18. Terlelap

358 107 13
                                    

"Gue emang Playboy, tapi menikung bukan tabiat gue!"

-Arjuna

*
*
*

Happy Reading

"Ada siapa di dalam?" tanya Arjuna gelisah.

"Kenapa? lo takut?" desis Arga dengan sudut bibir yang melengkung ke atas.

Arjuna tak menggubris lawan bicaranya, saat ini ia hanya ingin menerobos masuk ke dalam bangunan tua itu, melihat siapa dan apa yang terjadi. Takut akan kedua sahabatnya berada di dalam ia segera lari tergesa-gesa meninggalkan Arga yang tengah tersenyum miring.

"Berhenti di situ! gue pastiin kedua kacung lo itu ngga terluka! Belum lebih tepatnya." cegat Arga yang sudah menerawang apa yang tengah Arjuna pikirkan.

Hingga akhirnya Arjuna berbalik, menatap lawannya dan semakin mendekat tanpa rasa takut. "Apa masalah lo? Jadi selama ini lo adalah dalang di balik semua ini Arga?" tanyanya sinis.

"Dan lo wayangnya." timpal Arga menahan nada suaranya.

"Masalah lo cuma sama gue! Kenapa lo bawa-bawa mereka semua?"

"Ck, Pecundang!"

"Apa maksud lo?"

"Wanita yang kalian tabrak itu Nyokap gue Arjuna!" teriaknya yang mulai emosi ketika mengingat tragedi 3 tahun lalu. "Bahkan kalian ngga jauh berbeda dari seorang penakut, pengecut, pembunuh!"

Deg! Jantung Arjuna berpacu lebih cepat mendengar perkataan yang terus terngiang-ngiang dalam daun telinganya. Itu berarti Arga memiliki hubungan dengan wanita bulan sabit itu.

"Orang ngga punya hati kaya lo, ngga akan pernah tau rasanya kehilangan." ucap Arga dengan getirnya.

"Gue berusaha nyari keluarga kor ...."

"Bulshit!" sentak Arga mengepalkan kedua tangannya. "Pertama Nyokap gue, kedua Vina, cewe yang udah lo buat gila! cukup, kali ini lo harus bayar ini semua." saat suaranya semakin memelan, Arga menodongkan sebilah pisau ke depan Arjuna.

Sedangkan Arjuna sendiri tak gentar saat sebilah pisau tepat berada di dadanya, selangkah pun ia tak berniat untuk mundur. "Ck, lemah."

Mendengar sindiran lawannya, Arga melempar pisau itu ke tanah. "Gue ngga butuh pisau untuk ngehabisin lu Arjuna!" ucapnya yang langsung memberikan satu pukulan pada wajah Arjuna.

Arjuna memegangi pipinya yang terasa panas karna luka memarnya barusan, ia masih membiarkan Arga meluapkan semua emosinya.
Pun ia tak akan mati hanya karna sebuah pukulan.

"Untuk Nyokap gue," ucap Arga dengan nafas memburu dan melayangkan satu pukulan untuk yang kedua kalinya. "Untuk Vina!"

Arjuna menampis tangan Arga ketika pukulan ketiga hampir mendarat di dadanya, cukup! kali ini ia tak akan diam lagi. Bagaimanapun ia tidak sepenuhnya salah. Yang terjadi pada Wanita yang notabene ibu dari Arga adalah kecelakaan. Dan lagi, ia hanya penumpang.

Untuk yang menimpa Vina sama sekali bukan kesalahanya. Semua adalah salah paham!

Flashback On

"Hai!" sapa seorang gadis yang tengah berdiri di depan toko buku menunggu hujan reda.

Arjuna yang tengah merapikan rambutnya akibat kehujanan menengok gadis yang mengucapkan kata 'Hai' padanya.

Belum sempat ia membalas, gadis itu terlihat membuka mulut untuk melanjutkan kalimat apa yang akan dilontarkannya. "Lu Cowo yang waktu itu nyuri buah mangga di sekolah gue kan?"

Winner Over You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang