"Ma, ini belanjaanya." ucap Jeje kapada sang mama sembari menyodorkan belanjaan."Makasih ya Jeje, udah bantu mama karna di ancam." ucap Amika berterima kasih sambari menyindir anak gadisnya tersebut.
"Sama-sama mama tukang ngancam." ucap Jeje tidak mau kalah, sesudah berucap Jeje langsung berlari terbirit-birit ke arah kamarnya.
1
2
3
"Brak.-"
"Aduhh, sakit...!!" Pekik Jeje meringis mengusap bokongnya.
"Rasain, siapa suruh lari-lari," ucap Rifan membantu adek satu-satunya itu berdiri dari lantai yang tidak bersalah itu.
"Iiiih..., abang udah nabrak Jeje, marah-marah lagi, abang berdosa banget," ucap Jeje kesal melipat kedua tanganya.
"Jangan durhaka kamu." ucap Rifan sambil menoyor kepala Jeje.
"BANG RIFAN..!!!" pekik Jeje mengejar Rifan yang lari ke arah ruang keluarga.
"Heh bocah-bocah! udah! jangan berantem terus, pussing baginda jadinya." ucap papa Bagasdi kursi pijat berkata seolah-olah dia sedang berada di kerajaan.
"Apaan sih pa, baginda-baginda, nga cocok." ucap Jeje sewot kepada sang papa.
"Kakanda." ucap mama Amika tiba-tiba datang dari arah dapur.
Pfhtttt.-
"Iri bilang bos," ucap Amika dan Bagas berbarengan.
"Jeje nga iri kok, orang Jeje punya pacar." ucap Jeje berbohong menyombongkan dirinya.
"Hah?" ucap Rifan, Amika, dan Bagas tak percaya.
"Mimpi kok siang bolong." sindir Rifan
"Siapa yang mimpi? Orang Jeje beneran punya pacar." ucap Jeje berusaha tidak panik supaya Rifan mempercayainya.
Ya Allah maafin Jeje bohong sekali ini ya Allah
tapi kalau Jeje bohong lagi, itu Jeje khilaf ya Allah, hehehe.
Mama, Abang, hingga sang Papa tentu tidak percaya bahwa Jeje memiliki pasangan, karna mereka tau bahwa Jeje paling anti dengan yang namanya pacaran. Bagi Jeje hubungan yang tidak jelas arah tujuannya hanya akan menguras tenaga dan fikiranya.
"Bukti nya mana? hayo?!" ucap Rifan tersenyum miring sembari memainkan alisnya.
Jeje tersenyum miring mengeluarkan handphone nya, dan mengetik nama Bayu di pencarian instagram, setelah itu Jeje menekan Akun yang berada di urutan paling atas.
"Nih! kalau ga percaya" ucap Jeje melihatkan foto yang tertera di layar handphone nya.
Amika yang penasaran pun mendekat ke arah Rifan.
"Wah, gantengnya jodoh orang." ucap Amika
"Iya dong," ucap Jeje menyombong.
"Eh, mama bilang jodoh orang, bukan jodoh Kamu," ucap Amika
Jeje hanya diam mendengar mamanya berbicaya, sambari berfikir, kenapa dia bisa mengetik nama orang yang di supermarket tadi?
"Kalau beneran cowok kamu, coba bawa dia ke rumah." tantang Amika yang masih belum percaya.
"Mampus," ucap Jeje dalam hati sambil memikirkan jalan keluar dari topik pembicaraanya saat ini.
"Dia...dia lagi nga di indonesia ma," ucap Jeje beralasan.
"Oh yaa? kalau bulan depan gimana?"
"Oke, siapa takut."
"Mampus, mampus." gerutu Jeje di dalam kamar sambil memukul-mukul bantalnya frustasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosgans
Humor"Pak, saya di depan ruangan bapak Bapak dimna?" "Di kelas" "Pak, saya sekarang sudah di kelas Tapi bapak ngga ada." "Saya sudah di ruangan saya." "Bapak dimana sih? Saya sekarang di depan ruangan bapak, tapi bapak nggak ada, saya capek lo pak dari t...