Part 35. Harapan Raja

432 39 27
                                    

Tidak mudah bagiku 'tuk membuka hati kembali setelah hancur. Dan kini aku berhasil membuka hati yang sudah lama terkunci rapat, akankah aku akan bahagia dengan orang baru? Ataukah luka yang ada akan terbuka kembali?
-Most Wanted vs Nerd Girl-

***

"Hallo, cantik! Makin lama makin cantik aja Kesayangan gue," goda seseorang.

"Ih, Kakak lagi. Mending Kakak pergi aja, deh. Ratu mau makan nanti selera makan Ratu menghilang gara-gara Kakak," usirnya.

"Padahal gue ganteng banget loh. Lebih ganteng daripada cowok lo, hahaha ...." Tawanya sembari merapihkan rambut dengan jari-jari kekarnya.

Bugh!

Dylan tersungkur mencium lantai sembari memegangi perutnya yang terasa sakit. Ia lantas bangkit dan memukul balik cowok di hadapannya. "Apa mau lo, hah!?" murkanya.

"Lo harus jauhin dia!" ketusnya dengan wajah begitu menyeramkan. "Atau terima akibatnya!"

"Lo cuma pacarnya jangan belagu, gue calon suaminya dia. Gue lebih berhak buat dia!" sarkas Dylan mendorong bahu Raja dengan kerasnya.

Raja kembali melayangkan pukulannya, tidak lagi mengenai perut Dylan melainkan sudut bibir Dylan hingga mengeluarkan darah segar di sana. Dylan kembali tersungkur karenanya, ia mengusap darah segar dengan jempol kekarnya.

"Jangan main-main sama gua! Dan jangan berharap lo bisa jadi suaminya, karena yang bisa miliki dia itu cuma gua!" tegas Raja sembari menggandeng Ratu meninggalkan lokasi.

Rubuh Ratu bergetar karenanya, jujur ia paling takut menatap seseorang bertengkar apalagi seperti tadi. Untuk berjalan saja rasanya agak sukar hingga akhirnya Raja membopong tubuhnya. "K-Kak Raja ngapain gendong Ratu? Ratu belum pingsan, Kak," lirihnya.

"Emang lo mau pingsan?" Raja terus membopong sang gadis menuju taman belakang agar Ratu bisa tenang kembali seperti sebelumnya.

"Kayaknya iya, deh. Boleh, 'kan, kalau Ratu pingsan sekarang?" Dengan polosnya Ratu justru meminta izin kepada Raja bahwa dirinya hendak pingsan.

Raja hanya mengangguk kemudian memutar bola mata elangnya. Bagaimana bisa ada makhluk aneh seperti Ratu di dunia ini. Hendak pingsan pun meminta izin terlebih dahulu.

Dan benar saja, gadis dalam gendongannya kini tidak sadarkan diri. Tubuhnya kian melemas, Raja hanya mengangkat senyum kecil sembari terus menembus keramaian siswa di sepanjang koridor.

Ia mengabaikan kaum hawa yang terus memberikan cibiran kepada Ratu dan sesekali histeris menatap wajah tampannya. Terlebih rambut Raja sedikit berantakan, gadis mana yang tidak leleh menatap dirinya.

Raja lebih memilih memasang wajah datar, itulah yang sangat ia benci. Mereka begitu menyukai dirinya karena wajahnya yang begitu tampan melewati kadar normal, berbeda halnya dengan Ratu. Ratu justru mengatakan bahwa wajah Raja begitu menyeramkan.

Raja menidurkan sang gadis pada bangku taman lalu meletakkan kepala Ratu pada pahanya. Dengan lembut ia membelai rambut panjang sang gadis.

Dalam diam ia mengagumi betapa kuatnya mental sang gadis. Lahir dengan keluarga yang kurang harmonis, sedari kecil tinggal bersama dengan seorang Ayah yang bahkan membencinya, kekerasan sudah bagaikan makanan sehari-hari.

Meskipun begitu kedua lengan Ratu tetaplah mulus tanpa goresan benda tajam walaupun memang beberapa di antaranya memar serta ada bekas terbakar dan Raja yakin itu ulah Ervan-Papa Ratu.

Rambut sang gadis juga panjang dan rapi tidak seperti gadis lain yang mungkin akan menyayat lengan serta memotong rambutnya karena rasa depresi. Tidak masalah jika memotong rambut, namun janganlah menyayat lengan atau bagian tubuh yang lain.

[✔️] Most Wanted vs Nerd Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang