13. Runtuh

603 132 32
                                    


Di saat kamu kehilangan sahabat, di situ juga kamu kehilangan tempat bersandar

*
*
*

Happy Reading

***

"Kita mau kemana si?" tanya Daffa dengan sisa kantuknya.

Ta ada yang menjawab,
hanya ada kebisingan suara klakson di jalan. Kenzio yang bingung dengan tingkah Arjuna yang mendadak ingin menemui Santoso. Dan Arjuna yang lebih memilih fokus menyetir.

"Oh mau ke Restoran," ucapnya menjawab pertanyaanya sendiri.

"Kebetulan banget gue laper nih."

"Eh tapi duit gue ketinggalan, gue ngutang ke lu ya Ken."

Melihat Kenzio yang menoleh padanya, Daffa mengingat kira-kira apa yang ia ucap hingga membuat sang beruang kutub meliriknya tajam.

"Ehm maksud gue Utang bukan ngutang," jelas Daffa sotoy.

"Bisa diem ga!" perintah Kenzio.

"Kalo iya lu mau ngasih apa, kalo ngga lu bakal ngapain."

Kenzio menelan salivanya dengan susah payah, seharusnya ia tidak mengeluarkan sepatah kata apa pun untuk meladeni Daffa.

"Nih Daff buat lo." Arjuna melempar bingkisan snack yang baru ia beli ketika mengambil mobilnya. Dia tahu benar bagaimana membuat Daffa diam, meskipun hanya sementara, Ya Sementara.

"Wuihhhh banyak banget," sambut Daffa girang dengan mengeluarkan satu persatu snak dari kreseknya.

"Ada rasa Original, Jagung bakar, Barbeque, rumput la..." ocehannya terhenti tatkala melihat salah satu rasa yang belum pernah ia lihat sebelumnya.

"Rasa Kenangan Mantan," gumamnya membaca snack terakhir yang ia keluarkan.

"Kira-kira gimana ya rasanya," ucap pria itu yang nampak berfikir keras. "Btw, di sini yang udah punya mantan cuma lo doang ya Ken, jadi gue mau nanya, kira-kira rasa kenangan mantan tuh kek apa si?"

Kali ini tidak, Kenzio tidak akan mengucapkan kalimat, kata, bahkan satu huruf sekalipun untuk menjawab pertanyaan Daffa.

"Tinggal buka aja apa susahnya Daff?" tawar Arjuna berusaha sabar.

"Gini loh Jun, masalahnya gue pengin nanya dalam kehidupan nyata gimana rasanya kenangan mantan, secara gue kan cowo setianya Nayla," ucapnya dengan bangga.

Bisa di bilang suatu keajaiban, Nayla masih bertahan dengan Daffa sampai sekarang ini. Benar memang, Cinta membutakan segalanya.

"Nah kalo lu banyak cewe cuma jadi pajangan doang ngga lu pacarin," lanjutnya menyindir Arjuna.

"Jadi gimana rasa kenangan lu sama Violin Ken?" tanyanya pada Kenzio.

Ada rasa sesak yang Arjuna rasakan ketika mendengar nama Violin bersanding dengan Kenzio.
Sungguh ia telah memendam rasanya sejak dulu hingga saat ini.

Itulah Alasan kenapa dirinya tidak mau memacari siapapun yang dekat dengannya. Karna di hatinya hanya ada nama Violin Natasya. Hanya dia.

"Gue rasa bener kata orang-orang, Kenzio budeg," cetus Daffa pelan.

Bukanya menoleh pada pria yang tengah menyindirnya, justru Kenzio menatap Arjuna yang tiba-tiba mengerem mobilnya secara mendadak.

"Loh mana Restaurantnya," celetuk Daffa melirik jalan di balik jendela kaca mobil.

Winner Over You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang