Empat puluh lima

27.5K 3K 156
                                    

Sesampainya di rumah Jeje diam membeku membayangkan wajah orang yang dia cintai dahulu bahkan sampai sekarang masih dia cintai.

"Goblok kan?hahaha"

Sedikit pun Jeje tidak pernah bisa membenci Pak Bayu. Bahkan ketika Jeje mengingat Pak Bayu meninggalkan dirinya karna ingin menikah dengan orang lain pun Jeje masih enggan untuk membenci Pak Bayu.

Jeje semakin merasa bersalah kepada Pak Elvan karna belum bisa membalas perasaan Pak Elvan sama
sekali. Bahkan dia masih sangat mencintai orang lain.

Hatinya menjadi sesak kembali membayangkan kenangan nya bersama Pak Bayu, dia ingin berlari ketakutan kembali bersama Pak Bayu, biarlah kakinya luka karna terjatuh asalkan kenangan tersebut dapat terulang kembali. Sungguh Jeje sangat merindukan kegalakan dan kedinginan lelakinya dahulu.

Akan kah dia bisa kembali bersama Pak Bayu? Jeje tersenyum miring itu semua pasti tidak akan pernah terjadi karna Pak Bayu telah menikah bersama orang lain.

"Loh kok udah pulang aja, katanya mau pergi jalan-jalan?" ucap Amika mengacaukan pikiran Jeje tiba-tiba.

"Nggak jadi ma, ngga mood." ucap Jeje singkat serta masih memasang muka lesunya.

"Nggak mood kenapa lagi?" ucap Amika sambil menyapu rumah. Sebenarnya Amika telah mengetahui kenapa Jeje menjadi uring-uringan seperti ini, Enjel mengirim pesan kepadanya tadi karna Enjel takut Jeje tidak langsung pulang ke rumah.

"Nggak papa ma," ucap Jeje yang berusaha menahan sesak di dadanya.

"Kamu kebiasaan ya kalau ada masalah Nggak pernah mau cerita sama mama,"ucap Amika mulai memancing Jeje untuk bercerita, Amika sangat tau sekali Jeje tidak  suka berbagi kesedihan nya kepada orang lain dan itulah yang Amika takuti, Amika takut Jeje terlalu mendam masalah nya sehingga akan berakibat fatal kepada dirinya.

"Pak Bayu," ucap Jeje lirih dengan tatapan yang mulai kosong.

"Hari gini masi aja kamu mikirin si Bayu itu?" ucap Amika kesal sambil memukul kepala Jeje pelan menggunakan sapu yang dia pegang.

"Ish sakit tau ma," ucap Jeje merengek memegangi kepalanya.

setelah sakit di kepalnya mereda Jeje menceritakan semua nya kepada Amika, jelas saja Amika merasa kesal dengan kebodohan Jeje ketika memilih dosen pembimbing nya, bukan kah dosen pembimbing itu sangat penting?

"Bego lu," ucap Amika menoyor kepala Jeje

"Trus gimana dong ma," ucap Jeje memanyunkan bibirnya.

"Pokoknya dia nga boleh tau kalau kamu belum move on, kalau ada bimbingan sama dia kamu biasa biasa  aja anggap aja kamu nggak pernah kenal dia."

"Tapi kata Enjel Jeje harus bisa bikin Pak Bayu cemburu dan menyesal ma," ucap Jeje dengan polosnya

"Enjel kamu dengerin. Kalau kamu gitu nggak ada dong bedanya kamu sama dia, kamu udah besar je, kamu harus bersikap dewasa, hal kayak gitu Nggak penting sekarang kamu cuman perlu belajar baik baik supaya kamu cepat lulus kuliah nya.Dan satu lagi yang harus kamu ingat Bayu telah memiliki istri.

---------------------------------------------------------------

Sekarang hal yang dia benci kembali terjadi yaitu berada sendian di rumah, untuk membuat moodnya menjadi baik Jeje memutuskan  menonton salah satu flm terbaru Indonesia, yang di bintangin oleh Prili dan reza. Yap,kalian pasti tau.

Awalnya keadaan terasa biasa saja namun lama kelamaan Jeje merasa ada yang aneh di luar sana, Jeje merasakan ada  orang yang yang mengintipnya dari luar jendela, dengan langkah kecil Jeje mendekat ke arah jendela kemudian membuka tirai tersebut, namun dia tidak menemukan siapa pun di balik jendela tersebut.

DosgansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang