Zaman memang semakin modern, namun jangan lunturkan etika sopan santun dengan tidak melupakan kata tolong, maaf, dan terima kasih
-Most Wanted vs Nerd Girl-***
Ratu terus berlari hingga kini hanya tersisa lima putaran lagi. Ratu kembali terhenti, ia benar-benar merasa letih. Kepalanya mulai terasa berat. Raja terus berteriak. Namun, suara Raja hanya terdengar samar. Pandangannya mulai membuyar, tubuhnya mulai terhuyung, pandangannya pun menggelap-Ratu jatuh pingsan.
"Dia pingsan!"
Raja berlari ke arah Ratu lalu membopongnya ke UKS. Membaringkan tubuh Ratu ke atas kasur UKS. Sekilas Raja melirik ke arah Ratu yang berwajah pucat. "Panggil PMR," perintah Raja.
Liam dan Nathalie yang berada di sana lalu bergerak memanggil anak-anak PMR. Raja sempat melirik ke wajah polos milik Ratu yang tampak pucat. Ia lalu berbalik hendak kembali ke lapangan.
Langkah lebar Raja terhenti. "Jangan ada bilang gua yang bawa!"
Nathalie mengangguk paham. Ia sangat hafal tentang Raja. Namun, itu kali pertama Raja mau menolong seorang gadis yang tak ia kenal. Bahkan Raja sangat anti dengan seorang gadis.
Disentuh saja ia pasti akan menatapnya sinis. Parahnya ia akan menepisnya kasar atau mengatainya dengan perkataannya yang begitu pedas-sepedas sambal matah.
Sebelumnya Raja selalu menyuruh senior lain untuk membawa para junior yang sakit, namun hari ini? Justru ia sendiri yang membopong dengan tangan kekarnya.
"Lo beruntung," lirih Nathalie menatap Ratu yang juga belum sadar.
"Kak, tubuhnya mulai panas, kayaknya dia demam," kata Annisa-salah satu anak PMR di SMA Gold Garuda ini.
Nathalie memegang jidat dan pipi kanan Ratu dan benar saja. Suhu tubuh Ratu meninggi, wajahnya semakin terlihat pucat. "Obat penurun panas ada gak?"
"Ada, Kak. Sebentar gue ambilin dulu, ya?" Gadis bernama Annisa itu lantas meraih kotak obat dan mencari obat penurun panas di sana.
"Ini."
Nathalie menepuk-nepuk pipi Ratu dengan tangannya berusaha membangunkannya. "Dek, bangun. Minum obat dulu."
Mata Ratu mulai terbuka. Ia memegangi kepalanya yang terasa berat. "Maaf, Kak. Ratu gak suka minum obat dan juga Ratu belum sarapan."
"Lo kenapa gak sarapan, sih? Udah tahu ada MOS nekat amat lo," omel Nathalie.
Ratu hanya terdiam menatap lantai. Kedua jari telunjuknya saling bertemu. Semua yang berada di dalam UKS terkekeh geli menatap Ratu yang tampak sangat kekanak-kanakan.
"Woi, Liam! Ambilin dia makan kek malah diam aja di situ. Pantesan gak punya pacar, peka aja enggak!" cerocos Nathalie menyemprot Liam dengan segala omelannya.
Kak Nathalie cerewet banget, ya, tapi cantik banget. Ratu suka, batin Ratu.
"Iya, bawel lo. Pantas gak bisa dapatin si R. Kasihan ditolak," ejek Liam lalu keluar dari UKS dengan langkah lebarnya.
"Kak?" panggil Ratu lirih nyaris tak terdengar.
Nathalie menoleh dan mendekat ke arah Ratu yang tengah menatapnya sendu. "Iya?"
"Maafin Ratu, ya? Ratu udah terlambat dan malah repotin Kakak. Ratu tadi udah usaha tepat waktu tapi, tetap aja terlambat. Maafin Ratu, ya?" Mendengar itu Nathalie terkekeh geli. Benar-benar gadis yang polos.
"Lo kayak anak TK aja, sih. Gue gak masalahin itu kok. Raja emang kayak gitu orangnya, dia terlalu disiplin," lontar Nathalie. "Jadi, sabar aja pokoknya sama dia."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] Most Wanted vs Nerd Girl
Teen Fiction🌻 WELCOME TO MY THIRD STORY^^ 🌻 CERITA SUDAH TAMAT [✔️] 🌻 Mohon maaf untuk chapter 9-13 tidak urut dikarenakan lapak tengah error! 🌻 Don't forget for vote and comment, Guys! 🌻 If you like my story please follow me! Thank you! 🌻Semoga betah, H...