45. Traitor

197 68 0
                                    

Dia tidak menyakitimu, kamu hanya terluka oleh harapanmu sendiri.

*
*
*
Happy Reading

***

Daffa mendesis pelan ketika Nayla berhasil membawanya keluar dari ruangan yang Arjuna singgahi.

"Sekarang kamu jelasin, kenapa Lisa tiba-tiba ada di sini?" tanyanya sedikit kesal.

"Duduk dulu," perintah Nayla pada pria yang berstatus pacarnya itu.

Ia menggenggam tangan Daffa sembari menatapnya dalam. "Saat manusia jatuh, mereka butuh uluran tangan untuk bangkit."

"Bener ngga?" tanyanya yang disambut anggukan Daffa.

"Itu lah posisi Juna saat ini, dia butuk sosok yang bisa narik dia dari keterpurukan."

Daffa terdiam sejenak, mencerna kalimat Nayla dengan pikiran terbuka. "Tapi kenapa harus Alisa?"

"Siapa lagi kalo bukan Lisa? Salsa? hah?"

"Tapi Lisa udah punya pacar," cegat Daffa membuat Nayla sedikit menjauhkan dirinya.

"Devan? dia kan pacarnya? terus kenapa kamu seolah-olah nyomblangin Lisa sama Juna Nay?" tanyanya penuh frustasi.

"Aku tahu kalo Juna butuh someone, tapi ngga gini caranya, ini ngga bener."

"Ngga ada yang bahagia, yang ada cuma saling menyakiti."

"Aku sahabatnya Juna Nay, aku tahu sebucin apa dia kalo udah jatuh cinta."

"Andai kata dia cinta sama Alisa? sedangkan Alisa sendiri udah ada hubungan sama orang lain? gimana menurut kamu?"

"Kesanya Alisa plinplan Nay, orang bakal ngira kalo dia cewe murahan!"

"Stop Daff! aku ngga suka Lisa disebut murahan," tangkas Nayla tak terima.

"Kamu Nay, kamu yang buat kesan seperti itu. Kamu tahu kalo Alisa udah punya pacar, tapi kenapa kamu kekeh buat nyatuin mereka berdua?"

"Aku ngga tahu apa hubungan Lisa sama Devan, tapi aku tahu Daff, sedeket apa pun Lisa sama cowo itu, aku bisa lihat kalo Lisa ngga bahagia."

"Dari mana kamu tahu kalo dia ngga bahagia? andai kata opini kamu bener terus kenapa mereka bisa bersama?"

Nayla mengatupkan bibirnya, ia pun bingung harus dengan kalimat apa untuk menjawabnya. Apa seharusnya ia tak ikut campur?

Sementara Sepasang manusia lain tengah sibuk dengan persolan yang mereka hadapi.

Salsa yang sudah menyadari suatu hal, segera menarik tangan Andrean untuk kembali masuk ke dalam mobil.

"Perumahan Mawar Pa," perintahnya pada sang supir untuk menuju alamat yang ia sebutkan tadi.

Lagi, untuk kesekian kalinya Andrean tak mengerti jalan pikiran Salsa, kemana gadis itu akan membawanya pergi?

Yang ada dibenaknya adalah siapa pengkhianat yang Salsa pikirkan, dirinya pun tak bisa menuduh seseorang yang tengah bersama dengan Arjuna, bagaimana pun mereka lah yang selama ini setia menemani Pria itu dalam segala situasi.

Apa mungkin dirinya lah yang harus berhati-hati dengan Salsa? bukankah gadis yang tengah duduk di sampingnya ini sudah jelas statusnya? seorang pengkhianat?

"Maksud ucapan lo tadi itu apa?" tanyanya melirik gadis yang tengah melihat jalanan sekitar dengan raut wajah gelisah.

"Aku rasa kamu juga tahu maksudnya." Salsa tahu, jika saat ini Andrean tengah memancing dirinya untuk menyebutkan siapa pengkhianat itu.

Winner Over You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang