Tiga puluh

31.4K 3.3K 284
                                    

Genggaman tersebut tidak lepas sampai mereka memasuki mobil, mereka sudah seperti pasangan ABG yang baru saja berpacaran.

Ketika Jeje ingin turun dari mobil Pak Bayu Jeje merasakan ada yang memegang tanganya.

"Saya...,"

"Apa pak?" ucap Jeje

"Saya mau pulang, iya saya mau pulang dulu," ucap Pak Bayu

"Bapak sakit lagi kok muka bapak merah," ucap Jeje sambil menempelkan telapak tangganya di kepala Pak Bayu.

Ketika Jeje ingin melepaskan tanganya tiba- tiba Pak Bayu menahan tanganya untuk tidak melepaskan dari kepalanya.

"Jangan di lepas dulu,"

"Kenapa pak?" ucap Jeje terpata-bata karna salah tingkah dengan perlakuan Pak Bayu kepadanya.

"Tangan kamu enak, dingin," ucap Bayu tersenyum tipis.

"Ek romantis dikit kek pak," ucap Jeje kesal sambil menarik tanganya.

"Kamu mau saya romantisin?" ucap Pak Bayu bertanya serius

"Emang bapak bisa romantis?" ucap Jeje yang sudah kegirangan dan berharap akan tidur nyenyak malam ini.

"Bisa, sekarang kamu turun dulu" ucap Pak Bayu menberi instruksi

"Dosen kampret," teriak Jeje ketika mobil Pak Bayu melaju begitu saja.

Sesampainya di daalam kamar, jeje menggingat tugas untuk perbaiki nilainya belum sempat dia tanya kan kepada Pak Bayu. Padahala di dalam mobil tadi dia telah berencana menanyai langsung kepada Pak Bayu, apadaya nya yang langsung lupa segalanya ketika delah bersama pak Bayu.

Tak ingin mengulur waktu Jeje mengelurkan hanphoneya untuk mengirim pesan kepada Pak Bayu, itung-itung modus menelfon Pak Bayu.

"Hallo assalamualikum pak."

"Waalaikumsalam."

"Bapak udah sampai belum?"

"Udah barusan, kenapa? Kamu kangen sama saya?"

"Saya mau tanya tugas buat memperbaiki nilai saya pak."

"Kan saya sudah bilang kalau nanya tugas di email, kamu budek?"

"Bapak lupa kalau bapak bilang kecuali orang penting?"

"Maksud kamu?"

"Jeje kan orang penting pak, calon ibu dari anak anak kita nanti hahah,"

"nggak waras kamu."

"Becanda doang pak hehehe."

"Kamu bikin makalah sebanyak 100 lembar dalam waktu 2 hari."

"Hah yang benar aja pak, 100 lembar yang kemaren aja 4 bari buru siap pak blom lagi cari bahan nya pak,"

"Itu urusan kamu."

"Bapak udah denger kasus mahasiswa bunuh dosen di jawa blom?"

"Sudah denger emang kenapa?"

"Bapak nggak takut kalau lusa jadi headline lagi?"

"Headline lusa bakal berubah, seorang mahasiswa di hakimi massa karna mengancam dosen teladan."

"Bapak jahat banget sih, barusan aja senang di ajak makan sama jalan, eh pas ngasih tugas  malah gini."

"Tolong kamu bedakan tugas saya sebagai dosen dan sebagai calon teman hidup kamu."

DosgansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang