Part 8. Tersesat

1.1K 85 20
                                    

Bila dirimu tengah emosi maka diamlah sejenak jangan bicara jangan bertindak, karena sejatinya dirimu tengah dikuasai oleh emosimu. Percayalah kau 'kan kehilangan banyak hal hanya karena emosimu
-Most Wanted vs Nerd Girl-

***

Cowok berhazel elang menatap tajam ke arah Ratu seolah dirinya hendak memangsa gadis di hadapannya hidup-hidup. Wajahnya kian memerah diikuti uratnya yang menegang dan wajah memerah.

Ratu benar-benar ketakutan, sedari tadi dirinya mengigit bibir bawahnya sembari meremas kuat rok hingga kusut. Baru pertama kali dalam sejarahnya, ia diteriaki oleh seniornya.

"K-kak, maaf tadi Ratu gak sengaja ngerusak almamater Kak Raja," sahutnya terbata-bata masih sembari meremas roknya.

Raja semakin dibuat kesal karenanya. Almamater yang biasa membalut tubuhnya sudah ternodai cat berwarna hitam pekat hingga separuh bagian bawahnya menjadi berwarna hitam. Entah cat itu berasal dari mana.

"Makanya jalan pakai mata! Gak cuma asal jalan, gua pasti dihukum kalau gua gak pakai ini. Dan ini semua karena lo, cewek ceroboh, bodoh, nyusahin!" makinya tegas.

Raja melempar almamaternya ke arah gadis itu cepat, membiarkan gadis itu semakin ketakutan akan kemarahannya. "Sekarang lo harus tanggung jawab! Lo harus ganti almamater gua, apa pun caranya dan lo harus terima hukuman gua detik ini juga! Lo paham!?" sungutnya.

"P-paham, Kak," cicitnya menahan isakan.

Raja menyeret paksa gadis berkacamata bulat itu menuju hutan yang lebat. Ratu hanya diam mengikuti langkah cepat senior yang masih tersulut emosi, tubuh mungilnya kian bergetar menyadari ke mana arah yang hendak Raja tuju.

Di bibir hutan yang lebat dan gelap, di sinilah keduanya berada. Raja melepas gengamannya dan mendorong Ratu bermaksud agar Ratu segera masuk ke dalam hutan menembus kegelapan.

"Sekarang, lo harus masuk ke sana dan cari kayu bakar! Gua gak peduli lo takut atau apa, ini hukuman buat lo!" perintahnya.

"Kalau lo gak bisa bawa kayu dari dalam sana jangan harap lo keluar dari hutan itu dan taruh kayu bakarnya di sini!" tegas Raja dengan penuh emosinya.

Ratu mengangguk paham, perlahan ia berjalan menerobos hutan yang lebat berbekalkan senter yang sempat dibawa oleh Raja. Raja mengawasi Ratu agar gadis itu benar-benar melaksanakan apa perintahnya bukan pergi menghilang ditelan sang doi.

Setelah merasa gadis itu sudah masuk ke dalam lebatnya hutan, Raja bergegas meninggalkan lokasi dan kembali berkumpul dengan senior yang lain tanpa mengenalan almamaternya.

Di lain sisi, Ratu semakin melajukan langkahnya, pasang hazel cantiknya mencari ranting kering untuk ia jadikan kayu bakar. Ia terus meraih ranting demi ranting hingga dirinya justru semakin dalam memasuki hutan.

Pandangannya menyapu ke sekeliling, merasa takut mendengar suara tidak jelas dari sudut mana pun seakan-akan ia terkepung di sana. Ia berlari tidak tentu arah, ia mencoba mengingat arah di mana tadi ia datang, namun nihil. Ia justru semakin dalam memasuki hutan dan hanya berputar-putar tak tentu arah di sana.

Gadis itu mencoba menenangkan diri meskipun usahanya selalu gagal. Auman suara serigala selalu terdengar jelas di telinganya, samar-samar ia mendengar suara burung hantu yang terdengar menyeramkan di telinga.

Gadis itu mengigit bibir bawahnya, menahan isak tangisnya. Senter yang menemani setiap langkahnya mulai meredup hingga akhirnya tidak lagi memancarkan cahaya sedikit pun.

Pancaran rembulan pun tidak mampu menembus ke dalam hutan karena lebatnya pepohonan di sana, membuat suasana semakin terasa begitu mencekam.

Dalam kegelapan Ratu terus berdoa sembari memanggil-manggil nama Raja, berharap Raja mendengarnya meskipun rasanya mustahil. Ia yakin dirinya semakin jauh terperosok ke dalam hutan yang begitu menakutkan.

[✔️] Most Wanted vs Nerd Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang