51. End

344 92 8
                                    

You are mine, you are for me, you are everything to me.

**
Backsound

Line without a hook ♪

*
*
Happy Reading

***

Hembusan anila yang menerpa membuat Arjuna tenggelam dalam sapanya, terangnya bulan yang bersinar sendirian itu seolah tengah menyindirnya, sendiri tetap bercahaya, berbanding terbalik dengannya yang merasa gelap atas kesendiriannya.

Apa yang kurang? bukankah ia sudah mendapatkan apa yang ia mau?

Gadis kecil yang dulu mengisi hari-harinya bukankah sudah kembali? menjalani hidup bersamanya.

Lalu mengapa hatinya merasakan sesuatu yang aneh? mengapa hatinya merasa sunyi?

Seorang Adik yang selama ini ia cari? bukankah sudah dalam genggamannya? bahkan dirinya pun dikelilingi oleh orang-orang baik yang selama ini selalu ada denganya.

Lantas kenapa? mengapa perasaannya menjadi tak tenang seperti ini? bukankah seharusnya ia bahagia? namun mengapa hanya gelisah yang ia rasa.

Ia menarik napasnya dalam, memejamkan matanya sejenak, barangkali dirinyalah yang tak pandai bersyukur atas apa yang dimilikinya saat ini.

"Apa yang ngebuat seorang Arjuna menjadi penikmat rembulan?"

Arjuna bergeming, tanpa menoleh pun ia sudah tahu siapa pemilik suara itu. Sahabatnya, Daffa Sidart William, Andrean yang juga datang bersamanya lebih memilih diam seperti yang ia lakukan saat ini.

Melihat Arjuna dan anak buahnya itu tengah mendongak menikmati sang candra yang bercahaya, ia ikut melakukannya sekejap, lalu kembali menatap kedua temannya.

"Ngga nyangka ya, setelah apa yang kita laluin akhirnya kita sampai di titik ini," ucapnya memecah keheningan.

"Sebuah masa di mana kita belajar banyak hal di dalamnya."

"Bukanya sekarang kita menang Jun? lantas kenapa kita bertingkah seolah-olah kita yang kalah?"

Semburat tipis itu terukir indah pada sudut bibir Arjuna. "Adakalanya kemenangan bukan hanya dirayakan, tapi direnungkan."

Begitu dalamnya kalimat yang Arjuna lontarkan, membuat Daffa mengedipkan matanya berulangkali karena tak paham. "Apa yang ingin lu lakuin selanjutnya?"

"Berdamai dengan keadaan," balas Arjuna.

Daffa mengangguk mengiyakan, hatinya sedikit lega mendapat Arjuna mengakhiri semuanya tanpa ada satu nyawa pun yang melayang.

Namun ada hal yang harus ia ceritakan pada Pria itu, yang mungkin akan membuatnya patah lebih dalam lagi, tentang Gadis yang Arjuna cintai, Alisa Danuarta.

"Malem ini Alisa tunangan sama Devan," tuturnya menunjukan layar ponselnya yang berisikan foto sepasang manusia yang saling bertukar cincin untuk mengikat satu sama lain.

Senyum tipis itu kian memudar tatkala Arjuna melihat apa yang Daffa tunjukan. 'Mine' sebuah caption yang Alisa tulis pada postingannya.

Sungguh? apa dirinya tak salah lihat? Alisa bertunangan? secepat ini? mengapa dua sejoli itu seolah-olah ingin dunia tahu bahwa mereka saling mencintai? apa Alisa tak mengetahui jika ia pun mencintainya?

"Gue tahu apa yang lu rasain Jun, sakit kan? tapi lu harus tahu ini, supaya hati lu ngga banyak berharap sama seorang pengkhianat." Daffa melirik Andrean sekilas, berniat menyindirnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 04, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Winner Over You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang