Ingatlah, orang hebat tidak menyombongkan apa yang ia kuasai melainkan mengasah kemampuannya untuk meraih hasil terbaik. Dan terkadang orang yang merendahkan justru lebih rendah daripada orang yang direndahkan
-Most Wanted vs Nerd Girl-***
Raja tampak menatap Ratu yang begitu sibuk menyisir rambut panjangnya, entah apa yang sedang Raja pikirkannya. Sang empu lantas menoleh menatap bingung ke arah Raja.
"Kakak kenapa natap Ratu kayak gitu, sih? Ada yang salah sama Ratu, ya?" tanya Ratu menoleh ke arah Raja masih sembari menyisir rambut panjangnya.
"Gak pa-pa. Buruan, gua tunggu di depan rumah. Lima menit harus udah siap atau lo bakalan gua tinggal," cakap Raja melangkah meninggalkan Ratu seorang diri.
Ratu yang mendengar itu lantas bergegas bersiap sebelum Raja meninggalkannya seorang diri di rumah seluas istana tersebut. Ia meraih buku kecil di atas meja di mana ia menuliskan seluruh pertanyannya di sana, bertujuan agar ia tidak melupakan satu pertanyaan pun untuk Raja nanti.
"KAKAK! TUNGGUIN RATU, DONG! MASA TEGA BANGET NINGGALIN RATU, RATU CUMA TELAT SATU MENIT DOANG!" pekik Ratu sembari berlari ke arah Raja yang bersiap ke luar dari gerbang.
Raja menghentikan mobilnya membiarkan sang gadis untuk memasuki mobilnya. Ia kembali melajukan mobilnya menuju jalan yang asing bagi Ratu karena memang, Raja tidak membiarkan sang gadis untuk berpergian tanpa dirinya.
''Gua tahu jalan ini asing bagi lo yang anak rumahan," lontar Raja.
"Ratu jadi anak rumahan juga karena Papa dan Kak Raja," gerutu Ratu dengan suara kecil, namun sepertinya Raja masih mampu mendengarkannya.
Setidaknya gua gak sekasar Papa lo karena sejatinya gua suka sama lo, tapi gua gak punya jiwa romantis, papar Raja dalam hatinya.
Secepat ini perasaan gua tumbuh cuma karena cewek lugu kayak lo, sambung Raja membatin.
Ratu meraih buku kecil yang ia masukkan ke dalam tas selempang mungil. "Kak, Ratu kasih pertanyaan buat Kakak dan Kakak jawab semuanya. Banyak gak pa-pa, 'kan, Kak?" tanyanya ragu.
"Ya," sahut Raja sembari fokus menyetir mobilnya dan Raja yakin pertanyaan dari sang gadis hanyalah pertanyaan yang mudah untuk dijawab.
Ratu membacakan pertanyaan yang sudah ia buat sebelumnya dan ia pastikan seluruh rasa penasarannya akan terjawab.
"Pertanyaan pertama ini udah Ratu tanyain kemarin. Kakak langsung jawab aja, deh," cengirnya.
"Tentang cewek yang bully lo di toilet sekolah?" Raja balik melontarkan pertanyaan sembari mengingat dibalas anggukan oleh sang gadis.
"Dia dulu pacar gua, gua pernah suka sama dia. Dia dulu cewek baik-baik sebelum akhirnya dia berubah karena cowoknya dia," beber Raja.
"Bentar, Kak. Maaf Ratu mau nyela omongan Kakak," potong Ratu. "Tadi Kakak bilang kalau Kak Audrey pacar Kakak, tapi kenapa Kak Audrey berubahnya karena cowoknya Kak Audrey? Atau jangan-jangan-"
"Iya, gua cuma pelampiasannya. Gua bukan satu-satunya tetapi salah satunya di hati dia, bahkan mungkin bukan salah satunya." Terdengar kekehan dari mulut Raja terdengar begitu menyakitkan bagi Ratu.
"Dulu gua kira dia suka gua karena dia baik banget sama gua. Gua juga selalu kasih apa yang dia mau karena perlahan gua mulai suka dia dan mulai ngelupain masa lalu gua karena dia," lontar Raja. "Tapi ternyata dia lebih suka sama Dylan daripada gua dan rupanya udah lama dia ngejar Dylan."
"Gua pernah mutusin dia karena gua tahu dia suka Dylan dan gua benci diduakan, tapi dia memohon sama gua biar gak putus. Dia bilang dia memang suka sama gua tapi juga suka sama Dylan. Mungkin suka dua orang tepatnya, gua tetap berusaha putus karena gua gak mau ngerusak hubungan pertemanan apalagi Dylan teman sekelas gua," jelas Raja dan Ratu menyimak dengan wajah seriusnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] Most Wanted vs Nerd Girl
Teen Fiction🌻 WELCOME TO MY THIRD STORY^^ 🌻 CERITA SUDAH TAMAT [✔️] 🌻 Mohon maaf untuk chapter 9-13 tidak urut dikarenakan lapak tengah error! 🌻 Don't forget for vote and comment, Guys! 🌻 If you like my story please follow me! Thank you! 🌻Semoga betah, H...