Part 30. Kamu Demam

757 40 20
                                    

Bila suhu tubuh meninggi bisa diobati, namun bila ego sudah meninggi terasa sukar 'tuk diobati
-Most Wanted vs Nerd Girl-

***

Raja mendudukkan Ratu di kursi depan samping kemudi mobilnya dengan kasar tentunya. Ratu hanya diam meremas kuat rok hingga begitu kusut, terlebih saat Raja sudah duduk di sebelahnya.

Raja yang menyadari itu lantas menarik paksa tangan kanan Ratu lalu menggangamnya dengan tangan kiri. "Gua udah bilang sama lo, jangan pernah remas rok lo kayak gitu. Kusut, gak enak dilihat!" ketusnya.

"Kalau gak enak dilihat yaudah gak usah dilihatin. Gitu aja repot!" protes Ratu.

"Bagus, sekarang lo udah berani sama gua." Sudut bibir kanan Raja terangkat membentuk senyum miring membuat Ratu kembali merasa ketakutan.

Raja lantas melepas sabuk yang ia kenakan lalu kembali menggengam erat tangan kiri Ratu. Ratu hanya terdiam menatap aksi yang senior yang membuatnya bingung terlebih Raja justru mengikat genggaman mereka dengan sabuk hitamnya.

"Kak! Kakak kenapa ngikat tangan kita pakai sabuk? Terus cara Kakak nyetir gimana?" Ratu berusaha untuk melepaskannya, namun dirinya justru mendapat tatapan tajam dari sang empu.

"Gua paling gak suka lihat ada orang yang pakai pakaian kusut kayak lo. Lo itu cewek, jaga kerapian dan kebersihan diri lo!" ketusnya.

"Tapi gak usah diikat kayak gini, dong! Terus kakak nyetirnya mau gimana? Emang Kakak bisa nyetir pakai tangan satu?" tanya Ratu dengan nada pelan.

Raja menghidupkan mesin mobilnya tanpa menghiraukan pertanyaan Ratu. Ia menyetir dengan kedua tangannya dengan tangan kiri yang menempel dengan Ratu. Terpaksa Ratu hanya mengembuskan napasnya sembari melemaskan tangan kanannya mengikuti pergerakan dari tangan kiri Raja.

"Suka-suka hati Kak Raja aja, deh," gumamnya.

Ratu merasa matanya terasa berat, rasa kantuknya mulai menyerang. Ditambah lagi suasana hening di antara keduanya membuat rasa kantuk Ratu kian bertambah.

Perlahan matanya menutup hingga akhirnya ia terlelap dalam tidurnya. Kecepatan Raja mulai melambat usai menyadari sang gadis sudah tertidur begitu pulasnya.

Ia meletakkan tangan kirinya yang masih menggengam tangan kanan Ratu dengan begitu pelan agar tidak membangunkan sang gadis. Raja lalu menyetir hanya dengan satu tangan, yakni tangan kanannya saja.

Sesekali Raja melirik ke arah Ratu yang tertidur begitu pulasnya. Dengkuran halus terdengar di telinga Raja membuat senyumnya tercetak tipis di wajah datarnya. "Nama lo indah, tapi sayang nasib lo gak seindah nama lo. Maaf, gua cuma berniat bebasin lo dari Papa lo aja. Lo gak pantas dapat perlakuan sekasar itu."

"Maaf, gua gak bisa bersikap manis sama lo. Gua tahu lo menderita sama gua, tapi gua gak rela kalau lo jatuh ke tangan cowok lain. Apa pun yang terjadi lo milik gua untuk selamanya," lanjutnya kembali fokus menyetir.

Sekitar lima belas menit kemudian akhirnya keduanya sampai di rumah megah milik Raja. Perlahan ia melepas sabuk yang mengikat tangan keduanya, Ratu masih terlelap dalam tidurnya bahkan ia tidak bergerak walau hanya sedikit.

Raja keluar dari mobilnya lalu ia membopong tubuh Ratu. Raja mencoba memegang dahi Ratu yang rupanya terasa lebih hangat dari suhu normal. Ia lantas membawanya ke dalam kamar, ia mengompres Ratu dengan handuk kecil.

Entah mengapa Raja merasa begitu khawatir menatap kondisi Ratu yang kian memburuk. Suhu Ratu justru kian meninggi disusul dengan gumaman kecil dari mulut sang gadis.

"Papa ... Ratu kangen Papa," lirihnya.

Rahang Raja mengeras dengan mata yang begitu tajam. Sesayang itukah Ratu kepada Sang Papa? Padahal Ervan selalu memperlakukan Ratu dengan begitu kejamnya. Akan tetapi lihatlah Ratu! Dirinya justru begitu merindukan lelaki iblis bahkan hingga dirinya demam.

[✔️] Most Wanted vs Nerd Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang