1. Si Bety

1.1K 292 57
                                    

Kucing adalah bagian dari hidupnya

*
*
*
Happy Reading

***

"Permisi bu," suara Arjuna yang menggelegar di pintu kelasnya.

"Kamu kenapa terlambat Arjuna?" tanya Bu Intan, Guru berkacamata yang mengajar Mapel Matematika.

"Tadi Keluarga saya ada yang mau melahirkan Bu, nah berhubung di rumah ngga ada siapa-siapa, jadi mau ngga mau saya yang harus nganterin ke Dokter," jelas Arjuna

"Lah, emang di rumah lo ada yang lagi hamil Jun, Perasaan ngga ada tuh?"
tanya Alisa penuh Intograsi.

Alisa Danuarta
Anak Pertama dari Keluarga Danuarta
Berparas cantik dengan rambutnya yang selalu terurai, bisa juga dibilang Kalkulator berlari karna otaknya yang terlalu cair.

Alisa adalah tetangga Arjuna, dan yang Alisa tahu pria itu hanya tinggal bersama Ayahnya.

"Lah lu ngga tau Lis?" tanya Arjuna.

"Apa?"

"Si Bety tadi mau ngelahirin, soalnya pas gua liat tuh, pagi-pagi dia diem mulu udah kaya tokek kena Santet."

"Lah bukanya si Bety itu nama Kucing lu?" tanya Alisa menaikkan satu alisnya.

"Udah tau pake nanya, bego lu!"

"Jadi yang melahirkan itu kucing kamu Arjuna?" tanya Bu Intan dengan tatapan tak percaya.

Arjuna menganggukan kepalanya. "Iya Bu."

Serentak semua teman-temanya tertawa, kecuali Bu Intan yang geleng-geleng kepala.

"Ya sudah cepet kamu duduk!" perintah Guru muda itu yang sudah tak tahu lagi jalan pikiran muridnya.

Tak terasa setelah melewati dunia penuh rumus, dari letihnya menghitung penghasilan tukang parkir, hingga mencari X dan Y yang mungkin terjebak dalam segetiga bermuda. Suara nyaring yang mereka tunggu-tunggu akhirnya berbunyi.
Bel Istirahat!

"Eh Bety beneran lahiran?" tanya Daffa sembari membereskan bukunya.

Daffa Sidarth wiliam
Pria yang memiliki darah biru, ralat. Keturunan Bule lebih tepatnya.
Mungkin karena pria itu lahir di daerah kutub, otaknya sedikit beku yang menyebabkannya menjadi lola. Siapa sangka dia mempunyai teman hidup, yang bisa disebut sebagai Doi, bahkan Arjuna sendiri tak menyangka ada yang mau dengan sahabatnya itu.

"Ya kali gue bo'ong Daf, gue anter tuh si Bety ke Dokter Hewan terus gue nitip ke Dokternya, pulang sekolah gue mau ambil, lu mau ikut? ngga usahlah, ngrepotin!" paparnya menjawab pertanyaannya sendiri.

Setibanya di kantin

"Mbak Yuni Pesen Bakso 2, Pedes semua!" teriak Daffa.

"Siap!" sahut wanita berkepala 3 itu sembari mengacungkan jempolnya

"Jadi gimana Jun, lu ntar malem mau dateng sama siapa?" tanya Daffa
pada pria yang tengah membalas sapaan gadis-gadis cantik di sekitarnya.

"Hmmm, bentar gue mau cek WhatsApp dulu."

Tentu saja Arjuna sedang memilih siapa yang akan diajaknya untuk datang di Pesta Ulang Tahun Sepupunya.

Kenzio Aurora, sang beruang yang menduduki kutub Utara. Panggil saja ia beruang kutub, tak ada darah bule seperti Daffa namun sikapnya begitu dingin bagai bulir salju. Satu lagi, jabatan yang pada umumnya siswa-siswi impikan ada padanya, Ketua Osis.

"Gue mau ajak Sindi." Ia menunjukan foto profil Sindi pada Sahabatnya.

"Bagus juga Selera lu," Daffa tak heran, Arjuna pasti akan bersama wanita yang ia inginkan, tinggal pilih, itu simplenya.

***

Bel berbunyi, menandakan Sekolah telah berakhir. Ketika siswa siswi sedang berdesak keluar dari kelasnya, mereka di kagetkan dengan kejadian di bawah, tepatnya di tengah lapangan.

Dari atas terlihat bahwa Andrean seorang siswa kelas 11 IPS yang dikenal cupu dan pendiam, sedang menembak seorang cewe hits di Kelasnya.

Tidak tanggung-tanggung Andrean memakai Mixrofon yang membuat Seantero Sekolah terkejut.

"Gue si positif, bakal ditolak," ledek Arjuna

"Lu berani jamin Jun?" tanya Daffa

"Kalo misal tuh cewe nerima, gue bakal pake celana kolor sama baju Doraemon buat pesta ntar malem," jawab Arjuna bangga.

Tiba Tiba Daffa berteriak ke teman-temannya

"Woi Gaess! kalo si Andrean diterima sama tuh cewe, Arjuna bakal pakai baju Doraemon di pestanya Kenzio!" teriak Daffa yang membuat semua Murid di atas melihatnya.

Dan mereka mulai menyoraki kata 'terima' pada Andrean.

"Gue...." ucap gadis yang ditembak Andrean.

Semuanya hening, tak ada yang bernafas selama 10 detik itu.

Arjuna gelisah menduga-duga jawaban apa yang akan gadis itu lontarkan. "Jangan terima pliss, gue mau tampil ganteng ntar malem," lirihnya.

"Gue mau jadi Pacar lo," lanjut gadis di bawah.

"Si Anying," lirih Arjuna merutuki kekonyolannya sendiri.

Winner Over You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang