Pagi ini Bayu berencana menuntaskan segala masalah yang membebani nya selama ini. Dia ingin menjelaskan semua nya kepada Jeje, tentu saja pagi ini Bayu di selimuti dengan rasa tegang karna ini mungkin saja kesempatan terakhirnya untuk dapat membawa Jeje ke dalam pelukan nya lagi.
Soal tak tik nya semalam Karen telah mengajrinya cara meluluhkan hari perempuan sebelum pukul jam
keberngkatan Jeje ke kampus Bayu telah menunggu Jeje di depan rumah namun nasip sial melandanya karna Jeje tidak berada di rumah melainkan di rumah Enjel."Untung saya sayang je
Saya cari kamu sampai dapat"Bayu langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan 80 km per jam ke rumah Enjel jika kalian bertanya dari mana Bayu mengetahui dimana rumah Enjel tentu saja Bayu pernah mengantaran Jeje ke rumah Enjel sewaktu masih menjalin hubungan.
Sesampainya di rumah Enjel bayu langsung mengetuk pintu rumah Enjel "Assalmualaikum." Pintu tersebut di buka
oleh Enjel dengan masih menampilkan muka bantal nya "Waalaiumsalam eh pak Bayu, ada apa pak?"ucap Enjel kaku karna malu denganpenampilnya saat ini."Jeje nya mana?"
"Jeje udah duluan ke kampus Pak, katanya mau ketemu bapak"
Ketemu saya? Yaudah makasih saya pamit,"
Ketemu dengan nya? Ada hal apa Jeje ingin menemuinya bukan kah masalah sripsi semuanya telah selesai?
Tak ingin berpikir terlalu jauh Bayu kembali melajukan mobilnya kembali ke kampus berharap segera menemui Jeje. Sungguh Bayu merasa tidak sabar menunggu momen ini. Soal Tasya sudah selesai dia urus, Bayu pastikan Tasya tidak akan mengganggu keluarga nya dan keluarga Jeje lagi.
Karna semua masalah telah selesai maka dari itu Bayu sekarang sangat bersemangat menemui Jeje. Tak munafik Bayu memang sangat ingin Jeje kembali ke pelukan nyasetelah dia menjelaskan semua nya nanti. Namun jika memang tak bisa lagi
bayu akan menerimanya yang penting Jeje tau kebenarn semua ini.masuh jauh dari pandangan matanya, Bayu langsung melihat gadisnya yang sedang sibuk berkutik dengan laptopnya. Bayu langsung menyusul dan mengajak Jeje ke ruangan nya dengan beralasan membahas masalah sripsi.
Bayu mulai menarik napas nya jujur saja dalam hal seperti ini dia tidak mengerti akan memulainyaa dari
mana. "Saya mau ngomong serius sama kamu," ucap Bayu gugupSial selama ini dia tidak pernah gugup
Kenapa sekarang ini dia menjadi gugup."Ada apa pak?tu muka santai aja ngapa pak,"
"Soal saya sama Tasya,"
"Saya udah tau pak,"
"Dengerin dulu sampai selesai kamu main potong-potong aja,"
"Saya belum menikah,"
"Mas Bayu," ucap Jeje lembut dan hal tersebut membuat jantung Bayu berdegup kencang.
"Hah?" ucap Bayu yang terkejut mendendengar panggilan dari Jeje.
"Jujur Jeje masih marah, tapi Jeje nga mau hanya karna ego Jeje menyesal dikemudian hari pak."
"Je kamu mau maafin saya kan?" ucap Bayu dengan mata yang sudah berkaca-kaca
"Bapak mau nangis?"
Jeje mengerutkan keningnya melihat ekspresi Pak Bayu saat ini, mata yang berkaca-kaca dan wajah seperti menahan tangis.
"Saya takut kehilangan kamu je." ucap Bayu memeluk Jeje menyembunyikan wajahnya yang sudah di linangi air mata.
"Bapak benaran nangis?" ucap Jeje heboh sendiri
"Saya nggak bisa jauh dari kamu, saya juga nggak ikhlas kamu dekat sama laki-laki lain saya nggak ridho je, kamu nggak boleh tinggalin saya," ucap Pak Bayu memecahkan tangisnya seperti anak kecil di pelukan Jeje.
Jeje hanya tertawa, ternyata bayi besar itu ada apalagi bayi besar itu dahalu sangat galak dan sangat dingin. Di fikir-fikir dirinya hebat ya. bisa lelehin es batu.
"Kok mas nggak bilang aja terus terang dari awal, Karen udah ceritain semuanya sama Jeje, soal Pak Elvan Jeje nggak pernah cinta kok sama dia pak."
"Kapan Karen cerita? Maafin mas ya,"
"Transfer dulu uang 1M ke rekening Jeje,"
"Mas Nggak punya uang, belum gajian,"
"Yaudah kita putus pak,"
"Kamu belajar matrek dari siapa hhm?"Ucap Pak Bayu sambil mengeluarkan kartu berwarna hitam nya kemudia memberikanya kepada Jeje.
"Ini black card siapa pak? Bapak nyuri ya,"
"Ngawur kamu,"
"Trus punya siapa?"
"Itu punya saya, buat calon istri,"
"Saya dong,"
"Lah bukan lah, kan kamu udah minta putus tadi,"
"Nggak jadi deh pak, kayaknya Jeje udah jatuh cinta sama uang bapak." ucap Jeje cengengesan.
"Gundulmu," ucap Pak Bayu menoyor kepala Jeje.
"Jeje lapar pak,"
"Kalau lapar makan,"
"Pesanin dong,"
"Kalau saya yang pesanin bulan depan kita harus nikah,"
"Deal,"
Tah lah perut Jeje geli sendiri mengingat cara Pak Bayu melamar dirinya, bisa-bisanya Pak Bayu mengajaknya menikah dengan syarat pemesanan makanan.
Untung ganteng.
---------------------------------------------------------------
Sore hari. Jeje mendapatkan Panggilan dari Pak Bayu Jeje masih tidak menyangka dirinya akan kembali bersama Pak Bayu lagi. Dedari tadi Jeje tidak henti-hentinya tersenyum bayangkan semua bantal yang ada di kasurnya kini telah berserakan. Kenapa bisa? You know lah."Hallo Assalamulaikum,"
"Waalaikumsalam pak,"
"Tau penyederhanaan dari 9x-7|>3(3x-7u) ngak?"
"Gatau, Jeje malas mikir"
"Hasilnya i<3u lho,"
"I love you more hahaha"
"Semangat besok sidang skripsinya
Kalau gugup jangan gigit kuku kamu kebiasaan,""Trus gigit siapa?"
"Gigir yang nyidangin kamu lah,"
"Bapak aja Jeje gigit, Jeje mau tiidur dulu pak ngantuk,"
"Kok ngantuk kan masih sore,"
"Ngak tau pak, whatsapp jeje pakai mode malam,"
"APA HUBUNGAN NYA SAYANG?"
"Hehe bapak jadi kerumah nggak nanti"
"Jadi, kamu mau di bawaain apa?"
"Tahu pak didi"
"Tau, kenal dekat malah"
"Ihh maksud Jeje bawain tahu Pak didi kan bapak yang nanya mau apa tadi!"
"Orang kamu yang ngak jelas, saya lanjut kerja dulu ya,"
"Dah sayang,"
Tut..tut..tut
Dosen kampret
Eh AstagfirullahBersambung...
![](https://img.wattpad.com/cover/244950604-288-k139058.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosgans
Humor"Pak, saya di depan ruangan bapak Bapak dimna?" "Di kelas" "Pak, saya sekarang sudah di kelas Tapi bapak ngga ada." "Saya sudah di ruangan saya." "Bapak dimana sih? Saya sekarang di depan ruangan bapak, tapi bapak nggak ada, saya capek lo pak dari t...