Lima

41.9K 4.1K 111
                                    


"Kamu tidak merasa berbuat salah?" tanya Pak Bayu menaiki satu alisnya.

"Wanita selalu benar pak." ucap Jeje dengan santainya.

"Oke, nilai kamu C!" ucap Pak Bayu kembali ke tempat duduknya.

"Astagfirullah, saya becanda lo pak! jangan gitu lah pak, saya tau saya salah pak, tapi nga gini caranya." ucap Jeje panik.

"Saya juga becanda."

Ya salam...

"Kemaren kamu telat, jadi kamu saya beri hukuman buat satu puisi yang pastinya harus hasil otak kamu sendiri,"

"Kapan di kumpul pak?" ucap Jeje memastikan.

"Besok pagi," ucap Pak Bayu dengan santai.

"Yah, mana cukup waktunya pak!" Ucap Jeje protes.

"Di cukup-cukupkan Jenifer," ucap Pak Bayu final.

"Baik, Permisi pak." ucap Jeje pasrah karna jika Pak Bayu telah menyebut nama aslinya berarti keputusanya telah bulat dan harus di patuhi.

"Hmm."

Sesampainya di rumah Jeje memeriksa kulkas dan meja makan namun dia tidak menemukan makanan satu pun.

Malangnya nasip mu je...

"Kalau gini mendingan Jeje makan di kantin aja tadi." gumam Jeje kesal.

Jeje mengeluarkan handphone nya dan memesan donat madu kesukaannya.

Setelah menunggu beberapa menit, pesanan nya datang, Jeje memakanya sambil menonton film hantu.

Jeje memiliki kebiasaan buruk jika telah menonton film, yaitu lupa akan waktu, contohnya sekarang ini sudah jam 8 malam tapi Jeje masih menonton film tersebut.

Akhirnya semua film hantu tersebut telah habis dia tontoni, dan sekarang dia baru sadar bila dia hanya sendirian di rumah, bayangan hantu di film tadi mulai merasuki otaknya dan yang lebih menakutkan adalah tugas Pak Bayu yang belum sama sekali dia buat.

Jeje beranjak dari ruang keluarga ke kamarnya, ketika baru memalui beberapa anak tangga dia terbayang adegan yang dimana kuntilanak yang sedang duduk di atas tangga.

"MAMAAAAAAA...." teriak Jeje berlari secepat mungkin menaiki anak tangga.

Sampai di kamar Jeje mengunci pintu dan langsung menelfon Abangnya. namun tak ada jawaban sama sekali, tak hilang akal Jeje segera mengirim pesan singkat berharap Rifan membaca pesan tersebut.

________________________________

Brother

Bang rifan
ABANG?
ABANG DIMANA?
KOK NGGAK DI ANGKAT
JEJE TAKUT

Bang rifan
Kamu kenapa dek?
Abang lagi sama kliyen
Jangan bikin abang kawatir je,kamu kenapa?

Jeje
Abis nonton flm hantu

Bg rifan
GOBLOK
Mampus di blakang kamu ada kunti

Jeje
Ish ayo pulang

Bang rifan
Gak
Mampus

_______________________________
Jeje semakin panik karena Rifan masih memiliki kliyen. Jeje mencoba menelfon mama, papa hingga sahabatnya, namun tak satupun yang menjawab.

Ketika ketakutan Jeje mulai menghilang tiba-tiba ada bunyi benda jatuh dari luar, Jeje tak bisa berfikir positif lagi karna hanya ada dirinya di rumah.

DosgansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang