Enam puluh tiga [Tamat]

38.1K 1.3K 64
                                    

Mas, bangun!"

"Hmm."

"Ih bangun!"

"Jam berapa?" Ucap Bayu serak.

"Jam 2."

"Masi jam 2 kenapa di bangunin mas sayang."

"Mau mangga muda."

"Jangan aneh aneh je, mas ngga punya pohon mangga." ucap Bayu menutup mata sembari menarik selimutnya kembali.

"Di beli lah bapak Bayu."

"Siapa yang jualan selarut ini Je."

"Tapi Jeje pengen mas." ucap Jeje merengek.

"Sini sayang mas peluk." ucap Bayu merentangkan tanganya.

"Nggak!!"

"Sampai pagi pun mas cari ga bakal ketemu."

"Kalau ga, Jeje mau liat mas pakai Baju Jeje."

"Jangan kerjain mas dong. mas capek baru pulang dari luar kota, mana kerjaan mas berantakan lagi."

"Mas jangan curhat deh, mual Jeje dengar nya."

"Buang aja masmu ini Je." ucap Bayu kesal.

"Mau liat mas pake baju Jeje."

"Baju yang mana?"

"Yang itu." ucap Jeje menunjuk salah satu baju daster yang ada di samping lemari.

Bayu mengalah kemudian memakai baju tersebut dengan cepat karna matanya sangat mengantuk.

"Wahhhh, cantik banget suami Jeje."

"Cantik apanya, udah ya mas buka."

"Nggak boleh!"

"Mas mau tidur sayang."

"Sini." ucap Jeje menepuk kasur di sampingnya "Tidur pakai baju itu aja." ucap Jeje tersenyum lebar.

"Nga nga, kamu mau mas masuk angin?"

"Mas." ucap Jeje memajukan bibirnya.

"Oke oke." ucap Bayu kembali mengalah.

Setelah memastikan Bayu terlelap Jeje mengambil beberapa foto menggunaka handphone nya.

"Tidur yang nyenyak suami ku hehe." ucap Jeje sembari mengelus perut suaminya.

❤❤❤

"Aduh sakit pak." ucap Jeje lirih dengan tangan yang terus meremas tangan Bayu.

Dengan susah payah Bayu menenangkan Jeje yang merasa kesakitan akibat kontraksi.

"Maaf sebelumnya pak, bapak ini suaminya ibu ini atau keluarga lain?"

"Saya suaminya,"

"Oh iya baik pak."

"Gara-gara kamu ni je manggil-manggil bapak."

"Bapak ngomong Jeje bunuh ya, ini sakit banget." ucap Jeje semakin mengeratkan genggaman tanganya.

"Coba aja bunuh kalau bisa."

"Bayu." tegur Shinta kemudian menarik Bayu keluar ruangan

Ceklek.

Terlihat seorang dokter memasuki ruaangan , kemudian dia memeriksa keadaan Jeje.

"Pembukaan Baru masuk bukaan 5 ya bu, jadi ibu Jenifer istirahat dulu di sela-sela kontaksi, supanya memiliki banyak energi ketika lahiran nanti." Perintah dokter kandungan.

Jeje hanya bisa diam sembari menggangukan kepalanya paham.

"Kalau begitu saya permisi dahulu, nanti saya kembali lagi."

DosgansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang