kok,"

Varel memasuki kamar adiknya, dan melihat adiknya sedang membaca novel dengan serius.

-"Kamu kenapa ga turun ke bawah? Kan tadi belom makan emangnya ga laper?," Tanya varel

-"Ara belom laper bang, nanti kalo Ara udah laper Ara ke bawah kok," jawab ara

-"Hm Ra, Abang boleh tanya sesuatu?,"

-"Duh Abang mau tanya apasih, jangan bilang abang mau nanya kenapa mata Ara bengkak, Hufftttt kamu kenapa si mata gabisa diajak kompromi banget jadi abang nanyain kan," batin Ara

-"Ra? Hey kok malah bengong? Boleh ga Abang tanya?," Ujar varel

-"oh iya boleh kok bang, tanya aja dengan senang hati Ara yang cantik ini menjawab," cengir Ara

-"Kamu abis nangis kan? Jawab jujur sama abang, abang gaakan marah justru abang bakalan marah kalo Ara bohong, selama ini kan ara selalu jujur kalo ada apa apa," tanya varel

-"Yaudah nanti Ara jujur, tapi abang gaboleh marah soalnya ini salahnya Ara,"

-"iya abang ga akan marah,"

Akhirnya Ara menjelaskan apa yang sudah terjadi pada dirinya tadi di sekolah, sedikit takut karena takut varel akan marah kepada Ray.
Perbedaan wajah varel setelah mendengarkan cerita Ara, membuat Ara semakin waswas.

-"Abang janji loh jangan marah apalagi sama kak Ray, kak Ray ga salah kok Ara yang salah," tanya Ara takut

-"iya Abang ga marah kok, yauda yuk kita kebawah aja," ujar varel

Ara pun keluar dari kamar menuruni anak tangga, beda dengan varel yang masih berada di kamar Ara sambil mengepalkan tangannya.

-"berani banget lo bentak adik gue," batin varel

🦋🦋🦋

*JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA BEB SUPAYA AUTHOR NYA TAMBAH SEMANGAT, SELAMAT BACA SEMOGA KALIAN SUKA, SUN JAUH UNTUK KALIAN PENCINTA WATTPAD.*


You Are The Rain [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang