Tiga puluh tiga

30.9K 3.3K 126
                                    

"Would you be my life partner?" ucap Pak Bayu lembut sambil membuka kotak cincin yang berwarna hitam.

"Yes, I want to be your life friend," ucap Jeje malu-malu.

Setelah selesai berbincang, Pak Bayu dan Jeje kembali masuk ke dalam. karna malu Bayu mewakili Jeje untuk berbicara, semuanya merasa terlihat sangat bahagia kecuali Bagas yang hanya melihatkan tampang datar nya.

Setelah keluarga Pak Bayu pamit pulang, Jeje mengekori sang papa.

Ternyata Bagas pergi ke kolam ikan yang berada di belakang rumahnya, Jeje menggigit bibir bawahnya, Jeje merasa Bagas tidak setuju dengan keputusan yang telah dia buat.

"Pa?" ucap Jeje

"Iya, kenapa kamu natap papa kayak gitu?"

"Papa ngak setuju ya dengan keputusan Jeje?" ucap Jeje bertanya dengan ragu-ragu.

"Siapa yang bilang? Kalau kamu bahagia papa setuju-setuju aja," ucap Bagas serius sambil melempar makanan ikan tersebut ke kolam.

"Pa?" ucap Jeje menoel pundak Bagas

"Papa ngak papa, kamu masuk ke dalam sana, bersih bersih," ucap Bagas

"Pa?" ucap Jeje kembali menoel  pundak sang papa.

Bagas menghela napas kemudian menyuruh Jeje untuk duduk di sampingnya

"Kamu yakin Bayu itu baik?  kamu yakin dia benar-benar mencintai kamu?" ucap Bagas dengan sangat serius.

"Jeje yakin Pak Bayu orang baik-baik kok pa,"

"Kalau perasaan dia sama kamu?"

Jeje hanya diam membisu, dia tak tau akan menjawab apa.

"Kamu ngak yakin kan? Trus ngapain kamu main terima aja? Kita ngak tau rencana nya dia, bisa aja dia punya rencana buruk sama kamu, jual kamu contohnya,"

"His, papa bilang apa sih,"

"Yakan bisa aja," ucap Bagas kemudian kembali memberi makan ikan nya lagi.

"Jeje percaya sama Pak Bayu pa, percaya banget," ucap Jeje sambil menatap ikan-ikan yang ada di kolam.

"Apa yang membuat kamu yakin?" ucap Bagas menatap Jeje.

Jeje menceritakan semua tentang Pak Bayu kepada Bagas, bahkan juga memberi tau orang yang Jeje incar selama ini adalah Pak Bayu

Dan akhirnya Jeje dapat membuat Bagas setuju dengan keputusan nya, Bagas juga lebih yakin ketika mendengar semua cerita tentang Bayu, Jeje sekarang menjadi  tenang dan langsung  ke kamar untuk beristirahat.

........................................................................................................................................................

"Alhamdulillah,"

Jeje akhirnya dapat menyelesaikan puasa nya hari ini. Setelah sholat magrib Jeje pergi ke kamar bang Rifan, namun Jeje tak melihat sedikit pun tanda-tanda keberadaan Rifan.

Jeje pergi ke ruang keluarga kemudian bertanya kepada Amika dan Bagas, ternyata abangnya menginap di rumah temanya, padahal dia sudah menyiapkan rencana untuk mengganggu sang abang.

Jeje kembali ke kamar kemudian menghempaskan badanya ke atas ranjang, hanphonenya berbunyi dan tertera nama my mine yang sengaja dia ganti pada siang hari tadi.

"Hallo, Assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam pak,"

"Kamu udah  sholat?"

DosgansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang