Mungkin hati dan rumah memiliki kesamaan, perlu dihancurkan terlebih dahulu sebelum akhirnya menjadi lebih kokoh nan indah
-Most Wanted vs Nerd Girl-***
Raja duduk terdiam di rooftop rumah sakit sembari menghisap nikotin dengan tatapan kosong ke arah jalanan. Pikirannya bercabang, hatinya kian meremuk dan hancur.
Liam yang mengerti lantas mendekati sahabatnya. Ia sangat tahu bagaimana rasanya melihat orang yang disayang kehilangan seluruh ingatannya. Ya, tentu dirinya pun merasakan hal serupa.
Liam masih memiliki perasaan suka untuk sang gadis yang kini masih merebahkan tubuh lemahnya di atas ranjang rumah sakit. Namun Liam tidak ingin merasa lemah karena ia harus mampu membangkitkan semangat Raja, sahabat yang juga menyukai doinya atau mungkin lebih dari itu.
Liam yakin perasaan Raja sangatlah hancur. Di matanya dapat melihat rasa kasih sayang yang begitu besar di mata Raja, mengingat keluarga sahabatnya hancur menyisakan kenangan pahit dalam benaknya.
Liam menduduki bangku di samping Raja, cowok itu masih menatap kosong ke arah jalanan tanpa menyadari kehadiran Liam. Liam mencoba berdehem menyadarkan lamunan Raja dan benar saja, Raja menoleh ke arah Liam.
Manik hazel keduanya bertemu sebelum akhirnya Raja memutuskannya sembari mendatarkan wajah pucatnya. "Apa?"
"Lo gak mau ketemu cewek lo? Dia butuh lo sekarang." Dengan hati-hati Liam bertanya takut jika Raja semakin terluka.
"Buat apa? Dia gak ingat siapa gua." Nada bicara Raja terdengar getir lantas kembali menyemburkan asap rokok ke arah lain. "Ngapain lo di sini?"
"Ja, gue tahu lo pasti terluka karena ini. Gue tahu lo hancur karena ini, 'kan? Gue juga tahu sesayang apa lo sama cewek lo. Tapi ingat pesan gue, dia butuh lo. Temui dia, Ja. Bantu dia buat bisa ngembaliin ingatannya yang udah hilang." Liam menghentikan ucapannya, ia menarik napas dalam-dalam tak ingin menangis karenanya. Akan terlihat begitu lemah jika ia menangis saat ini.
"Gue mohon sama lo, Ja. Temani dia, dukung dia, bantu dia buat bisa mengingat kembali. Gue yakin perlahan-lahan lo pasti bisa ngembaliin ingatan dia, Ja," pinta Liam, Raja sontak menoleh memicingkan mata hazelnya pada Liam.
"Lo suka cewek gua?" tebak Raja, seketika tubuh Liam mematung, namun sang empu tampak mencoba untuk rileks.
"G-gue gak suka Ratu, Ja," kilah Liam tanpa memandang hazel milik Raja.
"Gua udah tahu dari lama, tapi sorry gua gak bisa biarin dia sama lo karena gua cinta sama cewek gua," ungkap Raja. "Dia satu-satunya harapan gua. Cukup gua kehilangan Mama sama cewek gua dulu. Gua gak mau kehilangan cewek lugu itu."
"Tapi, hati gua justru hancur karena dia kehilangan ingatan. Kenapa gak gua aja? Kenapa semua harus terjadi? Kenapa!?" Raja berteriak sembari membuang puntung rokoknya sembarang.
"Lo mau dia menderita?" Mendengar pertanyaan dari Liam, Raja sontak menatap tajam ke arah Liam.
"Lo gila, hah!?" Nada Raja mulai mengegas kencang, Liam saja sempat tersentak kaget.
"Lo gak mau, 'kan? Kalau semisal lo amnesia, lo gak akan bisa mengingat cewek lo, Ja. Dia hidup seorang diri, karena lo sendiri yang misahin dia dari Papanya. Apa lo mau dia jadi gelandangan, hah!? Lo tahu diri lo kayak apa, 'kan!? Lo itu keras gak pandang bulu, mau cewek ataupun cowok gak lo peduliin. Gua yakin kalau lo yang amnesia, lo bakalan ngusir cewek lo. Dan di mana dia bakalan tinggal? Di kolong jembatan, hah!?" Liam tak lagi mampu menahan emosinya, entah mengapa Raja hanya diam tak berniat membalas ucapan Liam.
Padahal Raja tipikal orang yang tidak suka dibentak oleh siapa pun karena ia hanya suka membentak. Jika ada yang marah padanya, tentu dirinya akan memarahi balik orang tersebut. Namun hari ini terasa lain, entah mengapa Raja hanya ingin diam mendengarkan sahabat kecilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] Most Wanted vs Nerd Girl
Teen Fiction🌻 WELCOME TO MY THIRD STORY^^ 🌻 CERITA SUDAH TAMAT [✔️] 🌻 Mohon maaf untuk chapter 9-13 tidak urut dikarenakan lapak tengah error! 🌻 Don't forget for vote and comment, Guys! 🌻 If you like my story please follow me! Thank you! 🌻Semoga betah, H...