Part 19. Pacar?

808 57 33
                                    

Cobalah 'tuk mengabaikan mereka yang membicarakan hal buruk tentangmu atau sesuatu yang membuatmu terbebani, sebab itu hanya akan membuatmu semakin terpuruk. Semangat berjuang🥀
-Most Wanted vs Nerd Girl-

***

Kehidupan Ratu di sekolah masih sama seperti hari-hari sebelumnya. Dirinya selalu disambut hangat oleh cibiran tidak mengenakkan dari para penggemar Raja dan Dylan. Terutama penggemar Raja yang selalu menghujat dirinya baik melalui akun sosial media atau menyindir dengan nyinyiran pedasnya.

Ratu tetap mengabaikannya selama mereka tidak bertindak berlebihan seperti melukai dirinya. Ratu sendiri tidak mengerti mengapa justru gadis buruk rupa seperti dirinyalah yang sangat diincar oleh kedua most wanted SMA Gold Garuda.

Dirinya sempat berpikir hendak pindah ke sekolah lain, meskipun sangat sulit membujuk papanya yang begitu galak melebihi raja singa jantan. Akan tetapi pikiran itu ditepis kuat oleh Raja, entahlah apa alasan cowok itu melarang tegas dirinya untuk berpindah ke sekolah lain.

Pelajaran demi pelajaran telah Ratu lewati dengan rasa malas. Ia tidak begitu fokus pada pelajaran lantaran otaknya bercabang memikirkan tentang kehidupannya yang begitu menjengkelkan ditambah dengan Raja dan Dylan yang selalu saja berada di sampingnya, membuat dirinya semakin terancam.

"Lo kenapa, sih, dari pelajaran pertama sampai ketiga ini lo kayak gak fokus gitu? Ada masalah lagi, ya? Kemarahan Papa lo kambuh lagi, ya? Coba cerita, deh." Niara mengguncang bahu Ratu pelan membuyarkan lamunan gadis itu.

Ratu mengembuskan napas panjangnya kemudian merubah posisinya menghadap Niara. "Kalau tentang Papa, Ratu gak masalah. Ratu udah terbiasa sama Papa yang kayak gitu. Cuma ini lain, Ratu gak bisa berhenti mikirin ini," ungkapnya.

Niara tampak bingung dengan apa yang diucapkan oleh sahabatnya itu. "Emangnya ada masalah apa? Coba cerita, siapa tahu gue yang imut ini bisa nolongin lo."

"Ih, jangan terlalu percaya diri, deh. Padahal Niara jauh dari kata imut loh, hehehe ...," gurau Ratu dengan cengiran khasnya.

"Udah, jangan ngalihin topik. Lo gak pandai ngalihin topik tahu, ada apa buruan cerita. Jangan buat gue mati penasaran karena lo, deh. Gemes banget gue," lontar Niara.

"Iya, dong! Ratu kan gemesin, hehehe ...," kekeh Ratu dibalas jitakan oleh Niara tentu dengan teriakan mematikan dari gadis itu.

"BURUAN CERITA SAMA GUE JANGAN BUAT GUE PENASARAN, MISCHA!" pekik Niara tepat di telinga Ratu.

"NIARA! RATU! APA KALIAN TIDAK MEMPERHATIKAN PELAJARAN SAYA? SILAKAN KELUAR SEKARANG DAN HORMAT TIANG BENDERA SAMPAI ISTIRAHAT NANTI DAN JANGAN COBA-COBA UNTUK BERISTIRAHAT SEBELUM BEL BERBUNYI!" perintah Bu Sisil sembari berkacak pinggang.

"T-tapi, Bu-" Baru hendak membela ucapan Ratu dipotong oleh Bu Sisil, tentunya.

"Sudah, tidak ada tapi-tapian. Kalian harus melaksanakan hukuman dari saya SEKARANG! ATAU NILAI KALIAN MENJADI TARUHANNYA!" tegas Bu Sisil disertai dengan kedua tanduk berwarna merah di kepalanya. Ah, tidak itu hanya perumpamaan saja.

"B-baik, Bu. Saya permisi," cicit Ratu dan Niara bersamaan kemudian keduanya keluar kelas dengan langkah begitu cepat sebelum nilai mereka berubah menjadi telur ceplok.

Setibanya di lapangan, keduanya hormat pada tiang bendera melawan terik matahari. Sudah berulang kali Ratu mengusap keringatnya yang terus bercucuran hingga tiba-tiba dirinya dikejutkan dengan benda dingin di pipi kanannya.

Sebuah botol mineral terpampang nyata di hadapannya. Rasanya ia ingin merampas kemudian meneguknya untuk memuaskan dahaga yang ia rasakan. Namun ia menepis rencananya, ia teringat ucapan Bu Sisil jika dirinya dan Niara tidak diperbolehkan beristirahat sebelum bel surga berbunyi.

[✔️] Most Wanted vs Nerd Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang