Empat belas

34.6K 3.5K 160
                                    

Dua hari yang lalu Rifan telah di perbolehkan pulang bahkan sekarang dia telah mulai bekerja.

Karena merasa bosan dirumah sendirian Jeje memutuskan untuk olahraga lari keliling komplek, lagi pula dia juga sudah jarang berolahraga.

Seperti orang pada umum nya Jeje memakai baju kaos putih polos serta celana trening dan juga tak lupa memakai handset.

Ketika asik berlari Jeje teringat akan sang papa kemudia Jeje mengirim pesan singkat kepada Bagas.

________________________________
Papa

Jeje
Selamat hari papa:*

Papa
Maksudnya?

Jeje
Ish, papa kudet banget kan sekarang hari Father's day

Papa
Oo,beri lah papa kalian kejutan,udah ya! saya lagi sibuk

Jeje
Haa?
Maksudnya?
Papa Jeje mana woi

Papa
Mana saya tau, tanya mamak kalian

Jeje
OKE
________________________________
Jeje langsung menelfon mamanya karna merasa ada yang tidak beres Jeje sempat berfikir bahwa papanya berselingkuh dengan wanita lain, berulang-ulang kali dia menelfon namun mamanya tidak juga mengangkat telfon darinya. Perasaannya semakin tidak enak, bahkan dia mengomel-ngomel sendiri di depan pagar rumah orang lain.

"Hey?" ucap seorang pria yang tidak Jeje kenal ketika membuka pagar rumahnya.

"Eh iya," ucap Jeje gugup karna merasa bersalah karna telah mengomel ngomel di depan rumah pria tersebut.

"Lagi apa?" ucap pria tersebut ramah.

"Nggak ada kok, maaf ya ganggu."ucap Jeje cengengesan.

"Gapapa, santai aja."ucap pria tersebut sambil tersenyum.

Wahhh,kok manis banget sih...

"Alfin," ucap Alfin sambil menyodorkan tanganya.

"Jeje," ucap Jeje sambil membalas jabatan tangan Alfin.

"Lagi olahraga ya, boleh ikutan Nggak?" ucap Alfin.

"Boleh,"

Alfin masuk lagi ke rumahnya untuk mangganti pakaian, sedangkan Jeje masih sibuk dengan pemikiranya, mungkinkah papa nya selingkuh? Atau tadi itu sekretaris papa, tapi kok sifat nya nggak mencerminkan sekretaris.

Ish ada apa sihh?...

"Woi," ucap Alfin datang mengejutkan Jeje.

"Bosan hidup kamu fin," ucap Jeje dengan wajah yang kesal.

"Tadi sebelum kenal kamu iya sih, sekarang Nggak lagi," ucap Alfin menggoda Jeje.

Jeje banyak bertukar cerita dengan Alfin ternyata Alfin orang nya asik, baik, dan juga terbuka sampai-sampai Jeje melupakan masalah papanya tadi.

Ketika Jeje ingin memebeli minum Jeje mendengar suara tabrakan Jeje reflek menoleh ke arah sumber suara dan benar saja terjadi kecelakaan antara pengendara motor dan pejalan kaki.

Jeje melihat Alfin berlari ke arah orang kecelakaan tersebut dan Jeje juga ikutan berlari mengikuti Alfin berlari.

Alfin terlihat sangat panik melihat keadaan korban kecelakaan itu seolah-olah dia mengenal perempuam tersebut.

Jeje mengikuti Alfin ke rumah sakit Jeje tidak tau mau berkata apa dan akhirnya dia hanya diam mengikuti Alfin.

Tampak Alfin mengeluarkan hanphonenya mengetikan suatu pesan kepada seseorang

DosgansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang