Enam puluh dua

29.2K 1.1K 33
                                    

Setelah menunaikan sholat Bayu mengambil kunci mobil di kamar sekalian ingin berpamitan.

"Sayang, mas keluar dulu ya, mau di beliin apa?"

"Mau ngapain sih keluar, ini kan hari minggu mas mau liet cewe-cewe cantik ya di luar sana."

"Kan Tadi kamu yang nyuruh mas keluar." ucap Bayu yang semakin bingung dengan Jeje.

Jeje berjalan ke arah kaca kemudian melihat postur badan nya di kaca.

"Jeje gemukan sekarang, pantes aja Pak Bayu nggak betah di rumah."

"Sayang, kamu ngomong apa sih mau kamu gendut, kerus, mas tetap sayang sama kamu." ucap Pak Bayu mendekap Jeje dari belakang.

"Kayaknya Jeje harus diet biar suami betah di rumah." ucap Jeje melepaskan dekapan Bayu.

"Kamu kenapa sih je?" ucap Pak Bayu yang tak sengaja menaikan nada bicaranya.

"Mas." ucap Jeje dengan mata berkaca-kaca

"Sayang." ucap Bayu merasa bersalah." jangan nangis ya."

"Mas pergi sana." ucap Jeje masuk ke kamar mandi.

Bayu gelisah melihat sikap Jeje saat ini. Dia sangat bingung dengan situasi saat ini, ada apa dengan dirinya? Kenapa Jeje seperti tidak mencintai dia lagi.

"Sayang nya mas, ayo keluar kita bicarain baik-baik."

"Maafin mas, mas ga maksud bentak kamu."

"Sayang, pleasee keluar, mas khawatir."

Uwekk..

Dari luar pintu Bayu mendengar suara yang membuat dirinya bertambah cemas.

"Sayang kamu kenapa?"

"Kamu muntah? Kamu sakit."

"Buka pintunya sayang."

Clek.

Pintu terbuka dan menampilkan wajah lemas Jeje serta baju dan rambut yang sudah berantakan.

Bayu membawa Jeje berbaring di atas tempat tidur kemudian menelfon salah satu no dokter yang dia kenal.

"Selamat bro." ucap dokter tersebut yang bernama Adit

"Apa yang selamat." ucap Bayu masih khawatir

"Sebentar lagi ada yang manggil ayah."

"Jeje hamil?" ucap Bayu terkejut.

"Yes bro. Jangan di cuekin! makan nya di atur! jangan buat dia sedih, turutin aja kemauaan nya kalau masih ke arah yang positif, jangan sampai stres! harus ekstra sabar bro." ucap Adit menepuk pundak Bayu.

"Oke makasih." ucap Bayu yang masih belum sadar sepenuhnya karna terkejut.

"Kalau mau konsultasi lebih lanjut ke rumah sakit aja langsung."

"Oke, insyallah lusa."

"Sekali lagi makasih." ucap Bayu merangkul Adit keluar rumah.

"Pamit dulu bro."

"Yoi."

Bayu menetralkan napasnya kemudian menepuk-nemuk wajahnya berharap ini bukan mimpi.

Dengan langkah gontai Bayu menyusul Jeje ke kamar kemudian langsung memeluk tubuh Jeje yang tertidur di tempat tidur.

"Maaf sayang." ucap Bayu cengengesan.

Bayu mengeratkan pelukanya kemudian mencium tulus kening Jeje.

Tangan Bayu terulur mengelus perut rata Jeje.

DosgansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang