2. Panah Misterius

874 261 42
                                    

Seorang yang mencintaimu karna fisik, akan meninggalkanmu karna fisik juga

*
*
*
Happy Reading

***

"Mana tuh anak, awas aja kalo ngga dateng," rutuk Daffa yang berada di teras rumah Kenzio, menunggu Arjuna yang berjanji akan memakai baju Doraemon.

"Hey Daf, Arjuna mana ya?" tanya Sindi yang tiba-tiba muncul.

"Ini gue juga lagi nunggu dia, katanya ada surprise buat lu."

'Kayanya Sindi belum tau, kejadian tadi pulang sekolah,' cekikik Daffa dalam hatinya.

Sindi memang tak tahu bahwa Arjuna akan bertaruh atas tragedi Andrean, pasalnya kelasnya di bawah, sedangkan letak kelas Arjuna di lantai dua.

"Tuh Pasangan ngedate lo dateng," ucap Daffa dengan seringai liciknya.

"Juna, ko penampilan lo?" Sindi ternganga tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

Arjuna menepati janjinya, ia memakai baju dengan gambar tokoh kartun dari Jepang itu, dipadukan celana jeans setengah lutut berwarna coklat muda.

"Gua bisa jelasin Ndi." Arjuna menarasikan semuanya atas kejadian siang tadi.

"Tapi gue ingin tampil perfeks Jun, gue ga bisa dansa sama lo, kalo penampilan lo aja kaya gini," kesal Sindi melihat dari bawah sampai atas penampilan Arjuna yang berakhir pergi meninggalkannya.

"Sumpah gue mau nangis," ledek Daffa memasang muka memelas.

"Bodoamat, yang penting gue masih ganteng," ucap Arjuna sembari melangkahkan kakinya dengan diikuti Daffa.

Semua yang berada di dalam pesta serentak melihat Arjuna dengan tatapan ta percaya, antara ingin tertawa dan mengagumi akan ketampananya.

"Gue kira lu becanda soal pulang sekolah tadi," ucap Kenzio menghampiri Arjuna.

"Sory Ken, kesanya gua ngeremehin pesta lo, tapi gua tetep mau bungkus makanan yang ada di sini," jelas Arjuna dengan cengiran lebarnya.

Mendengar itu Kenzio memutar bola matanya, bagaimana bisa ia mempunyai ikatan darah dengan Arjuna yang sifatnya bertolak belakang dengannya.

"Oh iya, nih kadonya." Arjuna memberi sebuah hadiah kecil kepada Kenzio dan berlalu pergi meninggalkanya.

Kenzio ternganga akan apa yang ada di tangannya, sebuah Permen karet!

***

"Urat malu lo itu emang udah putus ya Jun, Daffa agak sarap pasti ketularan lo," rutuk Nayla, Pacar Daffa.

Mereka bertiga kini duduk di salah satu Meja.

"Pacar lu lebih sarap dari gue Nayla Santiago," Balas Arjuna mengangkat dagunya, menunjuk ke arah Daffa yang tengah mengupil.

Sedangkan pria yang tengah diperhatikan tersenyum polos tanpa dosa.

Tak berselang lama mixrofon berbunyi mennyaringkan suara Kenzio mempersilahkan untuk yang datang bersama pasangannya bisa berdansa di tengah-tengah Pesta.

Sontak semuanya menuju tempat yang disediakan dengan menggandeng pasanganya masing-masing.

Terkecuali Arjuna yang kini sendiri dengan senyum kecut yang menghias sudut bibirnya. "Sad banget sih hidup lo," tegur salah satu gadis cantik yang tiba-tiba menghampirinya.

"Lo siapa?" Arjuna
menyipitkan matanya, muka yang tak asing, namun siapa.

"Tetangga lu bego!"

And Damn, ternyata gadis dingin itu, entah mengapa ia tak mengenalinya.

"Lu pake bedak berapa kilo lis? atau lu beli bedak dari kayangan mana?"

"Iya paham gua cantik kan?"

"Banget, mirip Ondel-ondel," ledeknya.

Sebenarnya Arjuna malas mengakui bahwa Alisa benar benar sangat memukau malam ini, bahkan siapapun yang melihatnya takan bisa melepas pandangannya pada gadis itu.

"Dari pada lo malu-maluin, mending lo balik terus mabar sama adik gue!"

"Bener juga kata lo."

Arjuna pun langsung memiringkan ponselnya dan login ke sebuah Aplikasi Game Online, MOBILE LEGEND.

"Gila," lirih Alisa meninggalkannya Arjuna sendiri.

Semua yang hadir berdansa mengikuti alunan musik yang sendu tak terkecuali Andrean si Cupu dan Pacar barunya.

"Oke Guys jadi kali ini gue lagi di pesta ulang tahun Kenzio Aurora, Ketua Osis kita yang katanya tampan, tapi lebih tampanan gue si kata orang rabun jauh. Eh tunggu sebentar, ko bisa bisanya ada orang ngegame di tengah-tengah pesta, berpakaian Doraemon pula," oceh Santoso yang tengah melakukan vlog.

"Abang salah alamat kali, mungkin Abang mau ke RCTI jadi Doraemon pengganti."

"Muka lo yang salah alamat Santoso," sinis Arjuna dengan tatapan tajamnya.

Suasana yang tadinya syahdu karna alunan musik, berubah menjadi mencekam ketika seorang gadis berteriak dengan kerasnya.

"Aaaaaaaaahh!" teriak Grecia, pacar kenzio.

Sebuah anak panah menancap di lenganya.

Melihat anak panah yang semakin banyak, semua orang menjerit dan berlari melindungi dirinya masing - masing.

"Eitt ngga kena, jadi anak panah jangan galak galak napa, sono balik bapa panah lu nyariin," oceh Santoso pada panah yang hampir mengenainya.

"Sarap!" caci Arjuna menarik baju Santoso agar menjauh untuk melindungi diri.

"Eh eh Jun, bentar gue mau ngerekam, Jun Junaaa!"

Arjuna tak menghiraukan racauan Santoso, ia tetap menariknya dengan susah payah,  bagaimana pun ia harus melindungi manusia gesrek yang tak punya otak.

Setelah keadaan dirasa aman, semua tamu mulai pulang ke rumahnya masing-masing, hanya ada beberapa yang masih singgah karna masih penasaran dengan apa yang terjadi

"Argh! kenapa pestanya jadi berantakan kaya gini Anjing" umpat Kenzio.

"Kayanya ada yang benci sama hubungan kita," ucap Grecia penuh selidik, terlihat jelas balutan kain kasa menyelimuti lenganya.

"Kenapa mesti anak panah, kenapa ngga pistol aja!" celetuk Santoso yang masih merekam dengan cameranya.

"Mulut lu kaya pistol bego," balas Arjuna.

"Anak Panah," lirih Kenzio yang tampaknya tengah berfikir keras.

"Lu tuh bisa ngga, vlognya ntar dulu Santoso yang budiman!" tutur Daffa geram melihat Santoso yang sedari tadi mondar-mandir.

"Eh, waktu kejadian bukanya lu ngerekam kan?" tanya Arjuna pada pria berambut ikal itu.

"Mau mandi aja gue rekam, apalagi ini kriminal bang."

"Lu ngerekam adik lu San?" tanya Daffa sembari tersenyum nakal.

"Cuma tutorial mandi, lu kira gua Youtubers 18+ apa."

"Ngga sekalian bikin konten tutorial bernafas?" tanya Arjuna menaik turunkan alisnya.

"Kalo it..." ucapan Santoso berhenti tatkala Kenzio merebut cameranya.

"Kenapa jadi ngomongin konten si," sinis Kenzio geram yang kemudian memutar vidio ketika kejadian.

"Hah cewe! gila ini gila! gue kira Arjuna dari Mahabarata yang turun ke Bumi, buat perang ngrebutin Baksonya Mba Yuni," oceh Santoso.

Semuanya penasaran, siapa gadis di balik topeng itu.

Di Vidio jelas memperlihatkan seorang gadis memakai gaun hitam dengan wajah yang tertutup oleh topeng sedang berdiri di lantai dua rumah Kenzio.

"Apa lo yang ngelakuin ini," selidik Kenzio menduga seseorang di dalam pikirannya.

Winner Over You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang