3. Who

743 238 38
                                    

sebuah bukti adalah skakmat atas tuduhan
*
*
*
Happy Reading

***

Pagi yang cerah di SMA Nusa Bangsa.
Masih dengan pukul 06.20 Sang Mentari mulai menyusup mengukir senyumnya yang hangat.

Bergilir Siswa-siswi datang dengan muka yang beraneka ragam.
Ada yang sedang mencontek tugas, ngapel , Kejar-kejaran berebut bolpoin, dan tidur di atas awan.

Eitttt, siswa yang jiwa bisnisnya gede juga ada, nih contohnya.

"Yuk beli yuk jawaban tugas Matematika, gue tau otak kalian kosong semua, cepet beli mumpung lagi Diskon gede-gedean."

Satu lagi, ini adalah jenis teraneh, urat malunya udah ilang!
Tapi kalo ganteng mau gila juga ngga papa si. Kalian simak sendiri.

Dengan Santainya Arjuna berjalan menelusuri koridor dengan Helm yang masih singgah di kepalanya.

"Pagi-pagi stresnya udah kumat," lirih Alisa menatap punggung seseorang di depanya.

"Apa lu bilang?" Arjuna menengok ke sumber suara, yang tak lain ada di belakangnya.

'Lah ko dia bisa denger, bukan manusia budeg rupanya,' gumam Alisa dalam hati. "Ga." sambil berjalan mendahului Arjuna.

Arjuna ta menghiraukan pandangan semua murid yang menertawai dirinya.

Ketika ia ingin menaiki tangga, ia tak sengaja mendengar suara dobrakan meja di dalam gudang, kemudian dia menengok di Jendela yang sudah retak memastikan apa yang tengah terjadi.

"Kenzio, Ngapain dia sama Violin," gumamnya lirih.

Violin Natasya
Siswi kelas 12 MIPA 2
Manusia jenius yang bisa dibilang Makhluk hidup jenis langka.
Seorang Multitalenta yang dianugerahkan dengan gelar COCONUT HUMAN
Yang Maknanya Manusia dengan segala bakat.

Penasarannya semakin menjadi, tatkala melihat Kenzio marah.
Terlihat jelas dari warna mukanya yang merah, dan dadanya yang bergemuruh akan nafasnya yang tak teratur.

Namun Arjuna tak dapat mendengar apa yang mereka bicarakan, karna helm yang masih menancap di kepalanya.

"Lah kenapa gue jadi kepo kaya Santoso," ujarnya pada diri sendiri, yang kemudian pergi menuju kelasnya.

Ketika Arjuna masuk ke dalam kelas,
Semua murid terheran-heran akan kedatangannya. Mereka tidak tahu di balik helm tersebut adalah Arjuna.

Lantas mereka semua saling menatap dengan raut muka yang bertanya-tanya.

"Sory, ini tempat duduk orang Gila," ujar Daffa ketika Arjuna ingin duduk di sampingnya.

"Apa! lu bilang gue gilaa! hah?" sarkas Arjuna memasang sikap pukulan mautnya.

"Eh eh eh ampun jun ampun," ucap Daffa dengan muka memohon.

Arjuna kembali duduk, menutup rapat mulutnya, diam dan enggan membuka helmnya.

"Jun lu ga pengap, lepas helm lu atau kalo ngga gue cari cacing."

Mendengar kata cacing badan Arjuna langsung tegang, ia ingat ketika Daffa menakutinya dengan hewan menggeliat itu membuatnya tak makan 2 hari karna trauma.

Dengan sangat terpaksa Arjuna melepas helmnya. "Muka lo!" ucap Daffa tertawa terbahak-bahak akan apa yang dilihatnya.

"Muka lo kenapa jadi kaya macan tutul mau bunuh diri." masih dengan tawanya yang keras, membuat semua yang ada di dalam kelas menengoknya.

'Kenapa lo slalu menutupi luka lo, gue ga suka Juna,' ucap seorang gadis yang tengah memperhatikan Arjuna secara sembunyi-sembunyi.

"Gue baru tahu kalo Makhluk hidup udah punya rumah tangga bakal galak," ucap Arjuna dengan tatapan lurus ke depan.

"Maksud lo?" tanya Daffa menghentikan tawanya.

"Tadi gue mau nolongin anaknya si Bety yang jalanya udah kaya Zombie, eh dia tiba-tiba nyakar muka gue, niatnya berbuat baik, malah di jahatin," jelas Arjuna dengan muka polosnya.

"Jadi itu cakaran kucing lo?" tanya Daffa yang kembali tertawa terbahak-bahak.

Arjuna bergeming, ia masih memikirkan perubahan Bety yang sekarang seperti Macan.

"Udahlah ayo gue anter lo ke UKS," ujar Daffa menepuk pundak Arjuna.

***

"Hay, bisa obatin temen gue?" ucap Daffa pada seorang cewe yang sedang membelakanginya.

Mereka berdua kini berada di UKS Sekolah, yang merupakan tempat mereka berdua untuk bolos sekolah ketika bosan dengan hiruk-pikuk Pelajaran.

"Ehhh iya Ka, silahkan duduk," jawab gadis tersebut.

Cewe tersebut pun mengobati luka di wajah Arjuna dengan hati-hati.

"Nama lo siapa? ko gue baru liat lo di sini?" tanya Arjuna memecah keheningan.

Kini hanya mereka berdua yang berada dalam UKS, Daffa meninggalkan Arjuna karena pacarnya menelpon.

"Nama saya Salsa Ka, ya kalo saya udah kenal Kaka dari dulu, tapi Kaka yang ngga kenal saya," jawab salsa dengan senyum manisnya.

Salsa Agatha
Siswi kelas 10
Berwajah manis dengan rambut sebahunya.

"Kalo gitu gue tanya, berapa centimeter dalamnya hati gue?"

Salsa hanya mengangkat tangannya menyerah.

Tawa Arjuna memecah. "Ya udah gue tanya bener nih, tanggal lahir gue berapa?"

"8 Agustus 2003," balas Salsa cepat.

Arjuna tersenyum bangga.
Tidak heran, Arjuna adalah Most wanted di Sekolahnya, semua orang tahu tentang Arjuna, namun ta ada yang tahu tentang hatinya.

"Thanks ya Sa," ucap Arjuna sembari berdiri

"Panggil Caca aja."

"Ya udah Sama-sama Ca."

Salsa geleng-geleng kepala melihat tingkah Arjuna yang sekarang pergi meninggalkan dirinya.

Saat ingin kembali ke kelas, Arjuna bertubrukan dengan Santoso.

"Mata lo dimana dodol!" rutuk Arjuna

"So so sory Bang Jun, gu gue punya berita baru soalnya."

"Eh bentar, muka lo kenapa, ko kaya habis perang dunia kedua," tanya Santoso dengan nafas yang tersengal-sengal.

"Cakaran Mamah Muda." balas Arjuna melangkahkan kakinya meninggalkan Santoso.

"Cakaran Mamah Muda?" gumam Santoso terheran-heran.

"Eh eh Bang Jun, tunggu! gue mau nunjukin sesuatu ke elu." Santoso mengejar Arjuna yang masih berjalan.

Kemudian Santoso menunjukan Vidio rekamannya. Ternyata Vidio yang tadi pagi Arjuna lihat di gudang.

'Apa benar Violin dalang dari tragedi pesta semalam?' gumam Arjuna dalam hati.

Video tersebut menunjukkan Kenzio yang menuduh Violin akan kejadian di pestanya.

Karna hanya Violin satu-satunya siswi yang mengikuti Ekstrakurikuler Memanah dan satu lagi, dia adalah Mantan Kenzio.

"Lu boleh nuduh gue, asalkan lu ada buktinya, dan sampai kapan pun lu ga bakal nemu bukti kalo gue yang ngelakuin itu, karna itu bukan gue!" ucap Violin dengan dengan nada tingginya.

Winner Over You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang