Enam puluh satu

37.6K 2.3K 50
                                        

Bayu mengeliat dalam tidurnya saat merasakan sebuah elusan lembut di rambutnya.

Dengan perlahan Bayu membuka matanya dan pandangan langsung mengarah ke arah Jeje yang duduk di sampingnya.

"Bangun Pak." ucap Jeje dan tangan yang masih setia mengelus rambut Bayu.

Bukanya bangun Bayu malahan kembali memejamkan matanya sembari menikmati elusan di rambutnya.

Bayu menarik Jeje kembali tertidur dan kembali memeluk tubuh istrinya itu.

"Ih lepas pak! Jeje mau ngelamar kerja."

"Siapa yang bolehin kamu kerja?" Ucap Bayu menatap datar Jeje

"Yang mau kerja siapa?"

"Kamu."

"Terus apa urusannya sama bapak?"

Bayu mendengus Kesal kemudian merubah posisinya menjadi membelakangi Jeje.

Melihat Pak Bayu yang kembali tertidur Jeje memilih untuk bersiap-siap melamar kerja dan tak lupa terlebih dahulu membuat sarapan untuk suaminya.

Tak ada alasan pasti Jeje ingin mencari kerja dia hanya ingin memiliki pengalaman setelah menyelesaikan kuliahnya, lagi pula dia tidak tau harus berbuat apa ketika Pak Bayu pergi bekerja nanti.

Ketika ingin berpamitan pergi, Pak Bayu masih setia dengan tempat tidurnya.

"Pak, Jeje pergi dulu ya." ucap Jeje semabari mengulurkan tangan nya berniat bersalaman. Namun bukanya menjabat tangan Jeje, Bayu membalikan badanya membekangi Jeje tanpa mengucapkan
sepatah katapun.

"Ih kok Jeje di cuekin sih pak." ucap Jeje kesal.

Bayu tetap diam dia malahan menarik selimutnya hingga semua badanya tidak terlihat.

"Pak?"

"Pak?"

"Mas?"

"Mas?"

Hampir 5 kali memanggil namun Pak Bayu tetap diam mengacuhkan Jeje. Tak senang dengan sikap Pak Bayu yang membuatnya sangat kesal Jeje melopat kearah Pak Bayu kemudian mengunci selimut tersebut sampai Pak Bayu kesusahan bernapas.

"Cari masalah kamu ya mas." ucap Jeje gemas

YAK!!

"Akh."

"SAYANG! MAS KEHABISAN NAPAS."

"BODO SIAPA SURUH CUEKIN JEJE."

"KAMU NGA MAU KAN JADI JANDA?"

"BODO AMAT JEJE KESAL BANGET SAMA BAPAK."

"MAS PUNYA PENYAKIT ASMA."

"JEJE NGA PERDULI."

Perasaan Jeje seketika menjadi tidak enak ketika Bayu tidak lagi menjawab perkatanyaan. Bahkan sekarang
Bayu tidak bergerak lagi.

"Mas?" Ucap Jeje bergetar membuka selimut.

Alangkah terkejutnya Jeje ketika melihat mata Pak Bayu tertutup dan tak bernafas.

"Mas." ucap Jeje bergetar dengan mata yang sudah berair.

Jeje tidur di dada Bayu sembari menangis memeluk Bayu.

"Mas hiks."

"Bangun mas."

"Maafin Jeje."

"Jeje gamau jadi janda mas hiks."

"Jeje sekarang harus apa?" ucap Jeje mulai ketakutan.

DosgansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang