E M P A T P U L U H S E M B I L A N 🌧️

294 59 40
                                    


YUK SAMBIL DEMUS
BIAR ENAK BACANYA HIHI.❤️

__________HAPPY READING__________

Ujian telah berakhir, akhirnya setelah melaksanakan ujian selama lima hari kini mereka sudah terbebas dari pelajaran bahkan tugas-tugas sekolah.

Bel pulang sekolah telah berbunyi semua siswa kini berhamburan keluar, ada yang ke kantin dulu, ada yang langsung pulang dan ada yang piket dikelas.

Ray, Abi, Tata dan Riki berjalan beriringan melewati lorong sekolah. Ketiganya berjalan sambil menertawakan hal receh yang Abi lontarkan.
Mereka menuju ke ruang satu dan dua untuk menjemput pasangannya masing-masing.

Triana dan Dasya. Mereka berdua baru saja keluar dari toilet sekolah. Mereka melihat Ray dan juga kawan-kawannya berjalan dan menghampiri Ray berniat untuk meminta tolong mengantar nya pulang ya hitung-hitung bisa berdekatan.
Mereka berdua taruhan siapa yang Ray pilih untuk di antar. (Percaya dirinya tinggi ya bund padahal belom tentu mau:v)

-"Hai Ray," Sapa Dasya. Triana hanya tersenyum.

-"Ngapain lo ular?" Tanya Abi ketus.

-"Gue gak ngomong sama lo," Ketus balik Dasya.

-"Kalo pun lo merasa ngomong sama Ray, tetep aja dia gak bakal nanggepin, coba aja deh," ledek Abi. Tata dan Riki hanya tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Abi yang sompral.

-"Ray mau gak anterin aku pulang," ujar Dasya.

-"Sama gue aja Ray," Tawar Triana.

Satu detik...

Dua detik...

Tiga detik...

Empat detik...

Lima detik...

-"Buahahaha. Dbilang apa gak bakal ditanggepin Ray kan cowok normal masa iya nyautin omongan ular," Celetuk Abi disertai gelak tawa.

-"Gak tau malu, ngejar-ngejar banget yang dikejar padahal gak tertarik sama sekali," Ketus Riki.

-"Udah deh cabut, kita-kita mau jemput si cantik Nana, Bulan dan juga Ara. Lo mah remahan peyek," Timpal Tata mengejek.

Dasya dan Triana pun kesal lalu menghentakkan kakinya.

-"Apa sih istimewanya tuh bocah," Geram Dasya.

-"Tau, bocah aja dipacarin," Timpa Triana

°°°

Ruang Ara dan juga beberapa temannya sudah selesai ujian. Ia selalu melirik ke depan bahwasanya Ray belum terlihat tak biasanya dia terlambat menunggu padahal sebelumnya jika Ara belum selesai pun ia udah ada di depan pintu dan menunggu.

-"Gak biasanya Ray terlambat," Gumam Ara.

-"Ya mungkin aja Ra belum pada selesai ngerjain buktinya Iki juga belum kesini," Ujar Bulan, Ara pun mengangguk.

Dia pun keluar kelas, berjalan di lorong sekolah. Ia berpapasan dengan Ray dan juga teman-temannya. Ara pun cemberut, Ray yang melihatnya terkekeh gemas.

-"Kenapa hm? Mukanya ko ditekuk?" Tanya Ray, Ara pun memalingkan wajahnya.

-"Ditanya loh, malah buang muka,"

-"Kamu darimana gak biasanya telat, biasanya udah nunggu didepan kelas ini sampe Ara keluar gak nongol juga," Rajuk Ara.

Ternyata gadisnya itu sedang merajuk, padahal hal yang sepele bukan?

You Are The Rain [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang