Bahkan memilikimu saja belum, namun mengapa diri ini harus lebih dulu mengikhlaskanmu? Seburuk itukah diriku?
-Most Wanted vs Nerd Girl-***
Pagi begitu cerah, sang bagaskara memancarkan cahayanya menembus tirai kamar Ratu dan Raja. Iya, keduanya tertidur dalam satu kamar karena memang Raja yang memaksanya. Namun tenang saja, Ratu sudah memberi pembatas berupa tumpukan guling serta bantal.
"Huwa!" pekik Ratu mengendurkan otot-ototnya, ditatapnya Raja yang masih tertidur begitu pulasnya.
Ratu membuka tirai putih membiarkan cahaya masuk menyinari kamar bernuansa abu-abu itu. Ia kemudian turun menuju toilet untuk mandi terlebih dahulu. Ia tidak berani membangunkan Raja lantaran membangunkan Raja sama saja seperti membangunkan seekor singa dari tidurnya.
Usai mandi ia menuju dapur dengan seragam putih abu-abu miliknya. Ia terdiam sejenak bimbang akan membuat apa untuk sarapan pagi ini.
Tepat pukul enam lebih dua puluh menit Raja turun sembari mengeringkan rambutnya dengan handuk. Ia melangkahkan kakinya menuju meja makan lantaran perutnya sudah keroncongan sedari tadi. Ia meletakkan handuknya di kursinya.
Ia membuka tudung saji, ia mengernyitkan dahinya tidak mendapati makanan sedikit pun di atas meja. Nasi saja tidak ada. Ia menoleh ke sana ke mari tidak pula mendapati keberadaan Ratu.
"Woy, cewek burik!" teriak Raja memanggil Ratu.
Sang empunya nama lantas bergegas menuju Raja yang juga mengenakan seragam sama seperti dirinya. "I-iya, Kak. Ada apa?" tanyanya.
"Gua lapar, mana makanan buat sarapan? Apa lo di rumah semalas itu?" murka Raja.
"Ratu udah siapin, Kak. Sebentar," balasnya kemudian berbalik kembali ke dapur.
Berselang lima menit kemudian Ratu kembali membawakan sarapan dan segelas susu untuk Raja. Raja meneguk lidahnya tergiur dengan apa yang ada di hadapannya.
Roti sandwich buatan Ratu berisikan sayuran, telur, serta sosis lengkap tersaji di hadapannya. Tanpa menunggu lama Raja lantas menyantapnya untuk memuaskan perutnya yang sudah keroncongan.
"Lo pintar masak," lontar Raja usai menyantap sandwich hingga tersisa setengah. "Makasih."
"Ratu udah terbiasa masak sendiri dari kecil. Kakak tahu, 'kan, Papa Ratu kayak apa. Papa selalu nyuruh Ratu untuk masakin Papa, gak peduli umur Ratu berapa," papar Ratu. "Tapi Ratu kangen sama Papa. Boleh, 'kan, kalau Ratu mau ketemu sama Papa?"
"Uhuk ... uhuk!" Raja terbatuk dengan segera Ratu menyodorkan susu pada Raja.
"Gak! Sampai kapan pun lo gak boleh ketemu sama Papa lo. Kalau sampai gua tahu lo ketemu sama Papa lo, gua gak akan pernah maafin lo!" ancam Raja.
Ratu kembali duduk di hadapan Raja dengan wajah cemberutnya. Ia kembali menyantap sandwich bersama dengan Raja. Usai sarapan Raja beranjak dari meja makan. Raja berbalik menatap Ratu sinis.
"Lo ingat, 'kan, mulai hari ini lo harus berangkat dan pulang bareng gua. Gak boleh ada cowok yang deket sama lo selain gua walaupun dia saudara lo!" ancam Raja. "Buruan, gua gak suka cewek lelet."
"Maksain banget, sih! Posesif," cibir Ratu dengan nada lirih agar Raja tidak mendengarnya. "Lagian Ratu sekarang cuma punya Kakak gak punya lagi saudara. Papa aja udah Kakak renggut."
Keduanya berangkat menaiki mobil hitam milik Raja. Mulanya Ratu hanya ingin berangkat bersama hingga samping sekolah saja, namun bukan Raja namanya jika tidak memaksa. Cowok itu memaksanya akan mengantarkan hingga depan kelas untuk memastikan Ratu tidak bersama lelaki lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] Most Wanted vs Nerd Girl
Teen Fiction🌻 WELCOME TO MY THIRD STORY^^ 🌻 CERITA SUDAH TAMAT [✔️] 🌻 Mohon maaf untuk chapter 9-13 tidak urut dikarenakan lapak tengah error! 🌻 Don't forget for vote and comment, Guys! 🌻 If you like my story please follow me! Thank you! 🌻Semoga betah, H...