21. Gugur

360 95 22
                                    

Mendengar kau baru saja menghirup udara kebebasan
Inginku berjumpa dan bertanya bagaimana kabarmu
Namun Semesta begitu sayang padamu
Hingga Tuhan lebih dulu menemuimu

*
*
*

Happy Reading

***

"Drama yang bagus!" teriak Lucas mengejutkan kedua pria yang tengah duduk santai.

"Lo...." tunjuk Arga ke arah Lucas yang tengah berdiri di hadapannya. "Ngapain lo ke sini?"

"Menyelesaikan apa yang belum terselesaikan,"

"Udah gue bilang, jangan ikut campur,"

"Terlalu banyak korban, bahkan seorang guru, kalian bakar hidup-hidup, secara ngga langsung gue udah terlibat dalam masalah ini, salahnya gue tetep diem padahal gue tahu siapa yang pantas berada di sel penjara itu," papar Lucas.

"Ngga usah belaga jadi Pahlawan!" cetus Gara yang sedari tadi diam. "Sekarang mau kau apa?"

"Lo!" sigap Lucas.

"Kau mau saya?" tanya Gara menunjuk dirinya sendiri. "Ambil!" Gara mendorong meja di depannya dan langsung menyambar kerah baju Lucas.

"Ga lepasin dia." pinta Arga yang mulai panik.

Ia tahu bagaimana kembarannya jika sudah marah, sebaliknya ia juga tak ingin Lucas terluka, bagaimanapun ia telah berhutang nyawa padanya.

Ia ingat betul, Lucas telah menolongnya dari kejaran seorang preman yang hampir menusukan belati padanya.

"Psikopat kaya lo ngga pantes keluyuran." Lucas menampis tangan Gara yang sedari tadi mencengkramnya. "Kebun binatang, tempat yang cocok untuk manusia seperti lo!"

Bug!

Satu pukulan berhasil mendarat di pipi Lucas, bahkan membuatnya terhuyung ke belakang.

"Gara Stop!" teriak Arga mencoba menahan Gara yang semakin ganas memukuli Lucas.

"Lucas gue mohon sama lu, cepet pergi!" perintahnya melihat Lucas yang mulai babak belur.

Lucas berusaha bangkit, ia terkekeh memegangi pipinya. "Gue bakal pergi, tapi ngga sendirian."

Setelah akhir kalimatnya, tiba-tiba Mohan muncul bersama beberapa Polisi lainya.

"Jadi kau pelakunya?" tatap Mohan pada Gara yang tengah bersiul santai seakan tak terjadi apa-apa.

15 menit lalu Lucas telah menelponya dan menyuruhnya untuk datang di kediaman Keluarga Alexa. Yang tak lain Ayah kedua pria kembar itu.

"Ngga! bukan dia. Gue pelaku yang sebenarnya, jadi tolong jangan tangkap dia." cegat Arga menyerahkan diri.

Lucas yang mendengar pernyataan Arga mengerutkan keningnya, ia sendiri tahu bahwa Gara lah pelaku sebenarnya. "Jangan tutupin kejahatan dia!" tunjuknya pada Gara.

"Lo ngga tau apa-apa, jadi gue mohon lo diem," pinta Arga yang kemudian beralih menatap Mohan. "Saya dalang dibalik semua ini, jadi tangkap saya." tuturnya menyerahkan kedua tangannya untuk diborgol.

Gara yang sedari tadi menyimak tak beraksi sama sekali, justru ia mengambil segelas wine untuk ditawarkan pada beberapa Polisi.

Melihat tak ada bukti bahwa Gara pelakunya, Mohan akhirnya menangkap Arga yang sudah menyerahkan diri.

Sementara Kenzio telah bebas atas tuduhan bahwa ia yang menembak Arjuna. Kini Namanya bersih dari daftar Kepolisian.

Entah harus senang atau bersedih, Lucas hanya bisa melamun tentang apa yang terjadi. Di dalam mobil ia menatap kosong jalanan di depannya, sungguh batinya merasa gelisah.
Entah apa sebabnya.

Winner Over You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang