Ingin rasanya merasakan amnesia 'tuk melupakan ingatan pahit dalam benak, namun hati ini tak rela menyakiti hati orang-orang tersayang
-Most Wanted vs Nerd Girl-***
Pagi begitu cerah, sang mentari seolah menyapa orang-orang yang bersemangat menjalani hari. Udara pun terasa lebih segar dari biasanya, namun tidak bagi Ratu. Ratu kini terus menunduk merasa amat malu dengan keadaannya saat ini.
Ya, bagaimana tidak? Dirinya kini tengah berada di tengah-tengah antara Raja dan Liam, juga Nathalie yang berada di belakang Ratu. Tak hanya mereka, bahkan seluruh genk Raja turut berjalan di belakang Ratu memenuhi koridor. Sontak beberapa siswa yang berdiri di koridor menepikan tubuhnya, memberikan jalan untuk penguasa sekolah.
Raja beserta geng Raja terus melangkah dengan gaya santainya, sedangkan Ratu hanya berjalan dengan menatap sepatu hitam bercorak putih di tepinya.
"Angkat pandangan lo! Kalau jalan itu natap lurus, harus berwibawa!" protes Raja.
Perlahan Ratu mengangkat dagunya ragu. "R-Ratu malu, Kak. K-Kakak berlebihan banget, R-Ratu bisa ke kelas sendiri kok. A-ajak teman-teman Kakak pergi, ya? R-Ratu gak mau dilihatin sama mereka," cicitnya.
Raja menghentikan langkahnya diikuti pula oleh prajurit lainnya, bercanda. Sontak, genk Raja turut menghentikan langkahnya serempak memperhatikan Raja yang kini menelungkupkan kedua pipi sang gadis dengan kedua tangan kekarnya.
"Dengarin gua, ini semua demi kebaikan lo. Gua gak mau kehilangan lo lagi, cukup kemarin lo terluka dan kali ini gua gak akan pernah biarin lo terluka walaupun cuma segores. Lo paham?" tutur Raja terdengar lembut di telinga.
Nathalie kini mengigit pipi dalamnya sembari mencakar lengan Liam, rasanya ia baper dengan sahabat yang terkenal dengan kedataran baik wajah maupun sikap. "Gue baper, kya ...!"
Liam hanya memutar malas bola matanya, terlampau sabar dengan kebiasaan Nathalie yang akan mencakar bak seekor kucing hutan. Liam menyingkirkan lengannya guna menyelamatkan keselamatan tangan putih berotot miliknya. "Gak usah nyakar gue juga, macan!"
"Ratu, gue mohon nurut aja sama Raja. Kita semua bakalan jagain lo, kita gak akan biarin lo terluka walaupun cuma goresan kecil. Siapa pun yang berani sakitin lo, kami janji pasti akan kasih pelajaran yang setimpal!" Liam menggegam tangan kanannya kemudian ia layangkan pada tangan kirinya sendiri seolah tengah membayangkan menonjok wajah seseorang.
"Termasuk lo, Ja. Lo berani sakitin Ratu, gue ambil dia dari lo. Hahaha ... canda loh, Bos," goda Liam sengaja membuat Raja terbakar api cembukor, eh, cemburu maksud Liam. "Tapi kalau serius juga gak pa-pa, sih."
"Gak!" ketus Raja menarik lengan sang gadis agar semakin dekat dengan dirinya. "Dia punya gua bukan punya orang lain!"
"E-emang kenapa, sih? K-Kak Raja k-kayaknya posesif banget sama R-Ratu. Memangnya K-Kakak beneran pacarnya Ratu, y-ya?" celetuk Ratu bingung dengan keadaanya.
Kini Nathalie menggengam kedua bahu lemah junior di hadapannya diikuti dengan senyuman manis yang Nathalie pancarkan. "Ratu, percaya sama kita. Lo itu pacarnya Raja, bahkan kalian udah hampir nikah. Tapi, karena suatu hal lo jadi gagal nikah dan semua berantakan," ungkapnya dibalas tatapan dingin oleh Raja.
Raja takut bila Ratu mengalami flashback dan kepalanya pasti akan kembali sakit seperti setiap malamnya. Jujur, dirinya kadang ingin untuk mempercepat waktu agar malam hanya datang sebentar saja.
"Nikah? B-bukannya Ratu masih SMA, ya? M-masa mau nikah? D-dan memangnya Kak Liam suka s-sama Ratu? Atau jangan-jangan s-sebenarnya Kak Liam itu pacar Ratu yang sebenarnya?" cerocos Ratu, meskipun sulit baginya untuk bicara namun kenyataanya tetap saja jiwa cerewetnya tak berkurang.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] Most Wanted vs Nerd Girl
Teen Fiction🌻 WELCOME TO MY THIRD STORY^^ 🌻 CERITA SUDAH TAMAT [✔️] 🌻 Mohon maaf untuk chapter 9-13 tidak urut dikarenakan lapak tengah error! 🌻 Don't forget for vote and comment, Guys! 🌻 If you like my story please follow me! Thank you! 🌻Semoga betah, H...