10. Hug Me

605 156 46
                                    

"Itulah lo, ngga pernah menganggap serius apa yang gue rasain, apa lo tahu Vio, setelah lu jadian sama Kenzio, kali pertama gue ngerasain apa itu patah hati, bahkan sebelum memulai gue udah patah duluan,"

-Arjuna Z.A.

*
*
*
Happy Reading

***

Violin memasuki rumahnya dengan langkah yang tertatih-tatih. "Aduh cape banget gue," keluhnya mengelap keringat dengan punggung tangannya.

Terpampang jelas sebuah rumah mewah dengan halaman yang luas di temani garasi yang tentu tak sedikit isi di dalamnya.

Terasa hembusan napas Arjuna yang terdengar melelahkan. Bahkan setelah Satpam membuka gerbang rumah Violin, ia langsung tergeletak ke tanah membaringkan tubuh kekarnya.

Jika saja keduanya tidak nekat menjadi tamu gadungan hanya untuk makan gratis, mereka tidak akan di kejar-kejar oleh Anjing si pemilik rumah.

"Woi Curut! lu ngapain tiduran di situ!" tegur Violin tatkala ia mulai menyadari Arjuna ta mengikutinya untuk masuk ke dalam rumah.

Arjuna diam dengan mata terpejam, sama sekali ia ta berniat untuk bangun, berdiri saja rasanya seperti mendaki puncak Gunung Semeru.

Mengetahui ta ada respon, Violin mengedikan kedua bahunya, dan melanjutkan langkahnya ke dalam.

"Bi, tolong pesenin bakso 2 porsi di gang depan," perintah Violin pada ART nya.

"Tapi Bibi udah bikin ikan bakar kesukaannya Non," balas ART itu yang mempunyai nama Bi Sumi.

"Ikanya buat Bibi aja, soalnya ada si kutu kupret, dia kan ngga suka i-kan." ucap Violin dengan menekan kata i.

"Oke siap Non," balas Bi Sumi yang sudah mengetahui bahwa Arjuna lah yang tengah bertamu, namun ia juga bingung, di mana gerangan sang tamu, nafasnya saja ta terasa bagaimana dengan batang hidungnya?

"Nah ketemu juga lu," ucap Violin mengangkat sebuah hairdryer. Terlihat dirinya yang memakai sebuah piama dengan rambut yang ia biarkan terurai.

"Astaga Arjuna!" pekiknya yang baru menyadari di mana tamunya kini.

Violin berlari menuruni tangga dengan rambut yang belum sempat ia gelung, ia berhenti di ambang pintu tatkala melihat pemandangan di halaman rumahnya.

"Juna lu beneran tidur?" tanyanya tak percaya dengan mulut ternganga.

"Astaga bisa-bisanya dia tidur nyenyak di tanah, kalo mukanya ngga Good looking, bakal dikira gelandangan nih orang," sindirnya berkacak pinggang.

Ia memasuki kamarnya untuk mengambil sesuatu, tentu saja benda yang dapat membangunkan orang tidur, bukan hanya orang, bahkan  Neptunus akan kejang-kejang mendengar apa yang akan terjadi.

Sebuah Petasan!

Ia tahu betul, Arjuna tak akan bangun hanya dengan teriakannya, Ide ini sudah ingin ia praktekan sejak dulu,
namun tempat dan keadaanlah yang membuat ia mengurungkan niatnya.

Dan sekaranglah waktu yang tepat!

"Mampus lu Kebo!" lirih Violin menyalakan korek apinya.

Weeeesttt Duarrrrr!

Suara petasan yang meluncur ke langit membuat Semua orang yang mendengarnya mendongakkan kepalanya ke atas.

Mereka heran, hari ini tidak ada peringatan apapun namun kenapa ada Bunga Api di mega sana.

Winner Over You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang