Semenjak kejadian itu Ara mendiamkan Ray, tidak menghubungi lelaki itu, tidak saling mengabari, tidak saling komunikasi dan Ray pun sama. Biarkan saja toh dia yang salah, dia gengsi untuk meminta maaf padahal jelas dia yang salah.
Jam menunjukkan pukul 7 pagi, gadis itu kini tengah merebahkan diri di kasur kesayangan nya ditemani cemilan di sebelahnya.
Tok...Tok...Tok
-"Araaaa turun nak kamu udah mandi belom," Tanya bunda berteriak dari luar kamar Ara.
Ceklek
Ara membuka pintu kamar nya.
-"Ara belom mandi Bun, lagi rebahan hehe," ujar Ara cengengesan
-"Kamu gimana si gadis-gadis jam segini belom mandi, Ditungguin tuh ada Ray di bawah loh," Ujar bunda memberi tau.
-"Hah? Ray kesini? Ngapain Bun? Perasaan Ara gak ada janji buat ketemu deh," jawab Ara melongo.
-"Udah turun dulu, kasian dia nungguin kamu dari tadi. Bunda kira kamu udah janjian makanya bunda gak panggilin kamu,"
-"ih bunda Ara itu lagi marahan sama dia, udah ah suruh pulang aja Ara mau tidur lagi bye bunda," Ucap Ara lalu menutup pintu nya kembali.
Ardina pun turun untuk menemui Ray yang sedang duduk di sofa. Ray pun yang melihat kedatangan Ardina langsung berdiri.
-"loh Ara nya mana Bun? Belom bangun tidur ya?," Tanya Ray kepada Ardina.
-"Udah bangun tadi bunda suruh turun tapi gak mau, katanya lagi marah sama kamu," Ujar bunda menjelaskan.
-"Oh masih marah rupanya," Ucap Ray.
-"Yaudah sana samperin ke kamarnya gih, bujuk putri bunda ya emang dia begitu anaknya ambekan, lain kali jangan kasar-kasar ya kan bunda udah pernah bilang dia paling gak suka dikasarin. Inget jangan macem-macem loh," Ucap bunda. Bahwa setelah kejadian itu Ara bercerita kepada bundanya.
-"Iya bun Ray minta maaf, Yaudah Ray ke atas dulu ya,"
Ray pun menaiki tangga satu persatu sampai didepan pintu kamar Ara, Ray pun mengetuknya.
-"Ra? Ini aku buka dong pintunya, ini Caca nyariin kamu," Ucap Ray berbohong agar Ara membuka kan pintunya.
-"KAMU PULANG SANA, AKU GAK MAU KETEMU KAMU. KAMU PERGI AJA SAMA TRIANA GAK USAH PIKIRIN AKU LAGI," Ucap Ara teriak dari dalam.
-"Bener nih gapapa kalo aku temuin Triana terus aku ajak jalan?" Jawab Ray menjaili Ara.
Ceklek
Ara pun membuka pintu nya dengan wajah cemberut.
-"Orang mah di bujuk kek malah dibiarin aja. Udah buat salah bukannya minta maaf malah di diemin," Ucap Ara menundukkan kepalanya.
-"Aku gak disuruh masuk dulu nih?" Tanya Ray.
-"Masuk," ucap Ara singkat.
Ara pun duduk di atas kasur sambil memainkan ponselnya, tak menghiraukan Ray yang duduk di sampingnya. Ray pun menjaili Ara mengambil ponsel dari tangannya.
-"Sini balikin gak! Ara lagi gak mau debat sama kamu. Ara gak mau sampe kamu marah-marahin Ara lagi, lebih baik Ara diem gak mau banyak bicara," Ujar Ara mengeluarkan unek-uneknya, tangannya di lipat di dada, pandangannya acuh tak mau menatap Ray.
-"Iya maafin aku ya, aku emosi kemarin aku khawatir kemarin kamu tiba-tiba di culik Biru terus aku khawatir juga sama keadaan kamu. Aku jujur malah kaya begini, apa aku bohong aja kalo begitu nantinya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are The Rain [End]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Cerita lengkap. Kehadiran murid baru yang bernama Ara membuatnya kembali mengingat gadis kecilnya. Raynan atau biasa dipanggil Ray. Lelaki tampan yang sedang mencari gadis kecilnya dulu. Ia berjanji akan menikahinya jika sud...
![You Are The Rain [End]](https://img.wattpad.com/cover/256274544-64-k281699.jpg)