Setelah jam pelajaran Pak Bayu selesai, Jeje dan teman-temanya sepakat pergi ke kantin.
Sebelum pergi ke kantin, Jeje menyempatkan menyuci wajahnya terlebih dahulu untuk menghilangkan rasa kantuknya, akibat begadang memikirkan permintaan dari sang mama semalam. sungguh tidurnya menjadi tidak nyenyak.
Tapi sekarang Jeje tak lagi khawatir tentang pertanyaan dimana dia akan menemukanya Pak bayu! karna Pak Bayu sekarang telah di depan matanya. Yang perlu dia pikirkan saat hanyalah bagaimana cara untuk membuat dosen dingin dan cuek itu mau membantu dirinya.
Dalam perjalanan menuju kantin Jeje tidak sengaja melihat Pak Bayu asik
mengotak-atik handphonenya. Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan dengan semangat empat lima Jeje menyapa Pak Bayu dengan ramah."Siang pak." ucap Jeje sedikit menundukan kepala kemudian tersenyum selebar dan semanis mungkin.
Pak Bayu tidak menjawab sepatah kata pun, dia hanya memberi anggukan serta raut muka yang datar.
"Untung butuh." ucap Jeje mengelus dadanya.
Jeje melanjutkan perjalanya menuju kantin dengan bibir yang selalu tersenyum. Jeje termasuk orang yang mudah tersenyum. tidak heran banyak kaum adam yang menyukainya. Selain cantik Jeje juga memiliki segudang prestasi yang tidak pernah di publikasikannya.
Bahkan sudah banyak pria yang terang-terangan menyatakan cinta, Jeje selalu langsung menolak, bukan karna dia tidak ingin berpacaran hanya karna Jeje tidak ingin membuat hari pria tersebut sakit jika saja Jeje tidak dapat membalas cintanya.
Dari depan kantin Jeje bisa melihat teman-temannya yang sedang berdebat. Tanpa sadar sudut bibirnya terangkat melihat tingkah sahabat-sahabatnya, dia lumayan bersyukur mendapatkan sahabat yang berasal dari tamatan rumah sakit jiwa.
"Nga gila nga asik..." SWANG
"Lama kali kau je, nga tau kau nya perutku lapar ini." ucap Aldo sembari memegangi perutnya.
"Ya maaf,"ucap Jeje sambil duduk di samping Aldo
"Gila je gila, ganteng banget tu Pak Dosen, kalau gini caranya bersyukur banget gue Pak Deny lanjut S3." ucap Enjel yang tak henti-hentinya memuji Pak Bayu.
"Aldo, Noh Buaya Betina bertingkah."
"Heh, buaya Kere, diam lo." ucap Enjel sengit
"Udah-udah, Sesama buaya nggak boleh berantem." ucap Jeje dengan santainya.
"Siapa?" tanya Aldo.
"Aldo," jawab Jeje singkat.
"Yang nanya."
"BASI."
"Malu bos."
-------------------------------------------------------
Jam telah menunjukan pukul lima sore cuaca pun mulai mendung, tidak terlihat satu pun kendaraan umum yang lewat di jalanan, benda pipih yang selalu melekat ditanganya pun sekarang tidak lagi berguna.
Jeje mengarahkan pandanganya ke gedung kampus lalu dia melihat Pak Bayu yang baru saja keluar dari gedung kampus tersebut.
Dengan langkah cepat Jeje berjalan mendekat ke arah Pak Bayu, dia tidak menghiraukan hujan yang telah turun membasahi bajunya.
"Pak Bayu?" Sapa Jeje sambil melambaikan tangan .
Pak Bayu mengangkat alisnya bingung, menatap heran kepada gadis yang baru saja memanggilnya, kemudia dia ingat bahwa gadis tersebut yang tak lain mahasiswi serta wanita cerewet yang pernah dia temui di supermarket.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosgans
Humor"Pak, saya di depan ruangan bapak Bapak dimna?" "Di kelas" "Pak, saya sekarang sudah di kelas Tapi bapak ngga ada." "Saya sudah di ruangan saya." "Bapak dimana sih? Saya sekarang di depan ruangan bapak, tapi bapak nggak ada, saya capek lo pak dari t...